backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Paclitaxel

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 20/06/2022

Paclitaxel

Kemoterapi menjadi salah satu pilihan metode pengobatan untuk penyakit kanker. Dalam menjalani kemoterapi ini, beberapa obat akan digunakan yang salah satunya yaitu paclitaxel. Sama seperti obat lainnya, penggunaan paclitaxel untuk kemoterapi harus disesuaikan dengan jenis kanker yang ditangani. Ketahui informasinya melalui ulasan berikut.

Golongan obat: Obat kemoterapi sitotoksik

Merek dagang: Paclitaxel, Napro-Tax, Paxomed, Cytax 100, Santotaxel, Paclitaxel, Tanaxel, Intaxel, Paxomed, Paclihope 300, Placihope 30, Fonkopac, Paxus, Anzatax, Pacline, Sindaxel, Paclimedac, Paclon 100, Paclon 30, Paxomed

Apa itu obat paclitaxel?

Paclitaxel adalah obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker.

Jenis-jenis kanker tersebut meliputi kanker ovarium, kanker payudara, kanker paru-paru yang tidak kecil, sarkoma kaposi, dan adenokarsinoma pankreas.

Paclitaxel merupakan jenis obat atineoplastik yang bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker.

Namun, obat ini dapat mengganggu pertumbuhan normal tubuh, sehingga efek samping tertentu mungkin akan terjadi.

Sementara itu, keamanan dan efektivitas obat ini pada pasien anak (kurang dari 18 tahun) belum dapat dipastikan.

Maka dari itu, penggunaannya pada anak-anak masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Dosis obat paclitaxel

paclitaxel

Paclitaxel tersedia dalam bentuk infus dengan konsentrasi 6 mg/vial.

Berikut ini adalah dosis paclitaxel sesuai dengan masing-masing jenis penyakit dan kondisi yang dialami.

1. Kanker ovarium

Untuk pengobatan kanker ovarium lini pertama, dosis pada orang dewasa, yaitu:

  • 175 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu diikuti oleh cisplatin, atau
  • 135 mg/m2 diinfuskan selama 24 jam setiap 3 minggu diikuti dengan cisplatin

Sementara untuk pengobatan kanker ovarium lini ke dua, dosisnya, yaitu 175 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu

2. Sarkoma kaposi

Untuk Sarkoma Kaposi yang terkait dengan AIDS, dosis untuk orang dewasa, yaitu 100 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 2 minggu.

Pada pasien dengan penyakit HIV tingkat lanjut, sebaiknya perhatikan hal berikut. 

  • Kurangi dosis dexamethasone sebagai salah satu dari tiga obat premedikasi menjadi 10 mg (bukan 20 mg per oral)
  • Memulai atau mengulangi pengobatan dengan paclitaxel hanya jika jumlah neutrofil setidaknya 1.000 sel/mm3
  • Mengurangi dosis konsumsi paclitaxel berikutnya sebesar 20% untuk pasien yang mengalami neutropenia berat (a neutrophi count <500 sel/mm3 selama seminggu atau lebih)
  • Konsumsi bersamaan dengan faktor pertumbuhan hematopoietik (G-CSF) sebagai indikasi klinis.

3. Kanker payudara sebagai terapi adjuvant (setelah pembedahan)

Jika dikombinasikan dengan obat kemoterapi lainnya, dosis untuk orang dewasa, yaitu:

  • 175 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu untuk empat program yang diberikan secara berurutan untuk kemoterapi yang mengandung antrasiklin.
  • 220 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu dan disertai dengan doxorubicin.

Sebagai obat tunggal, dosisnya, yaitu 175 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu

4. Paru Karsinoma Bukan Sel Kecil (KPKBSK)

Untuk kanker paru bukan sel kecil stadium lanjutdosis untuk orang dewasa, yaitu:

  • 175 mg/m2 diinfuskan lebih dari 3 jam setiap 3 minggu diikuti oleh cisplatin, atau
  • 135 mg/m2 diinfuskan selama 24 jam setiap 3 minggu diikuti dengan cisplatin

Sementara dosis untuk KPBSK stadium lanjut lokal dan metastasis, yaitu 100 mg/m2 diinfuskan selama 30 menit diikuti oleh carboplatin pada hari ke-1, 8, dan 15 setiap 21 hari.

5. Adenokarsinoma pankreas

Dosis untuk jenis kanker ini, yaitu 125 mg/m2 diinfuskan selama 30 menit diikuti oleh gemcitabine pada hari ke-1, 8, dan 15 setiap 21 hari.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai obat paclitaxel

Baca informasi atau aturan pakai yang tersedia dari dokter atau apoteker Anda sebelum Anda mulai menggunakan paclitaxel. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Obat ini diberikan melalui suntikan ke dalam pembuluh darah oleh seorang perawat kesehatan profesional.

Obat ini diberikan sesuai jadwal yang diarahkan oleh dokter Anda. Dosis didasarkan pada kondisi medis, ukuran tubuh, dan respons Anda terhadap pengobatan.

Sebelum dan selama penggunaan obat ini, dokter akan melakukan tes darah untuk menghitung jumlah sel darah dan zat lainnya di dalam darah. Tes juga berfungsi untuk melihat kerja ginjal dan hati (liver).

Efek samping obat paclitaxel

Efek samping paclitaxel yang paling umum, meliputi berikut ini.

  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Sariawan.
  • Nyeri otot atau sendi.
  • Mati rasa, kesemutan, atau sensasi tangan atau kaki terbakar.
  • Pembilasan.
  • Pusing.
  • Mengantuk.

Jika salah satu dari efek-efek ini menetap atau memburuk, segera beri tahu dokter Anda.

Kerontokan rambut sementara juga dapat terjadi. Pertumbuhan rambut normal biasanya akan kembali setelah perawatan telah berakhir.

Obat ini mungkin, tapi jarang, menyebabkan perubahan tekanan darah dan denyut jantung. Anda harus dalam pengawasan untuk melihat perubahan selama infus obat ini.

Segera beri tahu dokter Anda jika Anda merasa semakin pusing, sakit kepala, atau denyut jantung cepat, lambat, atau tidak teratur.

Segera katakan kepada dokter Anda jika Anda memiliki efek samping yang serius, termasuk berikut ini.

  • Tanda-tanda anemia (misal, kelelahan yang tidak biasa, kulit pucat).
  • Mudah memar.
  • Pendarahan.
  • Pingsan.
  • Linglung.
  • Sakit, kemerahan, pembengkakan, dan kelemahan pada lengan atau kaki.
  • Sakit atau bengkak pada betis.
  • Batuk darah.
  • Mual dan muntah.
  • Nyeri perut.
  • Penyakit kuning.
  • Urine gelap.
  • Perubahan pendengaran.
  • Kejang.

Pada kasus yang jarang terjadi, obat ini bisa menimbulkan iritasi vena, sehingga terjadi kebocoran atau darah keluar dari pembuluh darah. Kondisi ini bisa mengiritasi daerah tersebut dan menyebabkan gejala berupa:

  • kemerahan,
  • nyeri,
  • pembengkakan,
  • perubahan warna kulit, atau
  • reaksi kulit yang tidak biasa di tempat suntikan saat obat diberikan atau sekitar 7-10 hari kemudian.

Ini tidak mencangkup semua kemungkinan efek samping. Jika Anda mengalami efek samping lain yang tidak tercantum di atas, hubungi dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian paclitaxel

paclitaxel

Beri tahu tenaga medis jika Anda sedang menggunakan paclitaxel. Ini termasuk dokter, perawat, apoteker, dan dokter gigi Anda.

Sebelum menggunakan paclitaxel, beri tahu dokter atau apoteker jika Anda memiliki alergi pada obat ini, makanan, atau yang lainnya.

Produk ini mungkin mengandung bahan-bahan aktif, seperti minyak jarak polyoxyethylated, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lainnya.

Diskusikan dengan apoteker Anda untuk lebih jelasnya.

Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat kesehatan Anda, terutama kondisi berikut ini.

  • Kelainan darah (misal, jumlah sel darah putih rendah).
  • Penurunan fungsi sumsum tulang.
  • Infeksi.
  • Masalah jantung (misal, detak jantung cepat/lambat/tidak teratur).
  • Tekanan darah tinggi atau rendah.
  • Penyakit hati (liver).

Obat ini mungkin membuat Anda pusing atau mengantuk.

Oleh karena itu, jangan mengemudi, menggunakan mesin-mesin, atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan sampai Anda yakin Anda dapat melakukan kegiatan secara aman.

Selain itu, batasi minuman beralkohol.

Beberapa pengguna obat ini bisa mengalami efek samping serius. Namun, dokter Anda telah meresepkan obat ini karena dia telah menilai bahwa manfaat untuk Anda lebih besar daripada risiko efek samping.

Pemantauan secara hati-hati oleh dokter Anda dapat menurunkan risiko Anda.

Kondisi medis tertentu dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Pastikan Anda memberi tahu dokter jika Anda memiliki masalah medis lainnya, terutama sebagai berikut.

  • Bradikardia (denyut jantung lambat).
  • Masalah irama jantung.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi).
  • Hipotensi (tekanan darah rendah).
  • Neuropati perifer (nyeri, mati rasa, atau kesemutan tangan, lengan, kaki, atau kaki).
  • Infeksi.
  • Penyakit hati (liver).
  • Neutropenia berat (sel darah putih yang sangat rendah).

Cara penyimpanan obat paclitaxel

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi atau dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Simpan obat di tempat yang aman. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan membuang obat ini ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

Buang obat ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada dokter atau apoteker mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah obat paclitaxel aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti positif dari risiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa obat ini bisa berbahaya bagi janin jika dikonsumsi oleh ibu hamil.

Wanita yang sedang atau berpotensi hamil tidak disarankan menggunakan obat ini. Sebaiknya, gunakan alat kontrasepsi selama menggunakan obat ini hingga 6 bulan setelah dosis terakhir.  

Pasien pria disarankan untuk memeriksakan kualitas sperma sebelum menggunakan obat ini guna memastikan tidak ada risiko gen menjadi rusak atau potensi kemandulan.

Pada wanita hamil, obat ini dapat membahayakan janin. Segera beri tahu dokter jika Anda hamil atau diduga hamil saat menggunakan obat ini. 

Tidak ada data mengenai apakah paclitaxel dapat disalurkan melalui ASI. Namun, ibu harus berhenti menyusui saat menjalani pengobatan dengan Paclitaxel.

Pasalnya, obat ini dikhawatirkan dapat disalurkan lewat ASI dan karena potensi efek samping yang serius pada bayi menyusui.

Interaksi obat paclitaxel dengan obat lain

obat diabetes di apotek resep dokter

Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu.

Namun, menggunakan kedua obat mungkin merupakan pengobatan terbaik untuk Anda.

Jika kedua obat yang diresepkan bersama-sama, dokter Anda dapat mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan salah satu atau kedua obat.

Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.

Simpan daftar produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan beri tahu dokter serta apoteker Anda.

Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 20/06/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan