Ada banyak terapi yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, salah satunya dengan pemberian bendamustine (bendamustin). Berikut informasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Ada banyak terapi yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, salah satunya dengan pemberian bendamustine (bendamustin). Berikut informasi lebih lanjut mengenai penggunaan obat ini.
Golongan obat: agen alkilasi
Merek dagang bendamustine: Bentero, Ribomustin
Bendamustine adalah obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati leukemia limfositik kronis, limfoma non-Hodgkin, dan multiple myeloma.
Obat ini bekerja dengan cara mengganggu pembentukan DNA pada sel kanker sehingga sel kanker tidak bisa membelah menjadi sel baru. Dengan demikian, pertumbuhannya pun dapat dihambat.
Berikut ini dosis pemberian bendamustine berdasarkan kondisi yang sedang Anda alami.
Leukemia limfositik kronis
Jika terjadi toksisitas hematologis (penurunan sel darah merah, sel darah putih, atau komponen darah lainnya) atau nonhematologis yang parah, kurangi dosisnya hingga 50 mg/m2 pada hari ke-1 dan 2 setiap siklus.
Apabila toksisitas hemaotologis parah berulang, kurang dosis lebih lanjut menjadi 25 mg/m2 pada hari ke-1 dan 2 setiap siklus.
Multiple myeloma
Limfoma non-Hodgkin
Untuk toksisitas hematologis atau non hematologis parah, kurangi dosis menjadi 90 mg/m2 pada hari ke-1 dan 2 setiap siklusnya. Jika toksisitas berat berulang, kurangi dosis menjadi 60 mg/m2 pada hari ke-1 dan 2 setiap siklus.
Rencana pengobatan dengan bendamustin bergantung pada jenis kanker yang dialami. Ini juga menentukan apakah Anda harus mengonsumsi bendamustin saja atau dikombinasikan dengan terapi lainnya.
Pemberian bendamustin sendiri dilakukan melalui injeksi intravena (suntikan ke pembuluh darah). Setiap pengobatan akan menghabiskan waktu sekitar 30–60 menit.
Namun, sebelum menerima obat ini, perawat biasanya akan mengambil sampel darah Anda terlebih dahulu. Tujuannya untuk memastikan apakah sel darah Anda dapat menerima obat ini.
Bendamustin bisa menyebabkan beberapa efek samping. Efek samping belum tentu muncul pada semua orang. Namun, jika Anda mengalaminya, segera beritahu dokter yang menangani Anda.
Efek samping umum yang mungkin terjadi setelah penggunaan bendamustin di antaranya:
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami salah satu atau beberapa efek samping berikut ini.
Anda juga mungkin mengalami efek samping lainnya dari bendamustine. Saat terjadi hal seperti ini, segera beri tahu dokter Anda.
Bendamustine dapat menurunkan jumlah sel darah putih dalam darah sehingga Anda lebih rentan terkena infeksi.
Selain itu, pemberian bendamustin pun dapat menurunkan jumlah trombosit yang diperlukan untuk proses pembekuan darah.
Apabila hal ini terjadi, segera beri tahu dokter yang menangani Anda. Terlebih lagi jika disertai dengan gejala infeksi seperti demam, kedinginan, sesak napas, atau perdarahan yang tidak biasa.
Selain itu, bendamustine dapat meningkatkan risiko terkena infeksi otak yang serius dan langka, dikenal dengan leukoensefalopati multifokal progresif.
Jika muncul gejala seperti melemahnya salah satu sisi tubuh, penglihatan kabur, masalah ingatan, sering kebingungan, perubahan dalam cara berpikir, atau perubahan kepribadian, segera konsultasi ke dokter.
Reaksi alergi yang serius mungkin saja terjadi, termasuk anafilaksis yang dapat membahayakan Anda. Gejalanya bisa berupa:
Jangan mengemudi saat Anda menerima pengobatan ini, sebab bendamustin dapat menyebabkan beberapa orang merasa sangat lelah.
Jika Anda sedang menerima pengobatan lain, seperti vitamin atau suplemen herbal, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mencegah interaksi obat.
Mengingat bendamustin diberikan secara intravena, terdapat risiko nekrosis (kematian jaringan) di bawah kulit yang menjadi area suntikan.
Hubungi dokter apabila kulit pada area suntikan terasa nyeri, mengelupas, tertekan, atau mengalami perubahan warna kulit menjadi biru, hijau, atau hitam.
Berdasarkan kategori kehamilan dari Food and Drug Administration (FDA), bendamustin termasuk kategori D.
Ini artinya bendamustin terbukti berisiko pada janin manusia berdasarkan data-data rekasi yang merugikan yang dilakukan pada manusia sebelumnya.
Oleh sebab itu, pasien yang sedang hamil atau merencanakan program kehamilan sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini.
Begitu pun dengan Anda yang sedang menyusui. Bendamustine diketahui dapat masuk ke ASI dan dapat membahayakan bayi Anda. Jadi, Anda sebaiknya tidak menyusui selama menggunakan obat ini.
Hindari penggunaan bendamustin bersama ciprofloxacin dan fluvoxamine, sebab penggunaan secara bersamaan dapat meningkatkan kadar plasma Anda di dalam darah.
Sementara itu, penggunaan bersamaan dengan omeprazol dapat menurunkan kadar plasma dalam darah Anda.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar