Suplemen zat besi berguna untuk melengkapi asupan zat besi harian Anda. Suplemen ini biasa diberikan untuk orang anemia, ibu hamil, hingga orang yang haid.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Suplemen zat besi berguna untuk melengkapi asupan zat besi harian Anda. Suplemen ini biasa diberikan untuk orang anemia, ibu hamil, hingga orang yang haid.
Golongan obat: suplemen mineral.
Merek dagang suplemen zat besi: Hufabion, Samcobion, Virabion, Sangovitin, Ferrikid, Sangobion, Taburia, dll.
Suplemen zat besi adalah asupan tambahan yang berisi mineral berupa besi.
Kandungan gizi ini penting untuk membentuk hemoglobin, yakni protein pembawa oksigen dalam sel darah merah.
Bila produksi hemoglobin mencukupi, tubuh dapat mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dengan optimal.
Zat besi pun diperlukan untuk metabolisme otot, pertumbuhan saraf, dan pembentukan beberapa hormon.
Selain pasien anemia defisiensi besi dan ibu hamil, beberapa orang dengan kondisi berikut ini memerlukan suplemen zat besi.
Berdasarkan data BPOM, suplemen ini berbentuk ferrous sulfate, ferrous fumarate, ferrous gluconate, dan low molecule feri sucrose.
Sediaan suplemen ini berupa tablet salut selaput, tablet kunyah, sirup, kaplet salut selaput, kaplet salut gula, kapsul lunak, dan injeksi.
Konsentrasi zat besi yang terkandung di antaranya sebesar 300 mg, 150 mg/5 ml, dan 20 mg/ml dalam bentuk injeksi intravena.
Berikut dosis suplemen yang diberikan berdasarkan kondisi dan masalah kesehatan yang timbul.
Pemberian suplemen bergantung pada usia dan bentuk zat besi.
Untuk orang dewasa, berikan 65 – 200 mg setiap hari, dibagi menjadi 3 dosis terpisah atau 100 mg setiap hari selama 6 bulan atau kurang.
Dokter mungkin memberikan selama 3 bulan setelah penyembuhan anemia.
Untuk anak, berikan sebanyak 3 – 6 mg/kg berat badan setiap hari dalam dosis terpisah. Dosis maksimal sebanyak 200 mg setiap hari.
Berikut dosis suplemen untuk pencegahan anemia.
Aturan minum tablet tambah darah adalah dengan menelan suplemen penambah zat besi secara utuh dengan minum air putih.
Jangan isap, kunyah, atau membiarkan suplemen di mulut.
Suplemen ini mudah diserap bila dalam keadaan perut kosong. Anda bisa mengonsumsinya 1 jam sebelum makan.
Namun, Anda bisa meminumnya 1 jam setelah makan untuk mengurangi risiko efek samping pada saluran pencernaan.
Hindari mengonsumsi teh, susu, telur, dan gandum utuh saat minum suplemen ini. Asupan ini bisa mengurangi penyerapan zat besi.
Sementara itu, suplemen vitamin C bisa mempercepat penyerapan zat besi.
Seperti obat-obatan pada umumnya, suplemen penambah zat besi bisa menyebabkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.
Hentikan penggunaan suplemen dan hubungi dokter bila Anda mengalami reaksi alergi yang ditandai dengan gejala berikut.
Tak hanya itu, stop suplementasi bila Anda mengalami kondisi berikut.
Berikut efek samping yang mungkin terjadi.
Jangan konsumsi suplemen zat besi bila Anda memiliki kondisi berikut.
Sebelum konsumsi suplemen penambah zat besi, konsultasikan terlebih dulu ke dokter jika Anda memiliki kondisi berikut.
Selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu bila Anda hamil, menyusui, atau berencana hamil.
Dokter biasanya akan memberikan dosis khusus untuk ibu hamil dan menyusui agar mencegah kekurangan zat besi.
Ada beberapa obat yang berinteraksi dengan suplemen besi. Beri tahu dokter bila Anda mengonsumsi obat berikut.
Suplemen zat besi membantu mencegah anemia defisiensi besi. Suplemen ini diberikan pada orang yang mengalami perdarahan dan gangguan penyerapan zat besi di dalam tubuh.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar