Kokain pertama kali muncul di tahun 1980 ketika menjadi barang yang tersebar luas dalam dunia perdagangan narkoba. Awalnya, kokain menawarkan harga yang sangat tinggi akibat kelangkaan dan kesulitan dalam memproduksinya, tetapi seiring meluasnya peredaran kokain, maka harga kokain turun secara signifikan. Akibatnya, pengedar membentuk kokain seperti batu dengan menggunakan baking soda sebagai cara penyulingan kokain bubuk ke dalam bentuk batu. Orang-orang melakukan hal ini karena mereka dapat menjual kokain dengan kuantitas yang rendah, dan dengan jumlah konsumen yang lebih tinggi.
Sejak saat itu kokain merupakan salah satu “wabah” terbesar di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dan selama puncak popularitasnya diyakini bahwa ada lebih dari 10 juta penduduk Amerika Serikat yang merupakan pengguna kokain. Efek samping dari kokain termasuk kerusakan hati, ginjal, paru-paru, serta kerusakan permanen pada pembuluh darah, yang sering menyebabkan penyakit jantung, stroke, dan kematian.
2. Whoonga
Whoonga adalah kombinasi dari obat antiretroviral, yang digunakan untuk mengobati HIV, dan berbagai agen pemotong seperti deterjen dan racun. Obat ini banyak beredar di Afrika Selatan karena tingginya penderita HIV di sana, dan narkoba ini menjadi terkenal akibat harganya yang murah. Obat ini sangat adiktif dan dapat menyebabkan masalah kesehatan utama seperti pendarahan internal, sakit maag, dan akhirnya kematian.
1. Krokodil
Krokodil adalah candu rahasia dari Rusia. Harganya yang relatif rendah membuat para pecandu tertarik untuk mengonsumsinya. Krokodil lebih berbahaya karena biasanya obat ini merupakan buatan sendiri, dengan bahan-bahan termasuk obat penghilang rasa sakit, iodine, cairan korek api, dan agen pembersih industri. Bahan kimia tersebut dapat membuat krokodil menjadi sangat membahayakan, dan cenderung menyebabkan gangren dan pembusukan daging.
BACA JUGA:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar