Glipizide (glipizid) adalah obat diabetes oral yang membantu mengontrol kadar gula darah dengan membantu pankreas memproduksi insulin.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Glipizide (glipizid) adalah obat diabetes oral yang membantu mengontrol kadar gula darah dengan membantu pankreas memproduksi insulin.
Lantas, bagaimana cara mengonsumsi yang tepat dan adakah efek samping yang perlu diwaspadai untuk pasien diabetes?
Golongan obat: antidiabetes.
Merek dagang: Glucotrol XL
Glipizide adalah obat yang digunakan pasien diabetes tipe 2 untuk mengendalikan gula darah tinggi.
Obat ini juga dikenal sebagai sulfonilurea dan dapat digunakan dengan obat diabetes lainnya.
Mengendalikan kadar gula darah akan membantu mencegah kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota badan, dan masalah fungsi seksual.
Pengendalian diabetes yang baik juga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung atau stroke.
Glipizide mengurangi gula darah dengan membantu pelepasan insulin alami di dalam tubuh.
Penggunaan obat ini perlu disertai pola makan untuk menurunkan gula darah dan olahraga rutin.
Obat ini dapat digunakan sebagai obat tunggal maupun dengan kombinasi bersama metformin.
Glipizid juga digunakan dalam pengobatan gangguan ginjal dan hati.
Di Indonesia glipizid tersedia dalam bentuk tablet dan tablet lepas lambat 5 mg dan 10 mg.
Berikut ini dosis obat glipizide yang biasanya diresepkan dalam pengobatan diabetes, gangguan ginjal, dan masalah hati.
Dosis yang diberikan akan berbeda pada setiap pasien bergantung kondisi kesehatan yang dialami.
Penggunaan glipizide biasanya diminum 30 menit sebelum sarapan atau makanan pertama hari.
Beberapa pasien, khususnya yang menggunakan dosis tinggi, mungkin diminta untuk membaginya menjadi 2 kali dosis.
Dosis yang diberikan akan berdasarkan kondisi medis dan respons tubuh Anda terhadap pengobatan.
Untuk mengurangi risiko efek samping obat, dokter mungkin mengarahkan Anda untuk memulai pengobatan ini dengan dosis rendah dan meningkat secara bertahap.
Jika Anda sudah menggunakan obat antidiabetes lain, ikuti petunjuk dokter dan apoteker dengan baik untuk menghentikan obat lama dan memulai pemakaian glipizide.
Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat terbaik. Untuk membantu Anda mengingat, gunakan obat pada waktu yang sama setiap harinya.
Katakan pada dokter Anda jika kondisi tidak membaik atau semakin memburuk (tingkat gula darah Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah).
Cari pertolongan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi obat, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Hentikan penggunaan glipizide dan segera hubungi dokter jika Anda memiliki efek samping serius seperti:
Anda mungkin berisiko mengalami efek samping glipizid ringan yang meliputi:
Tidak semua orang mengalami efek samping ini dan mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan.
Jika Anda khawatir tentang efek sampingnya, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda dan periksa label kemasan obat.
Anda tidak boleh menggunakan obat ini jika Anda alergi terhadap glipizide, atau Anda menderita ketoasidosis diabetikum.
Sebelum mengonsumsi glipizid, Anda perlu berhati-hati dan memberi tahu dokter Anda jika pernah mengalami:
Obat ini berisiko mengakibatkan pasien diabetes mengalami hipoglikemia, yaitu kadar gula darah rendah di bawah normal.
Gejala gula darah rendah ditandai dengan kondisi kebingungan, pingsan, berkeringat, pusing, sakit kepala, tremor, dan gangguan penglihatan.
Hipoglikemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat dan makan secara teratur serta menghindari olahraga terlalu berat.
Belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.
Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (memiliki kemungkinan risiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Anda mungkin tidak disarankan mengonsumsi glipizid selama 2 minggu terakhir usia kehamilan. Dokter akan merekomendasikan obat lain untuk mengatasi keluhan Anda.
Selain itu, obat ini mungkin tidak aman untuk bayi yang menyusu saat ibu menyusui menggunakan obat ini.
Ibu menyusui perlu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum meminumnya.
Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.
Anda mungkin berisiko mengalami hipoglikemia jika menggunakan glipizid dengan obat lain yang bisa menurunkan gula darah, seperti:
Catatlah semua produk obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan herbal) dan beritahukan kepada dokter.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat glipizide tanpa seizin dokter.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar