backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Serum Antitetanus

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 14/07/2023

Serum Antitetanus

Tetanus merupakan penyakit saraf yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Clostridium tetani. Jika dibiarkan, tetanus bisa berakibat fatal. Sebagai salah satu cara pencegahan penyebaran infeksi, dokter bisa memberikan suntikan serum antitetanus.

Bagaimana serum antitetanus bekerja di dalam tubuh? Adakah efek samping yang bisa ditimbulkannya? Simak informasi berikut untuk mengetahui jawabannya.

Golongan obat: serum

Merk dagang serum antitetanus: Biosat 1.5, Boisat 20, Serum Anti Tetanus (Kuda) 1.500 IU, Serum Anti Tetanus (Kuda) 20.000 IU, Serum Anti Tetanus (Kuda).

Apa itu serum antitetanus?

metoksi polietilen glikol-epoetin beta

Serum antitetanus (ATS) adalah antitoksin dari plasma darah kuda sehat yang telah diimunisasi sehingga kuda tersebut memiliki antibodi tinggi untuk melawan infeksi bakteri tetanus.

Serum ATS bekerja dengan cara memberikan kekebalan pasif pada bakteri tetanus selama dua minggu, baik pada pasien yang belum divaksin, vaksinasinya belum lengkap, atau status vaksinasinya tidak diketahui.

Mengutip dari laman Sehat Negeriku, vaksin dan serum merupakan dua hal yang berbeda. Vaksin tetanus diberikan sebagai upaya pencegahan infeksi melalui pembentukan antibodi.

Sementara itu, serum antitetanus diberikan sebagai pengobatan atau saat seseorang diduga terinfeksi virus atau bakteri tertentu.

Dibandingkan dengan suntik ATS, pengobatan tetanus dengan pemberian human tetanus immunoglobulin (HTIG) sebenarnya lebih direkomendasikan.

HTIG merupakan obat suntik dengan bahan aktif berupa imunoglobulin tetanus yang diambil dari serum donor manusia.

Meski begitu, keputusan untuk menggunakan HTIG dan ATS tetap harus ditentukan oleh tenaga medis yang berkualifikasi berdasarkan pertimbangan medis yang diperlukan.

Bicarakanlah dengan dokter Anda untuk mengetahui jenis pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi Anda.

Dosis serum antitetanus

Berikut ini adalah dosis pemberian suntik tetanus untuk orang dewasa dan anak-anak dengan serum ATS secara umum, sebagaimana dilansir dari laman Medical Guidelines.

Pencegahan tetanus

  • Anak-anak: 1.500 IU dosis tunggal, dapat ditingkatkan menjadi 3.000 IU jika vaksin diberikan lebih dari 24 jam sejak luka terbentuk.
  • Dewasa: 1.500 IU dosis tunggal, dapat ditingkatkan menjadi 3.000 IU jika vaksin diberikan lebih dari 24 jam sejak luka terbentuk.

Pengobatan tetanus

  • Neonatus (bayi usia 0–28 hari): 1.500 IU, dosis tunggal.
  • Anak-anak: 10.000 IU, dosis tunggal.
  • Dewasa: 10.000 IU, dosis tunggal.

Pemberian serum antitetanus sebagai pengobatan pada umumnya dikombinasikan dengan vaksin tetanus.

Suntikan serum mungkin diberikan secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat reaksi alergi.

Aturan pakai serum antitetanus

suntik tetanus untuk orang dewasa

Suntik serum ATS sebagai upaya pencegahan akan diberikan pada jenis luka yang berisiko seperti berikut.

  • Patah tulang.
  • Luka tembus dalam.
  • Gigitan.
  • Luka yang berisi benda asing.
  • Terkontaminasi tanah.
  • Infeksi.
  • Kerusakan jaringan yang luas (luka bakar).

Serum ATS perlu segera diberikan sesaat setelah pasien mengalami berbagai jenis luka tersebut.

Suntik antitetanus dapat diberikan melalui injeksi subkutan (di bawah kulit) atau intramuskular (otot).

Tahukah Anda?

Suntik ATS jarang dilakukan langsung ke pembuluh darah karena berisiko menimbulkan syok anafilaksis (reaksi alergi berat yang membahayakan jiwa).

Efek samping suntik serum antitetanus

Nyeri pada bagian yang disuntik merupakan efek samping paling umum usai pemberian serum antitetanus. Kondisi ini umumnya akan membaik dengan sendirinya.

Namun, jika rasa nyeri tidak juga hilang atau timbul efek samping lain seperti berikut, segera hubungi dokter.

  • Reaksi hipersensitivitas.
  • Demam.
  • Biduran.
  • Pembengkakan getah bening.
  • Syok anafilaksis.

Pada kasus yang lebih parah, pasien bisa mengalami sekumpulan efek samping yang disebut serum sickness setelah 10 hari penyuntikan.

Setiap orang mungkin merasakan efek samping yang berbeda, termasuk yang tidak tertulis di atas. Jika Anda merasa khawatir dengan gejala tertentu usai menerima suntikan ATS, segera beritahu dokter.

Peringatan dan perhatian sebelum pakai serum antitetanus

imunisasi tt pada ibu hamil

Selalu sampaikan kepada dokter mengenai kondisi medis Anda sebelum menerima pengobatan apa pun, termasuk suntikan serum anti tetanus.

Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin akan dipertimbangkan sebelum Anda menerima suntikan.

  • Alergi terhadap serum antitetanus atau bahan lain di dalamnya.
  • Asma.
  • Eksim pada bayi.

Apabila tidak digunakan, cairan injeksi serum perlu disimpan dalam lemari pendingin dengan suhu 2–8°C, tetapi tidak boleh sampai beku.

Pastikan untuk selalu menjauhkan serum ATS dari paparan sinar matahari langsung, tempat lembap, dan jangkauan anak-anak.

Apakah serum antitetanus aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Sampai saat ini belum ada penelitian memadai tentang pemberian serum antitoksin tetanus pada ibu hamil dan menyusui.

Maka dari itu, Anda perlu memberi tahu dokter jika sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

Dokter akan menentukan apakah serum antitoksin boleh diberikan dengan mempertimbangkan manfaat dan risikonya.

Pemberian suntikan antitoksin pada ibu menyusui sebaiknya juga dilakukan setelah disetujui oleh dokter.

Interaksi serum antitetanus dengan obat lain

Penggunaan beberapa obat dalam waktu yang bersamaan dapat mengurangi kinerja atau meningkatkan risiko efek samping.

Oleh karena itu, Anda harus memberi tahu dokter mengenai semua jenis obat resep, obat nonresep, obat herbal, maupun suplemen yang sedang Anda konsumsi.

Sebelum menerima suntikan, sampaikan pada dokter apakah Anda pernah atau akan mendapatkan vaksin, terutama vaksin tetanus. Pasalnya, serum antitetanus dapat memengaruhi kinerja vaksin dalam tubuh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 14/07/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan