Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Postinor 2 adalah kontrasepsi darurat yang diminum secara oral, untuk wanita yang baru saja berhubungan seksual tanpa pengaman.
Obat ini mengandung bahan aktif levonorgestrel. Levonorgestrel adalah hormon progestin yang menghambat pelepasan sel telur (ovulasi) selama siklus menstruasi berlangsung.
Hormon ini juga menyebabkan perubahan pada tekstur dinding rahim agar tidak ada sel telur yang dapat menempel, serta mengentalkan cairan vagina untuk mencegah sel sperma mencapai sel telur (pembuahan).
Postinor 2 tidak boleh digunakan sebagai alat kontrasepsi reguler (rutin). Obat ini juga tidak dapat melindungi Anda dari penyakit menular seksual.
Jika membeli obat ini di apotek, Anda harus membaca aturan yang tertera di label kemasan produk secara saksama. Jika ada hal yang tidak Anda mengerti atau khawatirkan, konsultasikanlah ke apoteker atau dokter.
Minum Postinor-2 sesegera mungkin bila Anda mencurigai adanya kegagalan alat kontrasepsi (seperti kondom rusak atau bocor), atau setelah Anda melakukan hubungan seksual tanpa pengaman.
Dosis pertama harus diminum dalam waktu 72 jam. Minum tablet kedua 12 jam setelah tablet pertama.
Apabila Anda muntah dalam waktu 2 jam setelah minum Postinor 2, tanyakan ke dokter apakah obat harus diminum kembali atau tidak.
Postinor 2 paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Merek lain dari obat yang sejens mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Informasi berikut ini tidak bisa dijadikan pengganti resep dokter. Anda HARUS berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan Postinor 2.
Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi terkait dosis Postinor 2. Dosis yang dianjurkan adalah 2 tablet dalam waktu 12-72 jam setelah berhubungan seksual.
Umumnya, Anda tidak disarankan untuk menggunakan obat ini lebih dari 1-2 tablet per bulan. Jika Anda membutuhkan lebih banyak, gunakan metode kontrasepsi lainnya.
Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak. Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Postinor 2 tersedia dalam bentuk strip tablet. Dalam 1 strip, terdapat 2 tablet dengan ukuran masing-masing 0,75 mg.
Sama seperti obat lainnya, Postinor 2 dapat menyebabkan beberapa efek samping. Kebanyakan dari efek samping jarang terjadi dan tidak memerlukan pengobatan apa pun. Namun, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki masalah apapun setelah meminum obat ini.
Beberapa efek samping kontrasepsi darurat yang mungkin terjadi adalah:
Tidak menutup kemungkinan beberapa orang akan mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi Postinor 2. Menurut laman Drugs.com, berikut adalah tanda-tanda alergi yang mungkin timbul:
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin saja ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Sebelum menggunakan Postinor 2, beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki:
Setelah minum obat ini, kemungkinan akan ada perubahan pada siklus menstruasi Anda, baik dari jadwal haid hingga jumlah darah yang dikeluarkan.
Segera konsultasikan ke dokter apabila Anda terlambat menstruasi lebih dari 7 hari. Dokter mungkin akan meminta Anda menjalani tes kehamilan.
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori X menurut US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan badan POM di Indonesia.
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Berikut adalah obat-obatan yang sebaiknya Anda hindari ketika menggunakan Postinor 2:
Obat-obatan tertentu tidak bisa digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi.
Merokok tembakau atau mengonsumsi alkohol dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Postinor 2 dapat terpengaruh dengan kondisi kesehatan Anda. Interaksi ini dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda atau mengubah cara kerja obat. Penting untuk selalu memberitahu dokter dan apoteker terkait semua kondisi kesehatan Anda saat ini, seperti:
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar