Efek kokain dapat langsung terasa meski hanya dikonsumsi sedikit

Kokain adalah stimulan kuat yang memengaruhi fungsi otak. Inilah sebabnya kokain dapat mengubah suasana perasaan, cara berpikir, kesadaran, dan perilaku pemakainya. Efek kokain biasanya akan muncul segera setelah seseorang menggunakannya. Bahkan, dosis kecil saja (kurang dari 100 miligram) dapat membuat pemakainya merasa merasa segar, gembira, bersemangat, banyak bicara, serta percaya diri dalam waktu singkat. Beberapa orang yang menggunakan zat ini juga mengaku merasa bahwa pancainderanya lebih sensitif terhadap rangsangan.
Zat satu ini bisa digunakan dengan berbagai cara, mulai dari suntikan, dihirup, diisap, dan oral (diminum langsung). Seberapa intens efek yang akan dirasakan tubuh dan seberapa lama efek tersebut dirasakan sebenarnya bergantung pada metode yang digunakan penggunanya. Misalnya, kokain yang dihirup efeknya tidak se-intens yang diisap. Namun, kokain yang dihirup dapat bertahan lebih lama dibanding kokain yang diisap. Kokain yang dihirup dapat bertahan selama 15 sampai 30 menit, sementara kokain yang diisap hanya bertahan 5 sampai 10 menit.
Semakin cepat obat diserap ke dalam aliran darah, maka semakin intens efeknya, dan semakin pendek pula efek tersebut bertahan lama. Nah, karena inilah, banyak orang yang ingin terus menggunakan zat ini agar bisa merasakan efeknya terus-terusan.
Efek zat ini pada tubuh penggunanya

Kokain adalah narkotika yang paling berbahaya karena daya adiktifnya sangat tinggi. Di Amerika Serikat, kokain atau kokaina digolongkan dalam obat Schedule II, artinya memiliki potensi tinggi untuk disalahgunakan, tetapi juga dapat diberikan untuk tujuan medis yang sah, seperti obat bius lokal.
Sementara di Indonesia, zat ini masuk dalam senyawa NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya) golongan I. Obat-obatan yang masuk dalam narkotika golongan I hanya digunakan untuk tujuan penelitian dan ilmu pengetahuan.
Sedikit saja penggunaan zat ini sudah bisa mengacaukan kadar zat kimia alami dalam otak yang disebut dopamin. Produksi dopamin secara berlebihan dapat menyebabkan rasa gembira berlebihan dan sensasi melayang-layang (high). Biasanya sensasi tersebut diikuti dengan gejala seperti di bawah ini.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar