backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Induxin

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 23/11/2021

    Induxin

    Dalam melakukan induksi persalinan, ada beberapa metode yang bisa dokter pilih. Selain memecahkan kantung ketuban, dokter juga bisa menggunakan obat oksitosin, seperti Induxin. Apa fungsi dari obat ini dan bagaimana aturan pakainya? Simak ulasan lengkapnya melalui penjelasan berikut.

    Golongan obat: Oksitosin

    Kandungan obat: Hormon oksitosin sintesis (synthetic oxytocin)

    Apa itu obat Induxin?

    Induxin adalah obat golongan oksitosin yang diproduksi oleh Kalbe Farma. Sebagai golongan oksitosin, obat ini mengandung hormon oksitosin sintesis atau buatan.

    Oksitosin itu sendiri adalah hormon yang secara alami ada di tubuh manusia. Pada wanita, hormon ini berperan dalam kontraksi rahim saat akan melakukan persalinan normal.

    Fungsi obat Induxin adalah untuk merangsang kontraksi rahim.

    Biasanya, Induxin dokter gunakan sebagai obat induksi persalinan agar proses melahirkan berjalan lebih cepat untuk kepentingan ibu dan bayi. Namun, kegunaan obat Induxin tidak hanya itu.

    Obat ini juga sering dokter gunakan sebagai terapi tambahan pada abortus inkomplit, yaitu kondisi keguguran yang masih menyisakan jaringan di dalam rahim, atau keguguran yang terjadi pada trimester dua kehamilan.

    Bukan cuma dalam masa kehamilan dan persalinan, obat ini juga sering dokter gunakan setelah proses persalinan.

    Pada masa ini, manfaat obat Induxin adalah untuk membantu mengontrol perdarahan setelah melahirkan (perdarahan postpartum).

    Sediaan dan dosis obat Induxin

    obat gaster

    Obat Induxin tersedia dalam bentuk cairan injeksi yang dikemas berbentuk ampul.

    Setiap ampul mengandung 1 mililiter (mL) cairan. Adapun per mililiter cairan mengandung 10 IU oksitosin.

    Sebagai cairan injeksi, obat ini disuntikkan langsung ke otot atau diberikan ke pembuluh darah melalui infus.

    Namun, penggunaan obat ini tidak boleh sembarang. Hanya tenaga medis ahli, seperti perawat atau dokter, yang boleh memberikan obat-obatan ini.

    Dosis obat Induxin tergantung pada kegunaan dan kondisi masing-masing pasien. Namun, secara umum, berikut adalah dosis obat Induxin sesuai kegunaannya.

    Induksi persalinan

    Untuk kepentingan induksi persalinan, dosis yang digunakan sebesar 1 mL (10 unit) obat yang kemudian dicampurkan dengan 1.000 mL cairan steril.

    Larutan ini harus tercampur dengan baik sebelum kemudian perawat berikan melalui infus. Dosis infus awal, yaitu sekitar 1-4 miliunit/menit.

    Dosis kemudian dapat dinaikkan secara bertahap sebesar 1-2 miliunit/menit dalam jarak waktu tak kurang dari 20 menit, sampai pola kontraksi yang diinginkan tercapai (kontraksi yang mirip pada persalinan normal).

    Saat pemberian infus, tenaga medis akan memantau kondisi ibu dan janin. Jika kontraksi menjadi terlalu kuat atau adanya kondisi gawat janin, pemberian infus harus segera dihentikan.

    Perdarahan postpartum

    Untuk membantu mengontrol perdarahan postpartum, dosis obat ini adalah sebesar 10-40 unit dengan kecepatan infus sesuai yang digunakan untuk atonia uteri.

    Namun, pemberian obat ini juga bisa secara intramuskular (disuntikkan ke otot) sebanyak 1 mL (10 unit) segera setelah plasenta lahir.

    Abortus

    Sebagai terapi tambahan untuk kepentingan abortus, termasuk abortus inkomplit, dosis yang diberikan sebesar 10 unit oksitosin.

    Dosis ini dicampurkan dalam 500 mL larutan saline atau D 5%. Adapun kecepatan infusnya sebesar 20-40 tetes per menit.

    Efek samping obat Induxin

    Sama seperti obat pada umumnya, Induxin juga berpotensi menimbulkan efek samping. Efek samping ini bisa terjadi pada ibu ataupun bayinya.

    Berikut adalah efek samping obat Induxin yang bisa terjadi pada ibu.

    • Aritmia (gangguan irama jantung).
    • Mual dan muntah.
    • Perdarahan setelah melahirkan.
    • Afibrinogenemia, kelainan darah di mana darah tidak membeku secara normal.
    • Intoksikasi air.
    • Kontraksi rahim yang berlebihan.
    • Ruptur uteri.
    • Kontraksi ventrikular prematur.
    • Reaksi alergi.
    • Pelvic hematoma, yaitu kumpulan darah di rongga panggul.

    Adapun efek samping pada janin bisa berupa detak jantung tidak teratur, kerusakan saraf, perdarahan retina. rendahnya Apgar score bayi pada menit ke-5, hingga kematian janin.

    Meski demikian, tidak semua ibu akan mengalami efek samping tersebut. Bila Anda mengalami efek samping di atas atau khawatir akan gejala tertentu, sebaiknya segera beritahu dokter.

    Apakah obat Induxin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    vaksin COVID-19 ibu hamil

    Tidak ada penelitian yang memadai pada manusia mengenai risiko penggunaan obat ini untuk ibu hamil dan menyusui.

    Namun, melansir Drugs.com, sebuah penelitian pada tikus menemukan fakta bahwa pemberian obat oksitosin pada awal kehamilan dapat mengakibatkan hilangnya embrio janin.

    Meski demikian, sejauh ini tidak ada indikasi yang memungkinkan seseorang untuk mendapat obat ini pada trimester pertama kehamilan, kecuali terkait aborsi spontan.

    Selain itu, pemberian obat golongan oksitosin, termasuk Induxin, selama menyusui pun diketahui tidak memberikan efek pada bayi.

    Bahkan, oksitosin disebut dapat merangsang sel-sel payudara yang berperan dalam produksi ASI sehingga memudahkan keluarnya air susu.

    Namun, sejauh ini, efek oksitosin untuk mengatasi masalah menyusui belum terbukti secara jelas.

    Interaksi obat Induxin dengan obat lain

    Obat ini bisa berinteraksi dengan beberapa obat tertentu sehingga bisa membahayakan kondisi Anda bila diberikan secara bersamaan.

    Berikut adalah beberapa obat yang bisa berinteraksi dengan Induxin.

    • Obat-obatan simpatomimetik, dapat meningkatkan efek vasopressor obat-obat tersebut jika diberikan secara bersamaan dengan Induxin.
    • Pemberian bersamaan dengan obat prostaglandin bisa meningkatkan risiko ruptur uteri dan laserasi serviks.

    Di sisi lain, pemberian obat ini bersama dengan ergometrine bisa memberi keuntungan dalam mengontrol perdarahan postpartum.

    Obat oksitosin disebut dapat memberikan efek cepat dalam mengontrol perdarahan, sedangkan ergometrine bisa mempertahankan respon yang telah dicapai dari pemberian oksitosin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 23/11/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan