Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Xanax adalah nama merek untuk obat alprazolam, yang tergolong ke dalam jenis obat benzodiazepine. Obat ini digunakan untuk mengatasi masalah psikis seperti depresi, gangguan kecemasan (anxiety disorder), serta gejala serangan panik yang berlebihan (panic attack).
Cara kerja obat Xanax adalah dengan mengurangi kelainan aktivitas listrik pada otak dan sistem saraf pusat. Dengan begitu, obat ini akan memberikan efek menenangkan.
Cara kerjanya yang memicu perlambatan pada aktivitas listrik di otak itu juga membuat Xanax dapat menurunkan kecemasan dan ketegangan saraf tubuh. Hal ini terjadi akibat peningkatan aktivitas kimia di dalam otak yang disebut dengan gamma-aminobutyric acid (GABA).
Jenis obat lain yang serupa dengan Xanax dan termasuk dalam jenis obat benzodiazepine meliputi diazepam (Valium), clonazepam (Klonopin), lorazepam (Ativan), dan flurazepam (Dalmane).
Ikuti petunjuk atau anjuran yang tertera pada kemasan. Jangan gunakan Xanax dalam dosis yang besar dan diminum dalam waktu yang terlalu lama. Konsultasikan pada dokter, sampai kapan Anda harus mengonsumsi obat ini.
Jangan pernah memberikan atau berbagi obat Xanax pada orang lain, apalagi pada orang yang memiliki riwayat kecanduan obat.
Obat Xanax dikonsumsi secara oral (diminum), sesuai dengan petunjuk dan arahan dari dokter. Dosis Xanax umumnya ditentukan berdasarkan penyebab Anda harus minum obat tersebut, usia Anda, serta bagaimana tubuh Anda merespons pada pengobatan tertentu.
Dosis Xanax mungkin akan ditingkatkan secara bertahap sampai obat menunjukkan hasil yang diharapkan. Anda harus mengikuti resep dan aturan minum dari dokter untuk mengurangi risiko terjadinya efek samping Xanax.
Telanlah obat ini utuh dengan bantuan air putih. Jangan mengunyah, menghancurkan, atau mengisap obat tablet Xanax. Obat ini diformulasikan agar hancur dan melepaskan efek obat secara perlahan pada tubuh.
Jika dihancurkan terlebih dahulu sebelum diminum, zat di dalam obat Xanax akan terserap oleh tubuh dalam satu waktu, sehingga risiko terjadinya efek samping meningkat.
Xanax paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Suhu yang paling ideal untuk menyimpan Xanax adalah 20-25 derajat Celsius.
Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi atau membekukannya. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat ini.
Xanax adalah obat tablet yang dikemas dalam dosis dan ukuran berikut:
Dosis Xanax untuk orang yang mengalami gangguan kecemasan:
Untuk orang yang mengalami gangguan panik berlebihan, biasanya akan diberikan dosis lebih besar dari 4 mg per hari. Namun hal ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.
Umumnya, Anda akan merasakan efek obat ini 5-10 menit setelah diminum. Efek penenang dari Xanax biasanya akan bertahan sekitar 1 jam.
Xanax tidak boleh dikonsumsi oleh pasien berusia di bawah 18 tahun
Penggunaan obat ini dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan seperti:
Pada beberapa kasus lainnya, obat ini juga dapat menimbulkan efek samping seperti:
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Gejala putus obat (withdrawal) adalah kondisi ketika tubuh berhenti menjalani pengobatan atau mengonsumsi obat-obatan tertentu. Beberapa obat-obatan, termasuk Xanax, menimbulkan efek tersebut ketika berhenti dikonsumsi.
Oleh karena itu, dokter biasanya akan mengurangi dosis obat ini secara perlahan dan bertahap. Umumnya, dosis harian Xanax akan dikurangi 0,5 mg setiap 3 hari, tergantung dengan kondisi pasien.
Beberapa tanda dan gejala putus obat yang muncul setelah berhenti mengonsumsi Xanax adalah sebaga berikut:
Untuk menghindari efek putus obat seperti di atas, pastikan Anda tidak menghentikan pengobatan sebelum Xanax habis, atau mengatur dosis obat tanpa persetujuan dokter.
Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi terhadap alprazolam atau jenis obat benzodiazepine lainnya.
Selain itu, sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya informasikan kepada dokter terkait riwayat penyakit, khususnya jika Anda memiliki masalah pernapasan, penyakit liver, penyakit ginjal, glaukoma, serta kecanduan alkohol atau obat-obatan.
Xanax tidak dianjurkan untuk dikonsumsi selama kehamilan karena dapat berisiko menyebabkan bayi terlahir dengan keadaan cacat. Selain itu, bayi kemungkinan dapat mengalami gejala-gejala putus obat yang berpotensi mengancam nyawa.
Sementara itu, pada ibu yang sedang menyusui, obat jenis ini dapat ditransferkan melalui ASI pada bayi, jadi ibu menyusui juga tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini.
Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Serupa dengan beberapa jenis obat penenang lainnya, Xanax adalah obat yang mungkin dapat menimbulkan reaksi kecanduan. Hal ini lebih mungkin terjadi jika obat sudah digunakan secara rutin dalam jangka panjang, atau dalam dosis tinggi.
Seseorang yang kecanduan dengan obat Xanax adalah orang yang biasanya akan memiliki ketergantungan fisik yang berbahaya. Pecandu cenderung akan terus-menerus mengonsumsi obat tersebut untuk menghilangkan rasa nyeri dan sakit yang diderita.
Perilaku yang menunjukkan tanda-tanda seseorang mulai mengalami ketergantungan akan suatu obat adalah:
Jika Anda merasa tanda-tanda di atas mulai terlihat, itu artinya tubuh Anda sudah mengalami ketergantungan fisik. Namun, Anda tidak bisa berhenti mengonsumsi Xanax begitu saja karena kemungkinan besar Anda dapat mengalami gejala putus obat yang parah.
Untuk mengatasi kondisi kecanduan obat, Anda dapat meminta bantuan dokter atau psikiater Anda agar dosis Xanax yang Anda konsumsi dapat dikurangi secara bertahap.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam ulasan ini.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Beberapa jenis obat-obatan yang menimbulkan interaksi dengan Xanax, yaitu:
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau mengonsumsi makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi.
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.
Makanan yang akan menimbulkan interaksi yang kurang baik dengan obat Xanax atau Xanax XR, yaitu anggur atau jus anggur. Anggur diketahui dapat berinteraksi dengan Xanax dan bisa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
Bila Anda mengalami kondisi kesehatan berikut, maka Anda tidak dianjurkan untuk minum obat jenis ini.
Gejala yang akan timbul ketika seseorang mengalami overdosis obat ini yaitu:
Pada situasi gawat darurat atau overdosis, hubungi 112 atau segera larikan ke rumah sakit terdekat.
Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum begitu Anda mengingatnya. Namun, jika Anda baru ingat mendekati waktu minum obat selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa. Lanjutkanlah jadwal minum obat seperti semula. Jangan gunakan obat ini dengan dosis dobel.
Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar