Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Ivermectin adalah obat untuk mengobati infeksi akibat cacing gelang. Obat ini termasuk kelas antihelminitik yang bekerja membunuh larva cacing dan cacing gelang dewasa agar berhenti berkembang biak. Tak hanya itu, obat ini juga sering digunakan untuk mengatasi skabies.
Ivermectin adalah obat anti-parasit yang hanya tersedia dengan resep dokter. Dokter dapat meresepkannya bersamaan dengan obat lain, misalnya antibiotik tertentu, untuk memaksimalkan pengobatan.
Biasanya dokter akan meresepkan obat ini untuk mengatasi beberapa kondisi seperti di bawah ini.
Obat ini mungkin memiliki kegunaan lain yang tidak disebutkan di atas, tetapi harus sesuai dengan resep dokter.
Ivermectin saat ini tengah diuji klinis sebagai salah satu obat yang berpotensi membantu pengobatan COVID-19. Penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau coronavirus ini tengah menjadi pandemi dengan kasus kejadian yang tinggi di beberapa negara.
Sebuah penelitian terbaru yang dilaksanakan tim dari Monash University dan University of Melbourne, Australia, menyatakan bahwa obat ini berpotensi membunuh coronavirus.
Obat ivermectin memiliki efek antiviral yang berhasil mengurangi angka perkembangan virus sebanyak 99,8% dalam waktu 48 jam.
Ivermectin bekerja dengan cara menghambat protein yang membawa virus corona ke dalam inti tubuh manusia. Hal ini dapat mencegah penambahan jumlah virus dalam tubuh, sehingga infeksi pun tidak bertambah parah.
Namun, penelitian tersebut baru dilakukan pada sel-sel yang terdapat di laboratorium. Sejauh ini, uji coba obat ivermectin terhadap COVID-19 di tubuh manusia belum dilakukan.
Uji klinis ivermectin untuk menangani COVID-19 di Indonesia tengah dilakukan di 8 rumah sakit. Namun, BPOM mengingatkan bahwa belum ada hasil uji klinis yang benar-benar membuktikan bahwa ivermectin bisa mengobati COVID-19. Oleh karena itu, obat ini tidak untuk dijual bebas.
Dalam klarifikasinya, BPOM menyatakan bahwa, “Ivermectin merupakan obat keras yang pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.” Penggunaan obat ini hanya diizinkan satu kali dalam satu tahun dengan resep dokter.
Penggunaan ivermectin tanpa resep dan pengawasan dokter justru berbahaya bagi kesehatan. “Ivermectin yang digunakan tanpa indikasi medis dan tanpa resep dokter dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan efek samping, antara lain nyeri otot/sendi, ruam kulit, demam, pusing, sembelit, diare, mengantuk, dan Sindrom Stevens-Johnson,” tulis BPOM dalam rilisnya.
Supaya obat ini memberikan manfaat yang optimal, gunakan ivermectin sesuai dengan aturan minum obat yang diberikan dokter. Beberapa aturan pakai obat ivermectin yang perlu Anda perhatikan baik-baik adalah:
Pada prinsipnya, minum obat ini persis seperti yang dianjurkan dokter. Ikuti semua petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi dengan teliti.
Jangan ragu untuk bertanya ke dokter bila Anda belum paham betul cara pakainya.
Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak berubah atau memburuk.
Ivermectin adalah salah satu obat antiparasit yang sebaiknya disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.
Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, umumnya membutuhkan dosis yang lebih tinggi. Pada prinsipnya, setiap orang mungkin mendapatkan dosis yang berbeda.
Hal ini karena dokter biasanya akan memberikan dosis obat berdasarkan usia, kondisi kesehatan secara menyeluruh, dan respon pasien terhadap pengobatan.
Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.
Dosis ivermectin untuk anak usia di atas 5 tahun adalah 0,4 mg/kg untuk diminum hanya sekali setahun, dalam jangka usia 4 sampai 6 tahun.
Dosis obat untuk setiap anak mungkin dapat berbeda. Pemberian dosis akan disesuaikan dengan usia anak, kondisi kesehatannya secara menyeluruh, hingga respon mereka terhadap pengobatan yang diberikan dokter.
Jangan ragu bertanya langsung ke dokter untuk mengetahui dosis yang aman bagi si kecil
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, krim, dan losion.
Sama halnya dengan penggunaan obat-obatan lainnya, obat ini tentu memiliki risiko efek samping dari ringan hingga serius yang mungkin dialami oleh penggunanya.
Oleh karena itu, jika Anda hendak menggunakan obat ini, pelajari terlebih dahulu mengenai efek sampingnya.
Beberapa efek samping paling umum dari penggunaan obat ivermectin adalah:
Efek samping di atas memang tergolong ringan dan akan hilang dengan sendirinya, seiring berjalannya waktu. Namun, jika efek samping tersebut tidak kunjung hilang, segera hubungi dokter.
Beberapa efek samping serius obat ivermectin yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter adalah:
Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Obat ini tidak boleh diminum secara asal. Selain dapat meningkatkan risiko efek samping, penggunaan yang tidak sesuai anjuran juga dapat menurunkan efektivitas obat.
Maka dari itu, beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum minum ivermectin adalah:
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ivermectin pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Ivermectin termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA:
Tidak ada penelitian yang memadai pada wanita untuk mencari tahu risiko pada bayi saat sang ibu mengonsumsi obat ini selama menyusui. Pertimbangkan potensi manfaat dan potensi risikonya sebelum mengonsumsi obat ini selama menyusui.
Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. Artikel ini tidak memuat semua kemungkinan interaksi obat.
Catatlah semua produk obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan herbal) dan perlihatkan kepada dokter serta apoteker Anda. Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa seizin dokter.
Beberapa jenis obat yang mungkin dapat berinteraksi negatif dengan obat ivermectin adalah:
Mungkin masih banyak obat lain yang dapat berinteraksi dengan obat ini dan tidak disebutkan di atas.
Maka dari itu, penting untuk memberi tahu dokter dan apoteker tentang semua obat-obatan yang sedang Anda minum belakangan ini. Dokter dapat meresepkan obat lain yang lebih aman dan cocok dengan kondisi Anda.
Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dengan makanan dapat terjadi.
Merokok tembakau atau mengonsumsi alkohol dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.
Selalu diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.
Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ivermectin. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama asma, karena Ivermectin dapat membuat penyakitnya memburuk.
Selain asma, beberapa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi negatif dengan obat Ivermectin adalah:
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi tim medis atau ambulans (118 atau 119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Gejala overdosis obat ivermectin yang paling umum adalah:
Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Pastikan Anda tidak menggandakan dosis obat dalam satu kali minum.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar