backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Iodixanol

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/08/2022

Iodixanol

Iodixanol adalah obat yang digunakan sebagai media kontras untuk prosedur diagnostik atau selama angiografi jantung. Ketahui lebih dalam mengenai dosis dan aturan pakai iodixanol atau iodiksanol melalui penjelasan berikut.

Golongan obat: Media kontras

Merek dagang: Metacosfar dan Visipaque

Apa itu obat iodixanol?

Iodixanol (iodiksanol) adalah obat yang digunakan untuk membantu mendiagnosis atau menemukan masalah pada jantung, otak, kepala, pembuluh darah, ginjal, kandung kemih, dan bagian tubuh lainnya.

Obat ini termasuk media kontras beryodium. Media kontras digunakan untuk membuat gambaran yang jelas tentang berbagai bagian tubuh selama prosedur medis tertentu, seperti CT scan dan angiografi.

Iodiksanol bekerja dengan meningkatkan kontras pada bagian tubuh dan cairan di dalamnya selama pemeriksaan medis.

Hal ini dilakukan untuk mengamati pembuluh darah jantung dengan menggunakan teknologi pencitraan sinar-X.

Selain itu, fungsi iodixanol, yaitu untuk memperjelas gambar yang diperoleh selama CT scan, sehingga dokter dapat lebih mudah mendiagnosis kondisi pasien.

Obat ini termasuk dalam golongan obat keras dan diberikan hanya dalam pengawasan dokter. Oleh karena itu, pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, segera konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Dosis obat iodixanol

metoksi polietilen glikol-epoetin beta

Obat iodixanol tersedia dalam bentuk cairan injeksi dengan rincian kemasan sebagai berikut.

  • Vial berisi 100 mL, 50 mL, dan 20 mL.
  • Botol berisi 50 mL.

Adapun dosis dapat bervariasi tergantung pada jenis pemeriksaan, usia, berat badan, kesehatan jantung, dan kondisi umum pasien serta teknik yang digunakan.

Berikut adalah dosis obat iodixanol berdasarkan laman MIMS.

  • Arteriografi serebral selektif: 270/320 mg I/mL, volume 5 – 10 mL/injeksi.
  • Aortografi: 270/320 mg I/mL, volume 40 – 60 mL/injeksi.
  • Arteriografi perifer: 270/320 mg I/mL, volume 30 – 60 mL/injeksi.
  • Arteriografi viseral selektif: 270 mg I/mL, volume 10 – 40 mL/injeksi.
  • Injeksi ventrikel kiri & akar aorta kardioangiografi pada dewasa: 320 mg I/mL, volume 30 – 60 mL/injeksi.
  • Arteriografi koroner selektif pada anak: 320 mg I/mL, volume: 4 – 8 mL/injeksi atau 270/320 mg I/mL, tergantung usia, berat badan, dan patologi (maksimal: 10 mL/kg).
  • Urografi pada dewasa: 270/320 mg I/mL, volume 40 – 80 mL. Anak >7 kg:  270/320 mg I/mL, volume: 2 – 3 mL/kg. Anak <7 kg: 270/320 mg I/mL, volume: 2 – 4 mL/kg. Semua dosis tergantung pada usia dan patologi (maksimal: 50 mL).
  • Venografi: 270/320 mg I/mL, volume: 50 – 150 mL/kaki.
  • Peningkatan CT kepala pada dewasa: 270/320 mg I/mL, volume: 50 – 150 mL.
  • CT tubuh: 270/320 mg I/mL, volume: 75 – 150 mL.
  • CT kepala dan tubuh pada anak: 270/320 mg I/mL 2 – 3 mL/kg hingga 50 mL (dalam beberapa kasus, hingga 150 mL dapat diberikan).
  • Mielografi lumbal dan toraks intratekal (injeksi lumbal): 270 mg I/mL, volume: 10 – 12 mL atau 320 mg I/mL, volume: 10 mL.
  • Mielografi serviks (injeksi serviks atau lumbar): 270 mg I/mL, volume: 10 – 12 mL atau 320 mg I/mL, volume: 10 mL.

Dosis iodiksanol dapat disesuaikan, ditunda, atau dihentikan tergantung pada bagaimana Anda mentolerir obat selama setiap siklus pengobatan.

Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.

Aturan pakai obat iodixanol

Iodixanol atau iodiksanol diberikan dengan cara disuntikkan melalui pembuluh darah (intravena), pembuluh nadi (intra-arteri), dan sumsum tulang belakang (intratekal).

Pemberian dosis obat iodixanol ini tergantung pada jenis penyakit, usia, dan kondisi pasien.

Jangan menambah dosis atau minum obat ini lebih sering tanpa persetujuan dokter.

Kondisi Anda tidak akan membaik dengan lebih cepat dan risiko efek samping serius mungkin meningkat.

Efek samping obat iodixanol

vertigo periperal

Segera dapatkan bantuan medis darurat bila Anda mengalami tanda reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sulit bernapas, detak jantung cepat, hingga pembengkakan di lidah atau tenggorokan.

Hubungi dokter segera apabila Anda mengalami efek samping yang mungkin terjadi di antaranya sebagai berikut.

  • Ketidaknyamanan di tempat suntikan.
  • Nyeri dada (angina).
  • Sakit kepala.
  • Migrain.
  • Sensasi berputar (vertigo).
  • Mati rasa dan kesemutan.
  • Gatal.
  • Ruam kulit.
  • Kemerahan.
  • Perubahan rasa.
  • Dyspnea.
  • Bronkospasme.
  • Urtikaria yang berat.
  • Gagal ginjal akut.
  • Tromboemboli.
  • Tiroid tirotoksikosis.
  • Hipertiroidisme.

Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin pula ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda khawatir mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah kepada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat iodixanol

Sebelum memutuskan untuk menggunakan obat, pertimbangkan dulu manfaat dan risikonya. Ini adalah keputusan yang harus dibuat setelah berdiskusi dengan dokter Anda.

Pastikan selalu beri tahu kepada dokter mengenai kondisi medis yang Anda miliki untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

Untuk memastikan iodiksanol aman, informasikan pula kepada dokter jika Anda memiliki kondisi di bawah ini.

  • Penyakit hati atau ginjal.
  • Penyakit jantung, termasuk gagal jantung kongestif.
  • Riwayat stroke, pembekuan darah, atau penyakit arteri koroner.
  • Asma atau alergi makanan atau obat-obatan.
  • Epilepsi atau gangguan kejang lainnya.
  • Anemia.
  • Diabetes.
  • Infeksi aktif.
  • Sistem kekebalan yang lemah (disebabkan oleh penyakit atau menggunakan obat-obatan tertentu).
  • Gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis, lupus, atau psoriasis.
  • Pheochromocytoma (tumor kelenjar adrenal).
  • Multiple myeloma (kanker tulang).
  • Gangguan tiroid, termasuk kanker.
  • Beri tahu dokter juga jika Anda sedang hamil atau menyusui. Kendati begitu, tidak diketahui apakah iodixanol masuk ke dalam ASI atau apakah itu dapat memengaruhi bayi yang disusui.

    Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, konsultasikanlah dengan dokter untuk menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu.

    Penyimpanan obat iodixanol

    Ada beberapa tata cara penyimpanan obat iodiksanol yang harus Anda perhatikan.

    Simpan obat pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya dan kelembapan. Jangan simpan di dalam kamar mandi dan jangan dibekukan.

    Obat dengan merek yang berbeda mungkin mempunyai cara penyimpanan yang berbeda.

    Periksa kotak produk untuk mencari tahu instruksi bagaimana cara menyimpannya atau menanyakan apoteker.

    Pastikan pula obat disimpan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan.

    Dilarang membuang obat ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali diinstruksikan sebaliknya. Buang produk ini dengan benar jika sudah melewati batas waktu atau tidak dibutuhkan lagi.

    Konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal untuk detail lebih mendalam tentang bagaimana membuang produk obat secara aman.

    Apakah obat iodixanol aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    mitos ibu menyusui

    Tidak ada penelitian memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui.

    Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Menurut US Food and Drugs Administration (FDA), obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B. Artinya, tidak memperlihatkan adanya risiko pada janin dan ibu hamil.

    Meski begitu, paparan radiasi harus dihindari selama kehamilan. Manfaat dari setiap pemeriksaan sinar-X dengan atau tanpa media kontras harus dipertimbangkan secara hati-hati terhadap kemungkinan risiko.

    Obat ini tidak boleh digunakan pada kehamilan, kecuali manfaatnya melebihi risiko dan dianggap penting oleh dokter.

    Dalam hal ini, tingkat ekskresi ke dalam ASI tidak diketahui. Anda mungkin tidak boleh menyusui dalam waktu 10 jam setelah menerima iodixanol.

    Jika Anda saat itu sedang menggunakan pompa payudara, buang semua ASI yang terkumpul. Jangan berikan pada bayi Anda.

    Interaksi obat iodixanol dengan obat lain

    Semua penggunaan iodixanol dapat mengganggu tes pada fungsi tiroid, sehingga kapasitas pengikatan yodium tiroid dapat berkurang hingga beberapa minggu.

    Konsentrasi tinggi iodixanol dalam serum dan urine dapat mengganggu tes laboratorium untuk bilirubin, protein atau zat anorganik, misal besi, tembaga, kalsium dan fosfat.

    Oleh karena itu, zat-zat ini tidak boleh diuji pada hari pemeriksaan.

    Penggunaan iodixanol dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal sementara dan ini dapat memicu asidosis laktat pada penderita diabetes yang menggunakan metformin.

    Pasien yang diobati dengan interleukin-2 kurang dari dua minggu sebelum injeksi media kontras beryodium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko gejala, seperti flu atau reaksi kulit.

    Sebelum menggunakan iodiksanol, beri tahu dokter atau apoteker tentang semua obat yang Anda gunakan.

    Simpan semua daftar obat dan bagikan daftar tersebut dengan dokter dan apoteker Anda. Tanyakan kepada dokter  jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah kesehatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 10/08/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan