Apakah Anda mendapatkan obat sefaleksin (cefalexin) dari dokter Anda? Jika ya, baca dengan teliti petunjuk penggunaannya atau ikuti saran dokter untuk mengonsumsinya.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Apakah Anda mendapatkan obat sefaleksin (cefalexin) dari dokter Anda? Jika ya, baca dengan teliti petunjuk penggunaannya atau ikuti saran dokter untuk mengonsumsinya.
Mengonsumsi obat sesuai ketentuan dapat mengefektifkan proses penyembuhan dan mengurangi risiko hal-hal yang tak diinginkan. Baca ulasan berikut untuk mendapat informasi mengenai obat ini.
Golongan obat: Antibiotik
Merek dagang: Cephalexin, Cefalexin Monohydrate, Cefabiotic, Lexipron, Cefabiotic 500, Madlexin.
Sefaleksin atau cefalexin (cephalexin) adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri.
Obat ini tergolong ke dalam kelas antibiotik yang dikenal sebagai sefalosporin.
Fungsi obat sefaleksin yaitu untuk membunuh dan menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan penyakit infeksi.
Berikut beberapa penyakit infeksi yang sering diobati dengan obat cefalexin.
Selain kegunaan di atas, obat sefaleksin dapat digunakan pada pasien dengan kondisi jantung tertentu yang sedang menjalani prosedur gigi atau saluran pernapasan atas.
Tujuannya untuk mencegah terjadinya infeksi katup jantung.
Meski demikian, obat cefalexin tidak akan berpengaruh pada infeksi virus, seperti influenza.
Mengonsumsi antibiotik saat tidak diperlukan meningkatkan risiko terkena infeksi yang kebal terhadap antibiotik.
Oleh karena itu, gunakan obat ini sesuai dengan instruksi dokter Anda.
Obat cefalexin tersedia dalam berbagai bentuk, seperti di bawah ini.
Obat-obatan tersebut perlu dikonsumsi secara oral. Adapun dosisnya menyesuaikan dengan kegunaan obat tersebut.
Melansir Mims.com, berikut adalah dosis obat cefalexin sesuai dengan kegunaannya.
Dosis obat bisa berbeda pada setiap orang tergantung pada jenis penyakit dan tingkat keparahan.
Pastikan Anda selalu mengikuti petunjuk dokter ketika mengonsumsinya.
Cefalexin harus menggunakan resep dokter.
Oleh karena itu, pastikan Anda selalu mengikuti aturan minum obat antibiotik yang dokter berikan atau sesuai dengan petunjuk yang tertera pada label kemasan.
Namun, secara umum, berikut aturan minum obat cefalexin yang sebaiknya Anda patuhi.
Jika kondisi Anda tidak membaik atau justru gejala semakin memburuk setelah mengonsumsi obat ini, segera konsultasikan kepada dokter.
Tidak semua orang mengalami efek samping setelah mengonsumsi obat cefalexin.
Namun, beberapa efek samping umum berikut bisa terjadi pada beberapa orang setelah mengonsumsi cefalexin.
Umumnya, efek samping di atas akan menghilang dengan sendirinya.
Namun, sebaiknya Anda segera hubungi dokter jika efek samping antibiotik di atas tak kunjung mereda atau justru semakin parah.
Di sisi lain, Anda sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter jika efek samping berikut terjadi setelah mengonsumsi sefaleksin.
Selain itu, Anda pun harus segera pergi ke rumah sakit jika muncul reaksi alergi setelah mengonsumsi obat ini, seperti ruam dan gatal-gatal, pembengkakan pada wajah atau mulut, serta sulit bernapas.
Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter Anda.
Tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini jika Anda alergi terhadap antibiotik cefalexin, penisilin, atau cephalosporin lainnya, seperti:
Untuk memastikan cefalexin aman untuk Anda konsumsi, informasikan pula kepada dokter jika Anda memiliki kondisi di bawah ini.
Pada kondisi di atas, dokter mungkin perlu menyesuaikan dosis obat atau memantau kondisi Anda terkait kemungkinan munculnya efek samping.
Sementara itu, terkait dengan penyimpanan obat, obat berbentuk tablet dan kapsul paling baik disimpan pada suhu ruangan.
Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
Jauhkan pula semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Sementara, cefalexin dalam bentuk suspensi sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin (antara 2-8° Celsius), tetapi jangan membekukannya.
Obat bisa disimpan hingga 14 hari.
Buang sisa obat yang sudah tidak terpakai atau yang sudah habis masa berlakunya.
Perhatikan instruksi pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda mengenai bagaimana cara aman membuang obat ini.
Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori B menurut US Food and Drugs Administration (FDA).
Ini berarti obat cefalexin tidak berisiko pada ibu hamil menurut beberapa penelitian.
Meski begitu, sebaiknya Anda selalu berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsi antibiotik saat hamil.
Dokter akan mempertimbangkan manfaat dan risiko konsumsi obat ini sesuai kondisi Anda.
Selain itu, obat ini pun dapat mengalir ke ASI pada ibu menyusui.
Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter jika perlu mengonsumsinya saat menyusui.
Beri tahu dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi.
Ini termasuk obat resep, obat yang bisa dibeli bebas di apotek, serta suplemen dan juga obat herbal.
Pasalnya, beberapa obat dapat berinteraksi dengan cefalexin yang bisa meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas obat.
Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan sefaleksin.
Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan cefalexin.
Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar