Imodium adalah merek obat untuk mengatasi diare. Obat ini bersifat keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Cari tahu cara penggunaannya dalam artikel ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Imodium adalah merek obat untuk mengatasi diare. Obat ini bersifat keras sehingga hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Cari tahu cara penggunaannya dalam artikel ini.
Golongan obat: obat untuk saluran cerna
Kandungan obat: Loperamide (loperamid)
Imodium adalah obat dengan kandungan loperamide hidroklorida yang berguna untuk menyembuhkan diare.
Penting untuk Anda ketahui bahwa obat ini hanya dapat mengatasi gejala-gejala diare. Obat ini tidak dapat menyembuhkan penyebab utama diare yang Anda alami, misalnya infeksi bakteri.
Obat ini juga digunakan untuk meredakan diare akut pada sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).
Dokter pun akan memberikan Imodium untuk diare yang berlangsung lama atau kronis pada penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
Imodium juga dapat digunakan pada pasien yang baru saja menjalani prosedur kolostomi (prosedur bedah untuk mengangkat zat sisa atau limbah tubuh ketika usus dan rektum tidak berfungsi dengan baik).
Dengan obat ini, cairan tubuh yang keluar setelah menjalani kolostomi dapat berkurang.
Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Imodium diare tersedia dalam bentuk tablet salut selaput.
Obat ini bekerja dengan cara memperlambat gerakan usus. Jika gerakan usus berkurang, feses yang dihasilkan pun akan mengandung sedikit air sehingga teksturnya lebih padat.
Kandungan lorepamide-nya juga membuat otot katup pada anus semakin kuat sehingga mengurangi hasrat ingin BAB dan feses lepas keluar.
Di Indonesia, obat Imodium diare tersedia dengan konsentrasi loperamide hidroklorida sebesar 2 mg.
Saat mengonsumsi Imodium diare, pasien harus mendapatkan asupan cairan dan elektrolit yang cukup. Obat ini hanya untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Inilah dosis sesuai jenis diare dan kondisi pasien.
Dosis awal 4 mg atau 2 tablet, dilanjutkan dengan 2 mg atau 1 tablet setiap feses tampak cair. Dosis harian tidak boleh melebihi 16 mg per hari. Perbaikan klinis biasanya akan teramati dalam waktu 48 jam.
Dosis awal Imodium diberikan sebanyak 4 mg atau 2 tablet dan dilanjutkan sebesar 2 mg atau 1 tablet. Obat dikonsumsi setelah Anda BAB dengan bentuk feses yang cair.
Bila dosis harian sudah ditetapkan, dosis pemeliharaan dilanjutkan sebesar 2 – 12 mg atau 1 – 6 tablet per hari. osis harian tidak boleh melebihi 16 mg atau 8 tablet per hari.
Pastikan Anda mengonsumsi obat sesuai dosis yang telah ditentukan untuk menghindari overdosis.
Overdosis imodium bisa menyebabkan beberapa kondisi berikut.
Imodium bisa menimbulkan efek samping, sama seperti obat pada umumnya. Meski demikian, efek ini tidak dirasakan oleh seluruh pasien dan biasanya terasa ringan.
Segera ke rumah sakit jika Anda mengalami kondisi ini setelah minum obat.
Beri tahu dokter segera jika Anda mengalami kondisi berikut.
Inilah efek samping lainnya yang mungkin muncul.
Hingga saat ini, belum ada penelitian lebih lanjut bahwa kandungan loperamide bisa membahayakan janin.
Sama seperti obat lain, Imodium diare tidak dianjurkan saat Anda hamil, terutama selama trimester pertama.
Selain itu, loperamide dalam jumlah kecil bisa ditemukan di dalam ASI. Oleh karena itu, obat ini tidak dianjurkan selama menyusui.
Ada beberapa jenis obat yang memengaruhi kinerja Imodium dan sebaliknya. Inilah jenis obat yang berinteraksi dengan Imodium.
Imodium adalah merek obat untuk mengatasi diare akut dan kronis. Obat ini tersedia dalam sediaan oral atau yang bisa diminum dan tidak dijual bebas.
Beri tahu dokter jika diare tidak membaik setelah 2 hari, jika kondisi Anda memburuk, atau jika Anda mengalami gejala baru.
Bila Anda mengalami demam disertai BAB berdarah terus-menerus, segera cari penanganan medis ke fasilitas kesehatan terdekat.
Apabila Anda atau anak Anda menderita masalah hati atau penyakit ginjal, sebaiknya hindari konsumsi obat Imodium.
Hal ini disebabkan karena obat ini berpotensi mengganggu fungsi ginjal atau memperparah masalah ginjal yang sudah ada jika dikonsumsi terlalu lama.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar