backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Fomepizole

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 12/11/2022

Fomepizole

Fomepizole adalah obat untuk mengatasi keracunan etilen glikol atau metanol. Obat ini tersedia dalam bentuk cairan injeksi.

Golongan obat: antidot

Merek dagang fomepizole: Antizol

Apa itu fomepizole?

Fomepizole adalah obat injeksi untuk mengatasi keracunan etilen glikol atau metanol.

Obat ini juga diberikan pada pasien yang mengalami gagal ginjal akut yang diduga disebabkan konsumsi obat tercemar etilen glikol atau dietilen glikol.

Obat ini bisa diberikan sebagai obat tunggal atau bersama hemodialisis atau cuci darah.

Cara kerja domepizole adalah dengan menghambat enzim yang mengubah etilen glikol dan metanol menjadi produk metabolisme yang beracun.

Ringkasan

Fomepizole adalah obat untuk menangani keracunan etilen glikol atau metanol.

Dosis fomepizole

Mengutip situs DailyMed, berikut dosis fomepizole untuk keracunan etilen glikol atau metanol.

Keracunan etilen glikol atau metanol

Berikan dosis melalui infus intravena lambat selama 30 menit sebesar 15 mg/kg berat badan. Lalu, diikuti dengan dosis sebesar 10 mg/kg berat badan setiap 12 jam sebanyak 4 dosis.

Kemudian, beri lagi 15 mg/kg berat badan setiap 12 jam sampai kadar etilen glikol atau metanol tidak terdeteksi, berkurang hingga di bawah 20 mg/dL, dan tak lagi menunjukkan gejala keracunan.

Saat menjalani cuci darah, frekuensi pemberian dosis harus ditingkatkan setiap 4 jam.

Ketika 1 – 3 jam setelah hemodialisis, berikan setengah dosis. Setelah 4 jam, berikan satu dosis fomepizole.

Untuk dosis pemeliharaan setelah hemodialisis, berikan dosis 12 jam dari dosis terakhir yang diberikan.

Hanya gunakan obat sesuai dosis yang ditentukan untuk mencegah overdosis.

Aturan pakai fomepizole

Obat ini hanya boleh diberikan oleh dokter, perawat, atau tenaga kesehatan terlatih.

Pastikan obat ini diencerkan dengan cairan sodium chloride 0,9% atau dextrose 5 persen.

Jangan menggunakan jarum dan spuit yang mengandung polikarbonat saat mengencerkan atau memberikan injeksi.

Obat ini bisa berinteraksi dengan polikarbonat dan bisa merusak spuit serta jarum.

Efek samping fomepizole

efek samping fomepizole sakit kepala

Beberapa efek samping fomepizole yang paling sering dijumpai, yaitu:

  • sakit kepala,
  • mual,
  • pusing,
  • mengantuk, dan
  • mulut terasa seperti logam.
  • Berikut efek samping lainnya yang mungkin Anda rasakan berdasarkan bagian tubuh yang terdampak.

    Seluruh tubuh

    Berikut efek samping yang bisa dialami tubuh secara keseluruhan.

    • Sakit perut.
    • Demam.
    • Kegagalan berbagai sistem organ.
    • Nyeri saat pemberian obat.
    • Peradangan pada bagian injeksi.
    • Nyeri punggung.
    • Mabuk.

    Saluran pencernaan

    Inilah efek samping yang mungkin bisa Anda rasakan.

    • Muntah.
    • Diare.
    • Maag.
    • Nyeri ulu hati.
    • Tidak nafsu makan.
    • Transaminitis atau tingginya enzim transaminase.

    Sistem darah

    Berikut ini kemungkinan efek samping yang bisa Anda alami.

    Sistem saraf

    Inilah efek samping fomepizole yang bisa memengaruhi sistem saraf.

    • Pusing.
    • Kejang.
    • Jengkel.
    • Merasa mabuk.
    • Wajah memerah.
    • Vertigo.
    • Bola mata bergerak dengan cepat tanpa sadar.
    • Cemas.
    • Merasa asing.
    • Kesadaran lingkungan menurun.

    Saluran pernapasan

    Efek samping yang dirasakan bisa berupa cegukan dan faringitis.

    Kulit

    Anda mungkin merasakan ruam dan reaksi bagian kulit tempat injeksi.

    Indra lainnya

    Berikut efek samping yang memengaruhi indra Anda.

    • Penciuman tak normal.
    • Gangguan bicara atau penglihatan.
    • Penglihatan kabur sementara.
    • Mendengar raungan di telinga.

    Saluran kencing dan alat kelamin

    Fomepizole mungkin membuat Anda anuria atau tidak buang air kecil.

    Peringatan dan perhatian saat pakai fomepizole

    periingatan sebelum pakai fomepizole

    Jangan berikan obat ini bila pasien memiliki alergi obat fomepizole atau obat jenis pirazol lainnya. 

    Jangan memberikan obat tanpa diencerkan atau dengan injeksi bolus. Hal ini bisa menimbulkan iritasi pada pembuluh darah vena dan phlebosclerosis.

    Obat ini bisa disimpan di tempat steril selama 24 jam di dalam kulkas atau suhu ruang.

    Karena tidak mengandung pengawet, pastikan tempat penyimpanan bersih dan jangan digunakan jika sudah lebih dari 24 jam. 

    Jangan gunakan obat bila sudah tampak berubah warna, keruh, muncul partikel, mengendap, atau bocor.

    Apakah fomepizole aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Hingga saat ini belum diketahui apakah obat ini bisa membahayakan janin. Untuk itu, dokter hanya memberikannya bila benar-benar diperlukan.

    Obat ini juga belum diketahui apakah bisa terserap ke dalam ASI.

    Karena banyak obat yang digunakan ibu menyusui bisa ditemukan pada ASI, dokter harus hati-hati memberikan obat ini.

    Interaksi fomepizole dengan obat lain

    Berikut beberapa jenis obat yang bisa berinteraksi dengan fomepizole.

    • Ethanol.
    • Phenytoin.
    • Carbamazepine.
    • Cimetidine.
    • Ketoconazole.

    Fomepizole diberikan untuk pasien yang mengalami keracunan etilen glikol. 

    Obat ini juga diberikan pada pasien gagal ginjal akut yang diduga diakibatkan konsumsi obat dengan cemaran etilen glikol.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 12/11/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan