Asam retinoat adalah obat untuk jerawat. Obat ini tergolong keras sehingga harus menggunakan resep dokter.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Asam retinoat adalah obat untuk jerawat. Obat ini tergolong keras sehingga harus menggunakan resep dokter.
Golongan obat: antijerawat
Merek dagang asam retinoat: Skinovit, Trentin, Renosil, Reticor, Nuface, Renoic, Vitacid, Acnosil, Reviderm, dll.
Asam retinoat atau retinoic acid adalah turunan vitamin A yang membantu mengatasi jerawat, kerutan, noda hitam, dan kerusakan kulit akibat paparan matahari.
Karena berasal dari turunan vitamin A, retinoic acid masih berada di satu golongan retinoid bersama retinol, tazarotene, dan adapalene.
Mengutip situs Daily Med, obat ini membantu pembentukan sel kulit baru sekaligus menyingkirkan sel kulit mati.
Cara kerja ini akan mencegah pembentukan komedo serta mempermudah mengeluarkan komedo dari kulit.
Karena kulit bersih dari komedo, jerawat akan berkurang.
Pergantian sel kulit lama dengan sel kulit baru mengurangi kerutan dan kerusakan kulit akibat sinar matahari.
Dalam mengurangi noda hitam, retinoic acid bekerja dengan cara menyebarkan melanin agar tidak menumpuk di satu tempat.
Perlu diketahui, melanin adalah pewarna bawaan pada kulit yang bisa memicu noda hitam bila diproduksi berlebih.
Asam retinoat memiliki dua bentuk, yaitu obat oles (obat topikal) dan obat minum (obat oral).
Obat oles umumnya diberikan pertama kali untuk menangani masalah kulit. Dokter akan meresepkan tretinoin yang merupakan kelompok obat asam retinoat.
Obat minum asam retinoat sendiri belum tersedia di Indonesia.
Di Indonesia, konsentrasi retinoic acid yang terkandung sebesar 0,1 mg, 0,25 mg, 0,5 mg, dan 1 mg.
Asam retinoat sering dikombinasikan dengan kandungan lain, seperti clindamycin, hydroquinone, fluocinolone, dan mequinol.
Berikut dosis retinoic acid berdasarkan keluhan yang timbul.
Dosis obat jerawat sebesar 0,1 – 0,5 mg sekali sehari pada malam hari, oles pada bagian yang berjerawat.
Dokter akan mengecek kembali kulit Anda selama 2 – 3 minggu setelahnya.
Anda butuh 6 minggu atau lebih untuk melihat perbaikannya.
Dosis retinoic acid sebesar 0,2 mg atau 0,5 mg sekali dioleskan ke seluruh wajah pada malam hari.
Oleskan obat sedikit, sebesar kacang polong, pada bagian kulit yang mengalami hiperpigmentasi atau kerutan.
Dokter akan mengecek kulit Anda setelah 6 bulan.
Anda hanya boleh menggunakan obat asam retinoat dengan resep dokter. Obat ini tergolong keras sehingga tidak bisa dibeli secara bebas.
Gunakanlah obat pada malam hari sebelum tidur. Oles tipis-tipis di bagian yang mengalami jerawat.
Hindari pemakaian di bagian mata, mulut, selaput lendir, dan lipatan hidung.
Anda bisa menggunakan kapas atau jari yang bersih untuk mengoleskannya di kulit. Selalu ikuti anjuran dokter untuk menggunakan obat topikal ini.
Menggunakan dalam jumlah besar tidak mempercepat penyembuhan atau membuat kondisi kulit membaik.
Hal ini justru bisa memicu kulit kemerahan, mengelupas, dan berbagai keluhan lainnya.
Berikut efek samping yang mungkin muncul.
Segera hentikan pemakaian bila timbul tanda-tanda alergi.
Obat ini juga tidak boleh digunakan pada pasien yang mengalami kulit terbakar matahari. Obat baru boleh diberikan bila pasien sudah pulih.
Saat menggunakan retinoic acid, kurangi paparan sinar matahari, termasuk sinar matahari buatan.
Bila memiliki pekerjaan yang sering terkena paparan sinar matahari, obat ini harus digunakan secara hati-hati.
Untuk itu, pasien tetap arus mengenakan tabir surya dan pakaian pelindung.
Obat topikal ini bisa menyebabkan iritasi parah pada pasien eksim. Jadi, pemakaiannya harus sangat hati-hati dan sesuai anjuran dokter.
Obat bisa dipakai lebih jarang, dihentikan sementara atau selamanya bila terjadi iritasi.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Pastikan tutup kembali dengan rapat setelah pemakaian. Jangan dekatkan dengan paparan panas.
Simpan pada suhu 20 – 25 °Celsius. Jangan bekukan retinoic acid.
Mirip retinol untuk ibu hamil, asam retinoat tidak boleh digunakan pada ibu hamil.
Obat ini bisa menyebabkan janin cacat, seperti holoprosencephaly atau cacat otak depan yang tidak lengkap.
Aturan ini pun mirip penggunaan retinol untuk ibu menyusui. Hingga saat ini, belum diketahui apakah obat ini terserap ke dalam ASI.
Karena banyak obat yang terserap ke dalam air susu, ibu menyusui harus hati-hati menggunakan obat ini.
Obat yang bisa berinteraksi dengan asam retinoat, yaitu sulfur, resorsinol, dan asam salisilat. Interaksi bisa memengaruhi kinerja atau efektivitas obat.
Anda juga harus hati-hati menggunakan produk perawatan kulit, seperti:
Produk tersebut kemungkinan berinteraksi dengan tretinoin.
Asam retinoat adalah obat yang digunakan untuk mengatasi jerawat hingga kerusakan kulit akibat paparan matahari.
Obat ini tergolong keras sehingga harus diberikan berdasarkan resep dokter.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar