Povidone iodine adalah obat untuk membersihkan kulit sebelum maupun sesudah operasi.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Povidone iodine adalah obat untuk membersihkan kulit sebelum maupun sesudah operasi.
Golongan obat: antiseptik
Merek dagang povidone iodine: povidone iodine
Povidone iodine atau iodin povidon adalah obat dalam bentuk salep dan cairan obat yang merupakan campuran dari polimer polyvinylpyrrolidone dan iodine (yodium).
Iodine yang dihasilkan dari campuran ini akan membunuh bakteri dengan cepat sehingga dapat mengatasi area yang terkena infeksi bakteri dengan baik.
Sementara itu, polimer dapat berperan sebagai media yang menyalurkan iodine untuk jangka waktu yang cukup lama.
Fungsi dari povidone iodine ialah membunuh bakteri yang dapat menyebakan infeksi pada kulit, baik sebelum dan sesudah terjadi luka.
Obat ini termasuk ke dalam obat bebas, sehingga Anda bisa mendapatkan obat ini di apotek tanpa harus menyertakan resep dari dokter.
Obat ini tersedia dalam sediaan obat salep biasa, salep mata, dan obat kumur.
Dosis penggunaan povidone iodine pada setiap orang mungkin akan berbeda, tergantung kondisinya. Konsultasikan ke dokter atau apoteker untuk mendapatkan obat dengan dosis yang tepat.
Untuk mendapatkan manfaat povidone iodine secara maksimal, gunakan obat ini sesuai dengan aturan penggunaan yang tertera pada kemasan obat.
Namun, jika dokter meresepkan obat ini kepada Anda, ikuti resep dan catatan yang diberikan oleh dokter.
Antiseptik povidone iodine digunakan untuk masalah kulit saja. Sebelum menggunakannya, bersihkan area kulit yang akan dibaluri dengan obat ini. Lalu, oleskan atau balurkan obat ini secara menyeluruh.
Area kulit yang dibalurkan obat dapat dibiarkan terbuka atau Anda dapat menutupinya dengan perban steril.
Warna kecokelatan yang terdapat pada obat ini menunjukkan adanya iodine di dalam campuran obatnya. Namun, jika warna cokelatnya sudah memudar, artinya keampuhannya telah menurun.
Iodin povidon sebaiknya digunakan setiap 4–6 jam sekali untuk mendapatkan manfaatnya secara mskimal. Obat ini harus segera dioleskan lagi ke area yang bermasalah jika warna cokelatnya telah memudar.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpannya di kamar mandi atau membekukannya dalam freezer. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
Jika Anda sudah tidak menggunakan iodin povidon atau masa berlakunya sudah habis, segera buang obat dengan cara yang tepat dan aman, khususnya untuk kesehatan lingkungan.
Saat membuang obat ini, jangan mencampurkannya dengan sampah rumah tangga lainnya. Jangan pula membuang obat ini di saluran pembuangan air seperti toilet.
Jika Anda ingin membuang obat ini secara aman, tanyakan terlebih dahulu kepada apoteker dan petugas dari instansi pembuangan sampah setempat mengenai cara membuang obat yang sesuai aturan.
Sama halnya dengan penggunaan obat-obatan lain, penggunaan povidone iodine juga dapat menyebabkan efek samping.
Akan tetapi, banyak orang tidak mengalaminya sama sekali, atau merasakan efek samping yang cukup ringan.
Berikut merupakan efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan antiseptik ini.
Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Pada kasus gawat darurat atau overdosis obat, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan povidone iodine, beri tahu dokter jika Anda:
Jangan menggunakan obat ini jika Anda:
Dalam buku Drugs and Lactation Database (LactaMed), disebutkan bahwa penggunaan iodin povidon pada ibu hamil dan menyusui dapat meningkatkan kadar yodium ASI dan menyebabkan hipotiroidisme pada bayi yang disusui.
Selain itu, perlu diketahui bahwa obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D menurut US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Maka dari itu, penggunaannya selama hamil dan menyusui perlu dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan guna mengurangi potensi risiko yang bisa ditimbulkan dari penggunaan obat ini.
Jika digunakan bersamaan dengan obat mengandung lithium, iodin povidon berpotensi menyebabkan gangguan tiroid. Sebelum menggunakannya, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Jangan memulai, memberhentikan, mengganti, atau menggandakan dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Walaupun beberapa obat tidak boleh digunakan secara bersamaan sama sekali, ada kasus khusus ketika beberapa obat boleh digunakan bersama meski interaksi mungkin saja terjadi.
Pada kasus seperti ini, dokter mungkin akan mengganti dosisnya atau melakukan pencegahan lain yang dibutuhkan.
Selain itu, interaksi antara povidone iodine dan masalah kesehatan yang Anda miliki juga dapat meningkatkan risiko penggunaan obat atau perburukan masalah kesehatan Anda.
Oleh sebab itu, beri tahu segala kondisi kesehatan yang Anda miliki kepada dokter. Dengan demikian, dokter dapat membantu Anda menentukan apakah penggunaan obat ini baik untuk kondisi Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar