Tamsulosin termasuk dalam golongan alpha-blocker (penghambat alfa)yang biasanya juga dikonsumsi oleh orang yang punya tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Obat ini bekerja dengan cara menghambat hormon norepinephrine yang berperan dalam memompa darah.
Akibatnya, aliran dalam pembuluh darah akan lebih lancar dan otot-otot prostat menjadi lebih rileks.
Efek pelemasan inilah yang membantu meredakan gejala pada pembesaran prostat jinak, seperti sulit buang air kecil, sulit menghentikan aliran urine, dan sering buang air kecil.
Obat ini juga dapat digunakan untuk membantu mengeluarkan batu ginjal lewat kencing dan mengobati masalah kandung kemih pada wanita.
Sediaan dan dosis
Obat tamsulosin umumnya tersedia dalam bentuk tablet pelepasan lambat atau kapsul 0,4 mg.
Ada sediaan tamsulosin yang dikombinasikan dengan zat aktif lain, misalnya Dutasterid, dengan merek Duodart dan Hiperdext Plus.
Namun, tamsulosin juga tersedia sebagai zat tunggal, seperti pada merek Farlosin SR, Harnal D, Harnal Ocas, Prostam SR, dan Tamsulosin Hydrochloride.
Dosis yang perlu dikonsumsi biasanya bergantung pada kondisi dan keluhan pasien.
Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau mengikuti petunjuk apoteker maupun label kemasan obat.
Berikut ini dosis untuk pengobatan pembesaran prostat jinak:
Dewasa: dosis awal 0,4 mg sekali sehari. Dokter dapat meningkatkan dosis hingga 0,8 mg jika diperlukan.
Anak-anak: tidak dianjurkan untuk dikonsumsi anak-anak.
Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak karena dapat berisiko membahayakan kesehatan.
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.
Aturan pakai tamsulosin
Jangan minum obat untuk penyakit prostat ini melebihi dosis dan hindari meminumnya dalam jangka waktu lama melebihi anjuran dokter.
Biasanya, dokter akan menyarankan Anda untuk minum kapsul tamsulosin sekitar 30 menit setelah makan yang sama setiap hari.
Telan seluruh kapsul bersama air putih dan hindari menghancurkan, mengunyah, atau membuka kapsulnya.
Hubungi dokter jika Anda tidak menggunakan obat ini seperti dosis yang dianjurkan atau melewatkannya dalam beberapa hari.
Dokter mungkin akan memutuskan apakah Anda harus mulai dari dosis yang lebih kecil atau alternatif dosis lainnya.
Selain itu, membutuh waktu sekitar 4 minggu agar gejala pembesaran prostat Anda membaik.
Beri tahukan dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau bahkan memburuk.
Efek samping tamsulosin
Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Anda juga mungkin akan mengalami efek samping ketika mengonsumsi tamsulosin, yaitu:
pusing ringan,
lemas dan mengantuk,
mual,
diare,
nyeri punggung,
penglihatan kabur,
masalah gigi,
gangguan tidur (insomnia),
ejakulasi tidak normal,
gairah seksual menurun, dan
sakit tenggorokan.
Hentikan penggunaan obat tamsulosin dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius berikut ini:
merasa ingin pingsan,
nyeri dada,
demam atau menggigil, dan
nyeri saat ereksi atau ereksi selama lebih dari 4 jam.
Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut.
Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Perhatian dan peringatan tamsulosin
Sebelum mengonsumsi obat tamsulosin, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan.
Beri tahukan dokter jika Anda pernah mengalami reaksi alergi pada obat ini atau obat lain.
Simpan daftar obat resep, non resep, suplemen, vitamin, maupun produk herbal yang Anda konsumsi dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Tamsulosin tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak.
Selain itu, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan manfaat dan efek penggunaan obat ini pada lansia secara spesifik.
Apakah aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Mengutip dari situs Medlineplus, tamsulosin umumnya digunakan untuk masalah prostat pada pria.
Belum ada penelitian yang memadai untuk memastikan efek obat ini terhadap kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui risiko bahaya yang mungkin terjadi saat mengonsumsinya.
Penting Anda ketahui
Tamsulosin bukanlah obat untuk menyembuhkan pembesaran prostat jinak, melainkan membantu melemaskan otot-otot dan memperlancar aliran darah di bagian prostat.
Interaksi obat tamsulosin
Menurut laman National Health Service Eropa, ada beberapa obat yang dapat mengganggu cara kerja tamsulosin.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut ini.
Alpha-blocker lainnya seperti doxazosin, alfuzosin, prazosin, dan terazosin karena menyebabkan penurunan tekanan darah.
Obat lain untuk tekanan darah tinggi karena dapat menurunkan tekanan darah sehingga Anda mungkin merasa pusing atau pingsan.
Obat-obatan untuk disfungsi ereksi seperti sildenafil, tadalafil, atau vardenafil.
Obat-obatan yang dapat mengurangi pembuangan tamsulosin dari tubuh (misalnya ketoconazole untuk infeksi jamur) dan antibiotik seperti eritromisin dan klaritromisin.
Obat lain yang dapat menurunkan tekanan darah seperti antidepresan, nitrat (untuk nyeri dada), baclofen (pelemas otot), dan co-careldopa, dan levodopa (untuk penyakit Parkinson).
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat mengakibatkan interaksi obat.
[embed-health-tool-bmi]
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Tamsulosin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. (2022). Retrieved 18 August 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tamsulosin?mtype=generic
Tamsulosin. (2018). National Institute Of Diabetes And Digestive And Kidney Diseases. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548017/
Drugs, H. (2022). Tamsulosin: MedlinePlus Drug Information. Retrieved 18 August 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a698012.html
Tamsulosin: a medicine used to treat men with symptoms of an enlarged prostate. (2019). Retrieved 18 August 2022, from https://www.nhs.uk/medicines/tamsulosin/
Tamsulosin (Oral Route) Side Effects – Mayo Clinic. (2022). Retrieved 18 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/tamsulosin-oral-route/side-effects/drg-20068275?p=1
Versi Terbaru
30/09/2022
Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany
Ditinjau secara medis olehApt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.