Obat asetosal memiliki segudang manfaat, mulai dari meredakan nyeri, demam, peradangan, hingga mencegah penggumpalan darah. Simak dosis, aturan pakai, dan efek sampingnya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Obat asetosal memiliki segudang manfaat, mulai dari meredakan nyeri, demam, peradangan, hingga mencegah penggumpalan darah. Simak dosis, aturan pakai, dan efek sampingnya berikut ini.
Golongan obat: antiinflamasi nonsteroid, anti-agregasi platelet
Merek dagang asetosal: Acetylsalicylic Acid, Aptor, Ascardia, Aspilets, Aspirin, Astika, Bodrexin, Cartylo, Cardio Aspirin, Contrexyn, Gramasal, Farmasal, Inzana, Miniaspi, Minigrip, Naspro, Nospiniral, Thrombo Aspilets
Asetosal atau asam asetilsalisilat adalah obat yang digunakan untuk meredakan demam, nyeri, dan peradangan yang ringan hingga sedang.
Obat ini juga digunakan untuk mencegah penggumpalan darah pada pasien akibat serangan jantung, angina yang tidak stabil, dan penurunan aliran darah pada otak.
Asetosal termasuk ke golongan obat salisilat yang bekerja dengan menghentikan produksi zat penyebab demam, nyeri, dan penggumpalan darah di dalam tubuh.
Selain digunakan sendiri, kandungan dalam obat ini juga digunakan bersama dengan jenis obat lain, seperti obat antasida, pereda nyeri, dan pereda batuk-pilek.
Konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker Anda untuk mengetahui manfaat lebih lengkap mengenai obat asetosal atau asam asetilsalisilat.
Asetosal tersedia dalam bentuk tablet 80 mg dan tablet salut enterik 100 mg untuk diminum melalui mulut. Dosis obat ini ditentukan sesuai kondisi kesehatan pasien seperti berikut.
Selalu ikuti anjuran dari dokter Anda atau baca aturan minum obat pada label kemasan produk sebelum Anda mulai pengobatan dengan asetosal.
Asetosal tanpa resep tersedia dalam tablet biasa atau tablet kunyah. Sementara itu, obat dengan resep tersedia dalam bentuk tablet salut enterik yang diserap oleh usus, bukan lambung.
Sediaan tablet biasa dan tablet salut enterik harus Anda telan secara utuh. Jangan mengunyah atau menghancurkan obat sebelum diminum.
Namun, obat berbentuk tablet kunyah dapat dikunyah, dihancurkan, atau ditelan utuh. Segeralah minum segelas air setelah Anda mengonsumsi obat tablet ini.
Obat asam asetilsalisilat sebaiknya diminum setelah makan. Minumlah obat ini secara rutin pada waktu yang sama setiap hari untuk mendapatkan manfaatnya secara optimal.
Jangan berhenti menggunakan obat ini sebelum berkonsultasi dengan dokter. Penting untuk tetap melanjutkan pengobatan meski Anda sudah merasa lebih baik.
Hindari penggunaan obat melebihi dosis yang dianjurkan, baik itu lebih sedikit maupun lebih lama dari yang disarankan pada label kemasan atau dokter Anda.
Apabila kondisi Anda tidak membaik setelah minum obat, konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk mengetahui penanganan yang tepat.
Obat asetosal berisiko memicu efek samping meski tidak semua orang mengalaminya. Berikut ini beberapa efek samping ringan dan berat yang mungkin ditimbulkan.
Beberapa efek samping umum yang mungkin Anda rasakan meliputi:
Sebagian orang mungkin mengalami efek samping serius setelah minum obat asetosal. Efek samping ini meliputi:
Selain itu, perhatikan juga gejala reaksi alergi seperti gatal, sulit bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, atau tenggorokan. Segera cari pertolongan medis bila gejala tersebut terjadi.
Apabila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.
Dikutip dari Mayo Clinic, asetosal dapat digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang pada anak-anak berusia di atas tiga tahun.
Akan tetapi, obat ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak berusia di bawah 16 tahun atau yang sedang dalam pemulihan dari infeksi virus karena bisa menyebabkan sindrom Reye.
Meski cukup langka, sindrom ini bisa menyebabkan pembengkakan hati dan otak yang serius.
Sebelum memakai obat, dokter akan menilai risiko dan manfaatnya terlebih dahulu. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memakai asam asetilsalisilat.
Obat tablet ini baik disimpan di tempat kering dengan suhu di bawah 25°C. Jauhkan obat ini dari sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.
Perhatikan juga instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk.
Apabila Anda sedang hamil, merasa mungkin hamil, sedang merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum minum obat ini.
Ibu hamil perlu menghindari penggunaan obat asam asetilsalisilat saat hamil, terutama ketika memasuki tiga bulan terakhir atau trimester ketiga kehamilan.
Hal ini karena penggunaan obat bisa menyebabkan perdarahan pada ibu atau bayi saat persalinan.
Asetosal juga sebaiknya tidak diberikan kepada ibu menyusui. Obat ini mungkin dapat masuk ke dalam ASI sehingga memengaruhi kesehatan bayi.
Konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda untuk menilai manfaat dan risiko obat ini pada ibu hamil maupun menyusui.
Interaksi obat bisa mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Namun, tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam daftar di bawah ini.
Beberapa obat yang mungkin menimbulkan interaksi dengan obat asetosal meliputi:
Selalu konsultasi dengan dokter terkait semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar