Peradangan pada usus besar dapat menyebabkan luka dan gejala yang sangat menyakitkan. Terkadang, radang usus terjadi karena infeksi bakteri. Untuk mengatasinya, dokter bisa memberikan obat antibiotik seperti vancomycin.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Peradangan pada usus besar dapat menyebabkan luka dan gejala yang sangat menyakitkan. Terkadang, radang usus terjadi karena infeksi bakteri. Untuk mengatasinya, dokter bisa memberikan obat antibiotik seperti vancomycin.
Golongan obat: antibiotik
Merk dagang: Vancep, Vancodex
Vancomycin (vankomisin) adalah obat antibiotik yang termasuk dalam golongan glikopeptida. Obat ini bekerja untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.
Vancomycin sediaan oral biasanya digunakan untuk mengobati diare dan kolitis (radang usus besar) yang disebabkan oleh bakteri Clostridium difficile.
Terkadang, obat juga diresepkan dokter untuk mengobati penyakit enterokolitis (radang saluran cerna) karena bakteri Staphylococci.
Ketika diminum, vankomisin hanya akan membunuh bakteri di usus. Jadi, obat ini tidak akan mengobati infeksi di bagian tubuh lainnya.
Namun, perlu diketahui bahwa saat ini, vankomisin dalam sediaan oral (minum) belum tersedia di Indonesia. Antibiotik ini umumnya diberikan melalui injeksi (suntikan).
Vankomisin sediaan injeksi bisa digunakan untuk mengatasi infeksi pada berbagai bagian tubuh. Biasanya, injeksi vankomisin diberikan bila infeksi bersifat serius dan tidak berhasil diobati dengan jenis obat lainnya.
Dosis obat akan ditentukan oleh dokter berdasarkan usia pasien dan kondisi yang ingin ditangani. Berikut dosis umum obat oral berdasarkan penyakitnya.
Untuk obat sediaan cairan injeksi, pemberiannya akan dilakukan oleh dokter dan petugas kesehatan dengan disuntikkan perlahan atau melalui infus.
Obat harus diminum sesuai dengan aturan dari dokter. Jangan minum obat dengan dosis yang kurang atau lebih dari yang sudah ditentukan.
Obat oral tersedia dalam bentuk kapsul dan cairan. Untuk obat kapsul, cukup telan obat seutuhnya dengan bantuan air minum. Bila menggunakan obat cair, kocok botol dengan baik sebelum diminum agar cairan tercampur secara merata.
Dokter akan memberi tahu Anda mengenai jangka waktu perawatan tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit. Pastikan Anda benar-benar minum obat sesuai dengan durasi yang telah ditetapkan.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa sepengetahuan dokter. Sekalipun Anda sudah merasa sehat, menghentikan konsumsi antibiotik sembarangan malah akan membuat infeksi tak terkendali.
Vancomycin bekerja lebih efektif bila diminum pada waktu yang sama setiap harinya. Agar lebih mudah, pasang peringatan pada jam-jam ketika Anda harus minum obat.
Bila Anda melewatkan satu dosis, segera minum obat ketika Anda ingat. Namun, jika ini terjadi saat waktu minum obat sudah mendekati dosis selanjutnya, lewati dosis yang sudah terlewat.
Minumlah dosis obat selanjutnya seperti biasa. Jangan menggandakan dosis obat dalam keadaan apa pun.
Seperti obat-obatan lainnya, vancomycin juga dapat menimbulkan berbagai efek samping, di antaranya:
Bila Anda merasakan efek samping di atas, terutama ketika gejalanya tidak menghilang, segera hubungi dokter. Dapatkan pertolongan sesegera mungkin bila Anda mengalami kesulitan atau hilang pendengaran setelah minum obat.
Penggunaan obat tidak disarankan bagi Anda yang memiliki alergi terhadap antibiotik, obat pada umumnya, atau bahan-bahan lainnya yang mungkin terkandung dalam obat.
Ada baiknya Anda juga memberi tahu dokter bila memiliki jenis alergi lainnya, seperti makanan, bahan pengawet, atau pewarna, untuk mengantisipasi risiko efek samping.
Beri tahu juga bila Anda:
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum memberikan vancomycin kepada anak atau orang lanjut usia. Anak-anak dan lansia mungkin lebih rentan mengalami efek samping.
Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi kecil dan perawatan gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi Anda bahwa Anda sedang mengonsumsi obat ini.
Obat vancomycin biasanya tidak disarankan selama kehamilan, kecuali jika benar-benar dibutuhkan. Penggunaannya pun harus dilakukan dengan pemantauan ketat dari dokter. Ini dilakukan guna mengurangi risiko keracunan pada janin.
Bila Anda sedang dalam masa menyusui, Anda juga harus berkonsultasi kepada dokter perihal penggunaan obat selama menyusui guna memastikan keamanannya.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut adalah beberapa efek dari interaksi obat vankomisin dengan obat lain.
Masih ada berbagai interaksi lain yang belum disebutkan. Oleh karena itu, pastikan Anda memberi tahu dokter terkait semua obat-obatan, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda minum.
Informasi ini penting guna menghindari terjadinya interaksi obat.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar