Mesna adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko peradangan dan perdarahan pada saluran kemih pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Mesna adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko peradangan dan perdarahan pada saluran kemih pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.
Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Golongan obat: antineoplastik, imunosupresan, dan obat untuk pengobatan paliatif
Merek dagang: Uromitexan
Mesna adalah obat untuk mengurangi risiko perdarahan kandung kemih (sistitis hemoragik) selama pengobatan kemoterapi dengan ifosfamide (ifosfamid) dan cyclophosphamide (siklofosfamid).
Di Indonesia, mesna tersedia dalam bentuk injeksi atau suntikan.
Mengutip National Cancer Institute, obat ini mengandung senyawa sulfhydryl.
Senyawa ini akan diubah menjadi senyawa thiol bebas di dalam ginjal, lalu akan mengikat dan menonaktifkan hasil metabolisme ifosfamid dan siklofosfamid yang berbahaya.
Dengan begitu, obat ini bisa mengurangi efek beracun pengobatan kemoterapi yang membahayakan saluran kemih selama buang air kecil.
Inilah penjelasan lebih lanjut dosis untuk pencegahan sistitis hemoragik.
Pemberian obat hanya dilakukan melalui intravena atau pembuluh darah yang disuntik melalui infus.
Untuk dosis orang dewasa, dokter akan memberikan dosis mesna sebanyak 20% dari dosis obat ifosfamide atau cyclophosphamide.
Sebagai contoh, Anda akan mendapatkan dosis mesna sebanyak 400 mg jika dosis ifosfamide atau cyclophosphamide sebesar 2 gram.
Mesna diberikan bersamaan dengan obat kemoterapi selama 15 – 30 menit. Ulangi dosis pada 4 – 8 jam setelah dosis pertama.
Dosis dapat ditingkatkan hingga 40% yang dibagi dengan 4 dosis dengan rentang waktu setiap 3 jam jika perlu.
Sementara itu, rentang waktu pemberian obat bisa diperpendek jika obat diberikan pada anak-anak.
Obat hanya diberikan oleh dokter atau perawat saat Anda berada di rumah sakit. Minum air sebanyak 1 – 2 liter per hari saat Anda mendapatkan pengobatan ini.
Hal ini membuat Anda buang air kecil lebih mudah sehingga mencegah masalah ginjal dan saluran kemih.
Sebelum dan selama menggunakan mesna, Anda mungkin memerlukan tes urine secara berkala. Hal ini dilakukan untuk melihat respons tubuh Anda terhadap pengobatan.
Mengutip penjelasan Electronic Medicines Compendium, inilah beberapa jenis efek samping mesna yang bisa timbul
Keluhan ini bisa muncul pada 1 dari 10 pasien, seperti:
Kondisi ini bisa timbul pada 1 dari 100 pasien. Beberapa keluhan yang muncul setelah mendapatkan pengobatan mesna seperti berikut.
Hingga saat ini, perbandingan pasien yang mengalami efek samping obat ini tidak diketahui pasti.
Inilah efek samping mesna yang mungkin muncul.
Jangan gunakan mesna apabila Anda memiliki alergi obat dengan kandungan sulfhydryl atau bahan-bahan lain yang terdapat pada obat ini.
Jika tidak, Anda akan mengalami reaksi kulit, seperti kulit melepuh atau kerusakan jaringan.
Dalam beberapa kasus, reaksi yang parah akan menimbulkan anafilaksis atau reaksi alergi yang bisa mengancam nyawa. Tanda-tandanya, yakni:
Beri tahu dokter apabila Anda memiliki hal-hal berikut.
Hingga sejauh ini, belum diketahui secara pasti risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui.
Meski demikian, dokter harus hati-hati mempertimbangkan manfaat dan risiko sebelum meresepkan obat ini.
Kehamilan dan menyusui merupakan kondisi yang membuat pengobatan sel-sel kanker tidak disarankan. Maka dari itu, mesna tidak digunakan pada pasien hamil dan menyusui.
Jika dokter memberikan kemoterapi ifosfamid dan siklofosfamid, dokter tetap harus memberikan obat ini kepada pasien. Saat mendapatkan pengobatan, ibu tidak boleh menyusui.
Menggabungkan obat ini dengan obat-obatan tertentu dapat memengaruhi cara kerja masing-masing obat dan meningkatkan risiko efek samping tertentu.
Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat pengencer darah atau antikoagulan, seperti:
Mesna adalah obat untuk mencegah peradangan dan perdarahan kandung kemih akibat pengobatan kemoterapi pada pasien kanker.
Obat ini hanya tersedia dalam bentuk injeksi dan tergolong keras sehingga hanya bisa didapatkan dan diberikan oleh dokter.
Oleh karena itu, pengobatan pun sesuai aturan dan mengurangi risiko overdosis.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar