backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kombinasi Ranitidine dan Omeprazole

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 28/12/2022

Kombinasi Ranitidine dan Omeprazole

Ranitidine dan omeprazole, keduanya merupakan obat yang sama-sama bisa digunakan untuk mengobati gastritis (maag) atau penyakit lain yang berhubungan dengan asam lambung. Namun, keduanya ternyata mempunyai banyak perbedaan. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Apa saja perbedaan ranitidine dan omeprazole?

obat untuk asam lambung

Banyak orang yang masih belum tahu betul perbedaan ranitidine dan omeprazole. Agar tidak salah, berikut adalah beberapa hal penting yang membedakan di antaranya keduanya.

1. Cara kerja

Kedua obat ini punya fungsi yang sama yaitu menekan atau mengurangi produksi asam lambung.

Meski ranitidine dan omeprazole memiliki tujuan akhir yang sama yakni mengurangi produksi asam lambung, tapi cara kerja keduanya berbeda.

Ranitidine masuk ke dalam kelompok antihistamin. Diketahu jika obat-obatan di kelompok ini, seperti simetidin, bekerja dengan cara menghambat zat histamin yang dapat memicu terbentuknya asam lambung .

Sementara itu, omeprazole tergolong dalam kelompok proton pump inhibitor.

Obat-obatan di kelompok tersebut, termasuk esomeprazole dan lansoprazole, bekerja dengan cara menghalangi pertukaran ion H+ atau pembentuk asam lambung.

2. Efek samping

Sama seperti obat lainnya, ranitidine dan omeprazole juga mempunyai efek samping.

Efek samping yang umum ditimbulkan oleh ranitidine dan omeprazol adalah sakit kepala, diare, sembelit, nyeri perut, perut bergas, dan mengantuk. Namun, keduanya memiliki efek samping serius yang berbeda.

Ranitidin dapat menyebabkan efek samping serius, seperti berikut.

  • Masalah hati.
  • Detak jantung tidak normal.
  • Trombositopenia (trombosit sangat rendah).

Sedangkan, omeprazole dapat menimbulkan efek samping serius, seperti berikut.

  • Penyakit hati.
  • Infeksi pernapasan atas.
  • Infeksi Clostridium difficile.
  • Fraktur tulang.

3. Aturan pakai

Sebelum Anda minum obat, Anda sangat disarankan untuk membaca aturan pakai dan peringatan obat. Beberapa obat dapat menyebabkan masalah jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Saat Anda ingin menggunakan ranitidin, ada baiknya Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda jika Anda mempunyai kondisi medis sebagai berikut:

Sementara itu, untuk penggunaan omeprazole, Anda harus berbicara terlebih dahulu dengan dokter Anda jika Anda mempunyai:

Dosis dan interaksi obat ranitidine dan omeprazole dengan obat lainnya juga memiliki perbedaan.

Untuk lebih jelasnya, sebaiknya baca aturan pakai dari masing-masing obat atau konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker Anda.

Amankah menggunakan kombinasi obat ranitidine dan omeprazole?

Seperti sudah dijelaskan di awal, ranitidine dan omeprazole adalah dua obat yang mempunyai fungsi sama, yaitu untuk mengatasi asam lambung naik.

Namun, keduanya mempunyai cara kerja yang berbeda. Jika Anda ingin menggabungkan kedua obat ini, sebenarnya aman saja digunakan.

Bahkan, sedikit bukti juga menunjukkan bahwa menggabungkan kedua obat tersebut dapat menghasilkan dampak yang lebih efektif daripada hanya salah satunya saja.

Sebuah penelitian dalam National Library of Medicine menunjukkan temuan mengenai kombinasi dua obat ini.

Penggunaan omeprazole di pagi hari ditambah ranitidin pada waktu tidur tidak seefektif mengonsumsi omeprazole sebanyak dua kali sehari yang diberikan sebelum makan pagi dan sore hari guna mengendalikan asam lambung.

Atas dasar itu, kebanyakan dokter hanya akan meresepkan salah satu dari obat ini. Hal ini mungkin jauh lebih aman untuk Anda.

Ingat, setiap obat mempunyai efek samping. Jadi, semakin banyak obat yang Anda minum, kemungkinan Anda mengalami efek samping obat juga bisa lebih besar.

Manakah yang lebih efektif?

asam lambung dan GERD

Meski keduanya memiliki fungsi yang sama, tapi ternyata ranitidine dan omeprazole memiliki efektifitas yang berbeda.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh PN Maton, R Orlando, dan B Joelsson, menyebutkan secara signifikan lebih banyak pasien GERD yang masih mengalami gejala mulas sedang hingga parah setelah 6 minggu pengobatan dengan ranitidine.

Sementara itu, penggunaan omeprazole dinilai lebih efektif daripada ranitidin dalam mengatasi mulas pada kelompok pasien ini.

Seperti yang Anda ketahui, bahwa ketersediaan produk ranitidine yang dijual di pasaran mengalami penarikan skala besar.

Dalam situs BPOM, dikatakan jika hal tersebut dipicu oleh adanya bahan kimia yang dikenal sebagai N-nitrosodimethylamine (NDMA) yang telah dikaitkan dengan banyak jenis kanker.

Lebih lanjut, disebutkan bila kontaminasi NDMA dapat terjadi selama pembuatan.

FDA pun telah menetapkan bahwa jumlah NDMA yang sangat kecil dapat diterima, tetapi kebanyakan produk ranitidine ditemukan memiliki lebih dari jumlah yang dapat diterima.

Mengingat faktor keamanan dan kemanjuran secara keseluruhan, maka kebanyakan ahli medis memilih untuk memberikan obat omeprazole daripada ranitidine untuk banyak indikasi.

Kapan kombinasi ranitidine dan omeprazole diresepkan?

Ranitidin dan omeprazole bekerja untuk menurunkan produksi asam lambung. Masing-masing obat digunakan untuk mengobati atau mencegah beberapa gangguan yang sama atau serupa.

Dalam hal ini, kondisi pyrosis atau lebih dikenal dengan heartburn, yang terjadi dua kali atau lebih per minggu dapat diobati dengan kombinasi ranitidine dan omeprazole

Selain itu, ranitidine dan omeprazole juga diindikasikan untuk mengobati penyakit gastroesophageal reflux, baik erosif maupun non-erosif.

Kendati begitu, sebelum mengonsumsi keduanya Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.

Dokter dan apoteker dapat membantu menentukan apakah itu pilihan yang tepat untuk kondisi Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 28/12/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan