Perindopril adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapat menggunakan resep dokter.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Perindopril adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapat menggunakan resep dokter.
Golongan obat: antihipertensi
Merek dagang perindopril: Bioprexum dan Cadoril
Perindopril adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Obat ini tergolong kelas obat angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors.
Obat ini mencegah enzim agar tidak memproduksi angiotensin, yakni zat yang bisa mempersempit pembuluh darah dan memicu hormon peningkat tekanan darah.
Jadi, perindopril bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah sehingga jantung bisa memompa darah dengan baik.
Selain mengobati hipertensi, perindopril digunakan untuk mengobati gagal jantung dan mengurangi risiko serangan jantung pada pasien penyakit jantung koroner.
Di Indonesia, ada dua jenis obat, yaitu perindopril arginine dan perindopril erbumine atau ert-butylamine.
Meski begitu, perindopril arginine lebih banyak dijumpai, baik sebagai obat tunggal maupun kombinasi dengan kandungan lainnya, seperti amlodipine, indapamide, dan bisoprolol.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan tablet salut selaput.
Perindopril arginine dan perindopril erbumine memiliki cara kerja yang sama, tetapi bisa memengaruhi jumlah dosis yang diberikan.
Konsentrasi perindopril arginine sebesar 5 mg dan 10 mg.
Mengetahui dosis yang tepat penting untuk mencegah overdosis atau dosis tidak mencukupi.
Berikut dosis perindopril arginine berdasarkan masalah kesehatan yang timbul.
Berikan 5 mg sekali sehari sebagai dosis awal atau dosis pemeliharaan.
Setelah sebulan, dosis bisa ditingkatkan menjadi 10 mg sekali sehari jika diperlukan.
Dosis maksimal adalah 10 mg sehari, yang direkomendasikan untuk tekanan darah tinggi.
Dosis awal sebesar 2,5 mg sekali sehari. Setelah 2 minggu, dosis bisa meningkat menjadi 5 mg sekali sehari.
Dosis 5 mg sekali sehari merupakan dosis maksimum untuk gagal jantung.
Berikan dosis awal sebesar 5 mg sekali sehari. Setelah 2 minggu, dosis bisa ditingkatkan menjadi 10 mg sekali sehari.
Dosis tersebut juga merupakan dosis maksimal untuk pasien jantung koroner stabil.
Selalu ikuti arahan dari dokter. Minumlah tablet obat dengan segelas air.
Sebaiknya, konsumsi pada waktu yang sama dalam setiap hari. Minumlah obat pada pagi hari sebelum makan.
Layaknya obat-obatan pada umumnya, obat ini bisa memicu efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.
Segera hentikan konsumsi obat bila Anda mengalami kondisi berikut.
Berikut efek samping yang umum dijumpai.
Jangan konsumsi obat ini bila Anda memiliki kondisi berikut.
Sebelum mengonsumsi obat ini, beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Jangan gunakan obat ini melewati tanggal kedaluwarsa.
Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil atau berencana hamil.
Dokter biasanya akan menghentikan pengobatan sebelum Anda menjalani program hamil atau sesaat setelah mengetahui bila Anda hamil.
Dokter akan memberikan obat hipertensi lainnya selain perindopril.
Obat ini tidak direkomendasikan untuk kehamilan awal dan tidak boleh dikonsumsi saat usia kehamilan lebih dari 3 bulan.
Hal ini bisa membahayakan bayi bila Anda mengonsumsinya setelah 3 bulan kehamilan.
Beri tahu dokter bila Anda sedang menyusui atau berencana menyusui. Obat ini tidak direkomendasi untuk ibu menyusui.
Dokter akan memilih obat lain untuk menggantikan obat ini, terutama bila bayi baru lahir atau lahir prematur.
Berikut macam-macam obat yang memengaruhi kinerja perindopril.
Perindopril adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa diperoleh dengan resep dokter.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar