Atenolol adalah obat untuk membantu mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi) dan beberapa penyakit jantung. Berikut dosis, penggunaan, hingga efek sampingnya.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Atenolol adalah obat untuk membantu mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi) dan beberapa penyakit jantung. Berikut dosis, penggunaan, hingga efek sampingnya.
Golongan obat: anti-angina
Merek dagang obat: Internolol 50, Lotensi, Betablok, Niften, Atenololo, Farnormin 50
Atenolol adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan mengobati nyeri pada dada terkait penyakit jantung (angina).
Obat ini termasuk dalam kelas obat penghambat beta (beta blocker). Cara kerjanya yaitu menghambat aksi hormon epinefrin yang bisa meningkatkan tekanan darah.
Penggunaan atenolol untuk menurunkan tekanan darah tinggi dapat membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal.
Obat ini juga dapat berfungsi untuk meningkatkan peluang bertahan hidup setelah seseorang terkena serangan jantung dan penyakit jantung lainnya.
Atenolol mungkin juga berguna untuk mengobati detak jantung tidak teratur (aritmia), gagal jantung, dan gejala mabuk karena alkohol. Penggunaannya juga dapat membantu mencegah sakit kepala migrain.
Atenolol tersedia dalam bentuk tablet 50 mg dan 100 mg. Dosis penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan kondisi Anda, atas rekomendasi dokter.
Berikut dosis pemakaian atenolol secara umum.
Sementara dosis untuk lansia adalah 25 mg sebagai dosis awal, tapi bisa ditingkatkan hingga 100 mg setiap harinya.
Untuk dosis anak-anak, keamanan dan efektivitas dari penggunaan obat atenolol belum dapat dipastikan. Maka dari itu, obat ini direkomendasikan untuk pasien yang telah berusia 18 tahun ke atas.
Anda bisa minum atenolol dengan atau tanpa makanan sesuai dengan arahan dokter, biasanya 1–2 kali sehari. Dokter akan menyesuaikan dosisnya sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Jus apel dan jus jeruk dapat menghambat penyerapan obat ini. Cara terbaik untuk mendapatkan manfaat terbaik dari penggunaan atenolol adalah menghindari minum jus apel atau jeruk selama empat jam setelah minum obat ini.
Supaya bisa bekerja dengan efektif, obat ini harus diminum teratur. Untuk membantu Anda mengingat waktu minum obat, minumlah obat ini pada jam yang sama setiap hari.
Apabila Anda melupakan satu dosis atenolol, minum sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis obat.
Meski sudah merasa sehat dan lebih baik, jangan berhenti minum obat ini tanpa izin dokter. Ini karena sebagian besar pengidap tekanan darah tinggi tidak merasakan sakit dan membiarkan penyakit begitu saja.
Obat tidak boleh digunakan untuk mengobati nyeri dada saat terjadi. Gunakan obat-obatan lain (seperti nitroglycerin yang ditempatkan di bawah lidah) untuk meredakan nyeri dada sesuai dengan petunjuk dokter.
Anda mungkin membutuhkan 1–2 minggu sebelum benar-benar mendapatkan manfaat utuh dari penggunaan atenolol.
Beri tahu dokter apabila kondisi Anda tidak kunjung membaik atau semakin memburuk (contohnya, tekanan darah tetap tinggi atau meningkat atau nyeri dada muncul lebih sering lagi).
Simpan obat pada suhu ruangan, jauh dari cahaya dan kelembaban. Jangan simpan obat di dalam kamar mandi atau membekukannya.
Atenolol dengan merek yang berbeda mungkin mempunyai cara penyimpanan obat yang berbeda. Periksa kotak produk untuk mencari tahu instruksi penyimpanan obat atau tanyakan kepada apoteker.
Jangan membuka botol atenolol jika tidak sedang digunakan. Tutup rapat kembali kemasan botol atenolol setelah digunakan. Jauhkan obat dari anak-anak dan binatang peliharaan.
Jangan mengguyur obat di dalam toilet atau membuangnya ke dalam saluran pembuangan jika tidak diinstruksikan. Buang produk ini dengan benar jika sudah melewati batas waktu atau tidak dibutuhkan lagi.
Konsultasi dengan apoteker untuk rincian lebih mendalam tentang cara membuang obat dengan aman.
Dilansir dari National Health Service (NHS) UK, penggunaan atenolol dapat memicu efek samping ringan hingga serius, tergantung kondisi Anda.
Beberapa efek samping ringan yang umum dirasakan, meliputi:
Sementara itu, efek samping serius setelah mengonsumsi atenolol di antaranya:
Segera hubungi pertolongan medis apabila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi setelah mengonsumsi atenolol, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, serta bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Tidak semua orang mengalami efek samping yang telah disebutkan di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan.
Bila Anda mengalami kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Dalam keputusan menggunakan obat ini, risiko penggunaan obat harus selalu dipertimbangkan.
Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan lakukan sebelum menggunakan obat ini. Berikut di antaranya.
Menggunakan atenolol saat Anda sedang hamil dapat membahayakan diri Anda serta bayi di dalam kandungan. Menurut FDA, obat ini masuk dalam kategori D, yang berarti pemakaiannya terbukti berisiko terhadap janin.
Pada ibu hamil, penggunaan atenolol pada trimester pertama dan kedua dapat menyebabkan penurunan perfusi plasenta. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kematian intrauterin dan bayi lahir prematur.
Sementara itu, pada ibu menyusui, obat ini meningkatkan risiko bayi mengalami hipoglikemia dan bradikardia (detak jantung lambat). Maka dari itu, pemakaian obat ini harus sesuai rekomendasi dokter.
Beritahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat berikut.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar