Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Methenamine adalah obat antibiotik yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi saluran kemih. Biasanya dokter akan meresepkan obat ini ketika beragam obat-obatan lain tidak mempan mengobati infeksi yang Anda alami.
Obat ini bekerja dengan cara melawan, menghancurkan, serta memperlambat pertumbuhan bakteri. Dengan minum obat ini, bakteri penyebab infeksi di saluran kemih akan musnah.
Meski efektif mengobati penyakit infeksi, antibiotik ini tidak akan mempan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus. Sebab, antibiotik pada dasarnya tidak bisa melawan virus, seperti influenza. Untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, maka dibutuhkan antivirus.
Penting untuk diperhatikan bahwa antibiotik harus digunakan secara hati-hati. Mengonsumsi antibiotik yang tidak diperlukan dapat membuat bakteri yang ada di tubuh Anda resisten. Kalau sudah begini, Anda akan lebih rentan terhadap infeksi. Jadi, pastikan Anda menggunakan obat ini sesuai dengan yang dianjurkan dokter.
Ikuti semua petunjuk pemakaian obat seperti yang diperintahkan dokter atau yang tertera pada kemasan produk. Jika Anda belum paham betul bagaimana cara menggunakan obat ini, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.
Setiap orang mungkin mendapatkan dosis antibiotik yang berbeda. Hal ini karena pemberian dosis biasanya disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan respon pasien terhadap pengobatan.
Selain harus mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan, pastikan Anda tidak memberikan obat ini ke orang lain meski mereka mengeluhkan gejala yang serupa. Ingat, seperti yang sudah disinggung di atas, antibiotik tidak boleh digunakan secara asal.
Mengurangi atau bahkan menambahkan dosis obat antibiotik sembarangan dapat menurunkan efektivitas obat dan bahkan memicu efek samping yang berbahaya. Sejumlah efek samping yang mungkin muncul seperti iritasi kandung kemih, rasa sakit yang intens, sering buang air kecil, dan urin bercampur darah. Supaya Anda tidak mengalami efek samping tersebut, gunakan obat ini persis seperti yang diinstruksikan oleh dokter.
Obat ini umumnya bekerja lebih baik jika urin memiliki pH yang lebih asam. Dokter mungkin akan menyarankan Anda minum jenis cairan tertentu (jus cranberry) atau minum obat lainnya supaya urin Anda lebih asam.
Antibiotik bekerja optimal saat kadar obat-obatan dalam tubuh Anda berada dalam kondisi stabil. Oleh karena ini pastikan Anda minum obat antibiotik ini secara teratur setiap hari. Buatlah catatan di buku khusus atau pengingat di ponsel supaya Anda selalu ingat jadwal minum obat.
Tetap minum obat ini meski kondisi Anda dirasa sudah sembuh. Melewatkan dosis dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang dapat memperparah kondisi Anda. Segera beri tahu dokter bila infeksi saluran kemih yang Anda alami tidak membaik atau semakin memburuk. Dokter dapat mengubah dosis atau meresepkan obat lain yang lebih cocok dan aman untuk kondisi Anda.
Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.
Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Untuk mengatasi infeksi saluran kemih, dosis obat yang dianjurkan 1000 miligram (mg) diminum dua kali sehari.
Setiap orang mungkin akan mendapatkan dosis yang berbeda. Pemberian dosis biasanya disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan, serta respon pasien terhadap pengobatan.
Dokter mungkin akan mengubah dosis obat untuk memastikan bahwa Anda mendapat takaran yang tepat. Anda tetap harus minum obat sesuai yang diresepkan meski dokter mengubah dosis obat hingga beberapa kali.
Pastikan untuk tidak mengonsumsi obat lebih banyak ataupun lebih sedikit dari yang dianjurkan. Selain menurunkan efektivitas obat, hal tersebut juga dapat meningkatkan efek samping.
Pemberian dosis obat pada anak-anak disesuaikan dengan usia dan berat badan mereka. Dokter juga akan menyesuaikan dosis obat berdasarkan respon tekanan darah mereka. Silakan konsultasi ke dokter untuk mengetahui dosis pasti obat ini yang aman untuk anak-anak.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kekuatan 500 mg dan 100 mg.
Sama seperti obat lainnya, obat ini juga berpotensi menimbulkan efek samping dari yang ringan hingga parah. Beberapa efek samping paling umum dan sering dikeluhkan orang setelah minum obat antibiotik ini di antaranya:
Obat ini juga dapat menimbulkan efek samping lain, seperti buang air kecil terasa menyakitkan. Jika Anda mengalami efek samping tersebut, sebaiknya segera beri tahu dokter. Dokter mungkin akan menurunkan dosis atau mengubah rangkaian pengobatan supaya urine Anda tidak begitu asam.
Anda juga harus segera memberi tahu dokter bila mengalami sejumlah efek samping tidak biasa berikut:
Dalam kasus yang jarang terjadi, antibiotik ini bisa menyebabkan reaksi alergi yang parah. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan syok anafilaktik. Ketika hal tersebut terjadi, seseorang biasanya akan memunculkan gejala seperti:
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Sebelum mengonsumsi obat ini, ada sejumlah hal yang perlu Anda ketahui dan perhatikan, di antaranya:
Selama mengonsumsi obat ini, Anda mungkin perlu melakukan tes urine secara berkala untuk menentukan respon pengobatan. Bila diperlukan, dokter juga dapat meminta Anda menjalani tes darah untuk memeriksa fungsi hati Anda.
Supaya obat dapat bekerja dengan lebih optimal, biasanya dokter akan meminta Anda mengonsumsi makanan yang tinggi protein. Meski begitu, Anda harus menghindari susu atau produk turunan susu. Pastikan Anda mengikuti instruksi dokter dengan hati-hati dan cermat.
Selain itu, gunakan obat ini untuk jangka waktu yang ditentukan oleh dokter, bahkan jika gejala Anda cepat membaik. Melewatkan dosis dapat membuat bakteri kebal atau resistens terhadap obat.
Jika Anda mengalami sejumlah gejala seperti nyeri saat buang air kecil serta urine berwarna merah terang atau merah muda sebaiknya segera periksa ke dokter. Gejala tersebut bisa dipicu karena Anda mengonsumi obat ini lebih tinggi dari dosis yang direkomendasikan.
Oleh karena itu, pastikan Anda menggunakan obat ini dengan hati-hati dan sesuai yang diperintahkan oleh dokter. Jika mengalami gejala yang tidak biasa atau bahkan sampai membuat Anda tidak bisa beraktivitas seperti biasa, segera berobat ke dokter. Pada intinya, jangan ragu untuk berobat ke dokter bila kondisi Anda tidak membaik atau semakin buruk.
Semakin cepat diobati, maka pengobatan akan semudah dan peluang Anda untuk bisa sembuh total pun semakin besar. Hal ini juga dapat memudahkan dokter mengambil keputusan untuk mengubah dosis atau mengganti jenis obat lain yang lebih sesuai dengan kondisi Anda.
Keamanan obat ini untuk ibu hamil, menyusui, serta bayi masih belum diketahui. Sebab, tidak ada penelitian yang benar-benar membuktikan bahwa obat ini aman untuk berbagai kondisi tersebut. Maka dari itu, selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apa pun. Apalagi jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
Dikarenakan obat ini masuk kategori C, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dulu ke dokter untuk memastikan keamanannya.
Sementara untuk ibu menyusui, belum ada bukti jelas apakah obat ini membahayakan bayi atau tidak. Untuk menghindari berbagai kemungkinan negatif, jangan minum obat ini sembarangan atau tanpa seizin dokter.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Sejumlah obat-obatan yang dapat berinteraksi negatif dengan obat methenamine di antaranya:
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau pada saat waktu sekitar makan pada makanan atau makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat medis (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Ketika seseorang mengalami overdosis, biasanya mereka akan mengalami gejala khas seperti:
Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis dobel.
Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar