Pasien diabetes perlu mengubah pola makan dan gaya hidup, serta mengonsumsi obat antidiabetes selama perawatan. Salah satu jenis obat diabetes yang mungkin disarankan adalah gliclazide (gliklazid).
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Pasien diabetes perlu mengubah pola makan dan gaya hidup, serta mengonsumsi obat antidiabetes selama perawatan. Salah satu jenis obat diabetes yang mungkin disarankan adalah gliclazide (gliklazid).
Ketahui dosis, aturan pakai, dan efek samping obat diabetes ini.
Golongan obat: antidiabetes.
Merek dagang gliclazide: Generik, Glukolos, Gored, Glikamel, Diamicron, Pedab, Glicab, Glucodex, Glucored, Xepabet, Fonylin MR, Linodiab, Glidex.
Gliclazide adalah obat antidiabetes yang digunakan untuk mengontrol gula darah tinggi pasien diabetes tipe 2.
Obat ini termasuk dalam rangkaian perawatan pasien diabetes non-insulin dependent (yang tidak bergantung pada insulin).
Perawatan ini juga perlu dibarengi oleh pola makan sehat dan olahraga rutin.
Mengontrol kadar gula darah tinggi membantu mencegah terjadinya komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, ginjal, masalah peredaran darah, dan kebutaan.
Obat ini termasuk ke dalam jenis obat resep, artinya hanya bisa dibeli di apotek jika disertai dengan resep dari dokter.
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan gliklazid di Indonesia tersedia dalam sediaan tablet mulai dari 40 miligram (mg), 60 mg, hingga 80 mg serta tablet pelepasan lambat 60 mg.
Pemberian dosis berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut.
Untuk orang dewasa, dosis awal 30 mg per hari. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap hingga maksimal 120 mg per hari jika diperlukan.
Untuk orang dewasa, dosis awal adalah 40 – 80 mg per hari, sekali sehari, saat sarapan. Dosis bisa ditingkatkan secara bertahap hingga 320 mg per hari.
Apabila dosis lebih dari 160 mg per hari, dosis perlu dibagi dalam 2 kali pemberian, ketika sarapan dan makan malam.
Tablet gliklazid diminum secara oral. Minum tablet dengan segelas air dan sebaiknya pada waktu yang sama setiap hari.
Telan tablet secara utuh, jangan mengunyah, membelah, atau memotong obat. Anda harus selalu makan setelah minum tablet.
Selalu minum obat ini seperti aturan minum obat yang diinstruksikan oleh dokter atau apoteker.
Dosis harian yang disarankan adalah 1 – 8 tablet. Hal ini tergantung pada respons pasien terhadap pengobatan.
Ketika total dosis harian lebih dari empat tablet (160 mg) per hari, perlu dua kali pemberian, yaitu diminum pagi dan sore hari.
Jangan menggandakan dosis obat dari yang sudah ditentukan oleh dokter.
Penggunaan obat ini mungkin menyebabkan efek samping obat.
Efek samping obat pun dapat berkisar dari yang ringan hingga berat.
Jenis efek samping gliklazid yang sering terjadi:
Pada kasus yang serius, gliklazid bisa menyebabkan efek samping seperti:
Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi gliclazide atau obat lain yang serupa (sulphonylureas dan hypoglycemic sulphonamides).
Beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi berikut.
Dokter mungkin akan meresepkan obat lain yang sesuai dengan kondisi dan riwayat penyakit pasien.
Obat ini tidak boleh diberikan pada anak-anak untuk mengobati diabetes.
Anda mungkin akan mengalami gejala gula darah rendah (hipoglikemia), seperti kebingungan (delirium), kejang-kejang, kehilangan kendali diri, pernapasan dangkal, dan detak jantung melambat.
Dalam kebanyakan kasus, gejala gula darah rendah hilang dengan sangat cepat ketika Anda mengonsumsi tablet glukosa, gula batu, jus manis, teh manis.
Perlu untuk diketahui kalau pemanis buatan (sakarin atau aspartam) tidak efektif menaikkan gula darah.
Silakan hubungi dokter atau rumah sakit terdekat jika mengonsumsi gula tidak membantu atau gejalanya kambuh.
Anda tidak disarankan meminum obat ini selama kehamilan.
Jika sedang hamil, menyusui, atau berencana memiliki bayi, beri tahu dokter agar meresepkan perawatan yang lebih cocok untuk kondisi Anda.
Anda sebaiknya tidak meminum tablet gliclazide saat sedang menyusui. Pasalnya, sebagian kecil obat dapat muncul di dalam ASI.
Interaksi obat mungkin mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius.
Di bawah ini adalah obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan gliklazid.
Konsultasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan gliklazid.
Hal tersebut untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar