Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri ada beragam jenis, salah satunya ciprofloxacin (siprofloksasin). Obat ini berguna untuk mengatasi penyakit yang disebabkan infeksi bakteri seperti penyakit menular seksual, gangguan kulit, dan sebagainya.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri ada beragam jenis, salah satunya ciprofloxacin (siprofloksasin). Obat ini berguna untuk mengatasi penyakit yang disebabkan infeksi bakteri seperti penyakit menular seksual, gangguan kulit, dan sebagainya.
Bagaimana penggunaan, dosis, dan efek samping ciprofloxacin? Ini penjelasan selengkapnya.
Golongan obat: antibiotik quinolone.
Merek dagang: generik, Floxigra, Volinol 500, Ulcori, Ciproxin, Samquinor, Zeniflox, Bufacipro, Vioquin, Duoxal, Kifarox, Phaproxin, Cyrox, Ciprolex, Wiaflox, dll.
Ciprofloxacin digunakan untuk mengobati atau mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Obat antibiotik ini biasanya digunakan untuk mengobati pneumonia, gonore (penyakit menular seksual), demam tifoid, diare infeksi, dan infeksi pada kulit, tulang, sendi, perut, dan prostat (kelenjar reproduksi pria).
Siprofloksasin juga digunakan untuk mengobati atau mencegah wabah infeksi serius yang dapat menyebar, misalnya antraks inhalasi (infeksi serius yang menyebar melalui udara).
Ciprofloxacin juga dapat digunakan untuk mengobati bronkitis, infeksi sinus, atau infeksi saluran kemih.
Antibiotik ciprofloxacin hanya mengatasi infeksi bakteri. Obat ini tidak akan bekerja untuk mengatasi infeksi virus (seperti flu dan demam biasa).
Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ciprofloxacin di Indonesia tersedia dalam 250 – 500 mg (tablet salut selaput), 500 mg (kaplet salut selaput), 0,3% (obat tetes mata), 10 ml (obat tetes telinga), 1000 mg (tablet lepas lambat), dan infus 100 – 200 ml.
Dosis selalu diberikan berdasarkan kondisi kesehatan dan bagaimana Anda merespons terapi. Berikut dosis ciprofloxacin berdasarkan jenis penyakitnya.
Awalnya, teteskan 2 tetes ke mata yang sakit setiap 15 menit selama 6 jam pertama, lalu setiap 30 menit setelahnya pada hari ke-1. Kemudian, teteskan 2 tetes ke mata yang sakit setiap jam pada hari 2.
Setelah itu, teteskan 2 tetes siprofloksasin ke mata yang sakit setiap 4 jam pada hari ke 3-14. Durasi perawatan maksimal selama 21 hari.
Pastikan Anda hanya menerima jenis ciprofloxacin yang diresepkan oleh dokter Anda.
Gunakan obat ini setidaknya 2 jam sebelum atau 6 jam sesudah menyantap makanan kaya kalsium dan suplemen zat besi, alumunium, dan magnesium.
Telan seluruh tablet, jangan menggerus, menghaluskan, atau mengunyah obat sembarangan. Minum siprofloksasin sesuai dengan aturan minum obat, bahkan jika Anda sudah merasa lebih baik.
Jangan berhenti minum ciprofloxacin tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda atau jika Anda mengalami efek samping serius tertentu
Hindari juga mengonsumsi obat ini dengan produk susu atau jus yang diperkaya kalsium karena bisa mengurangi efek obat.
Selain itu, mineral lain yang dapat berinteraksi dengan siprofloksasin adalah suplemen zat besi, aluminium, dan magnesium.
Jika gejala Anda tidak membaik atau memburuk, hubungi dokter Anda.
Ciprofloxacin dapat menyebabkan efek samping obat yang serius, termasuk masalah tendon, kerusakan saraf, perubahan suasana hati atau perilaku yang serius, atau gula darah rendah.
Setiap orang dapat mengalami efek samping yang berbeda-beda. Ini bergantung dengan respons tubuh terhadap siprofloksasin.
Ada pula beberapa orang yang merasakan efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.
Beritahu dokter dan apoteker jika Anda alergi atau memiliki reaksi alergi terhadap ciprofloxacin atau alergi antibiotik kuinolon dan fluorokuinolon lainnya.
Beritahu dokter Anda jika Anda sedang menyusui. Anda tidak boleh menyusui saat Anda menggunakan ciprofloxacin, setidaknya sampai 2 hari setelah dosis terakhir.
Belum ada penelitian yang menunjukkan masalah ciprofloxacin bagi orang lanjut usia. Namun, biasanya pasien menjadi lebih rentan terkena penyakit ginjal atau jantung.
Sebagian pasien bahkan mengalami cedera tendon parah (termasuk tendon robek) saat minum obat ciprofloxacin.
Ciprofloxacin adalah obat yang baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.
Jika Anda sedang hamil atau menyusui atau berencana untuk memiliki bayi, mintalah nasihat dokter atau apoteker sebelum minum obat ini.
Lebih baik menghindari penggunaan ciprofloxacin selama kehamilan.
Uji klinis yang dilakukan pada hewan (in vivo) dalam American family physician (2005) memperlihatkan penggunaan antibiotik kuinolon dosis tinggi bisa menimbulkan gangguan pada janin.
Situs EMC Inggris menyarankan untuk tidak mengonsumsi ciprofloxacin selama menyusui.
Obat ini bisa menyerap ke dalam ASI dalam kadar rendah dan dapat mengakibatkan efek buruk pada perkembangan sendi bayi.
Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.
Hindari obat-obatan ini selama Anda mengonsumsi ofloksasin.
Infeksi bakteri bisa diobati menggunakan antibiotik seperti ciprofloxacin, tetapi Anda harus tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkannya.
Dokter akan menentukan dosis dan aturan minum obat yang sesuai dengan kondisi dan riwayat penyakit Anda.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar