Cortidex adalah obat yang digunakan untuk mengatasi peradangan dan reaksi alergi yang berupa gatal-gatal di kulit, dermatitis atau eksim, pembengkakan akibat radang, radang sendi, asma bronkhial, reaksi alergi obat dan sebagainya.
Obat Cortidex mengandung dexamethasone. Dexamethasone merupakan kelompok obat kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan cara mencegah pelepasan zat-zat di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.
Dexamethasone digunakan untuk menangani sejumlah kondisi, seperti penyakit autoimun (misalnya sarkoidosis dan lupus), penyakit peradangan pada usus (misalnya ulcerative colitis dan penyakit Crohn), beberapa jenis penyakit kanker, serta alergi.
Konsumsilah Cortidex sesuai takaran dosis dan frekuensi yang ditetapkan oleh dokter. Jika Anda tanpa sengaja lupa mengonsumsi satu dosis, segera konsumsi dosis yang tertinggal tersebut selama jedanya kurang dari satu hari. Namun, apabila sudah lewat satu hari, jangan menggandakan dosis.
Jika Cortidex yang diresepkan oleh dokter berbentuk tablet, konsumsilah dengan disertai air dan jangan mengunyahnya. Obat ini bisa dikonsumsi ketika atau setelah Anda makan.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Obat ini biasanya ditujukan untuk orang dewasa, dosis yang tepat untuk pemberian obat ini adalah dosis yang sesuai dengan petunjuk dokter. Namun secara umum, berikut dosis Cortidex yang dianjurkan pada orang dewasa:
Untuk anak-anak, berat badan menjadi salah satu tolak ukur dalam menentukan dosis obat. Untuk informasi lebih lengkap, Anda bisa tanyakan pada dokter mengenai dosis yang tepat. Namun secara umum, berikut dosis Cortidex yang dianjurkan pada anak-anak:
Cortidex tersedida dalam bentuk tablet dan cairan injeksi dengan komposisi sebagai berikut:
Cortidex dapat menyebabkan efek samping dan bentuk efek samping tersebut bisa berbeda-beda pada penggunanya. Ada beberapa efek samping yang mereda seiring dengan tubuh menyesuaikan diri dengan obat ini. Beberapa efek samping Cortidex yang umum terjadi adalah:
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Cortidex masuk ke dalam kategori C apabila dikonsumsi setelah kehamilan melewati trimester pertama. (Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin).
Obat ini juga masuk ke dalam kategori D apabila dikonsumsi pada kehamilan trimester pertama. (Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa).
Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apapun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Agar dapat bekerja secara efektif, Cortidex tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat phenytoin, fenobarbital, rifampicin, suplemen vitamin A, tetrasiklin dan antibiotik lainnya, tiazid, ephedrine, barbiturat, primidon. Dexamethasone juga dapat mengubah efek obat pengencer darah oral, serta menurunkan efek obat hipoglikemik oral dan salisilat.
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.
Untuk memastikan bahwa Anda dapat mengonsumsi Cortidex dengan aman, informasikan kepada dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, depresi atau gangguan mental, infeksi herpes pada mata, gangguan otot, TBC, diabetes, penyakit ginjal, gagal jantung, radang lambung, glaukoma atau katarak, penggumpalan darah, osteoporosis, gangguan tiroid, penyakit hati.
Berikut adalah gejala jika Anda overdosis Cortidex:
Pada situasi gawat darurat atau overdosis, hubungi 119 atau segera larikan ke rumah sakit terdekat.
Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis dobel.
Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Yusra Firdaus
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar