backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Halotan (Halothane)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/12/2021

    Halotan (Halothane)

    Halotan atau halothane adalah salah satu obat anestesi umum untuk membantu pasien tenang dan tidak sadar selama operasi berlangsung.

    Golongan obat: anestetik umum dan oksigen

    Merek dagang halotan: Fluothane

    Apa itu obat halotan?

    Halotan adalah obat anestesi inhalasi (hirup) untuk membantu pasien tak sadarkan diri dan tidak merasa sakit selama menjalani prosedur operasi.

    Anestesi umum atau bius total akan menekan pusat kesadaran otak. Obat ini akan menginduksi dan memelihara pasien agar tetap tertidur selama operasi berlangsung.

    Halothane berbentuk cairan, tidak berwarna, dan bersifat sangat volatil, yakni sangat mudah berubah menjadi uap atau gas.

    Obat ini umumnya tidak menyebabkan gangguan pernapasan dan peningkatan air liur bila dibanding anestesi inhalasi lain, seperti sevofluran dan desfluran.

    Meski begitu, obat ini tidak boleh diberikan untuk pasien dengan riwayat gangguan hati.

    Dosis halotan

    Pasien akan mendapatkan halotan sebagai obat anestesi hirup dengan alat penguap khusus.

    Pemberian dosis obat anestesi umum ini harus mempertimbangkan usia, kondisi pasien, serta jenis operasi bedah yang akan Anda lakukan.

    Dokter dapat memberikan halothane dengan oksigen atau campuran oksigen dan dinitrogen oksida. Berikut dosis obat ini untuk orang dewasa dan anak-anak.

    Dosis anestesi untuk orang dewasa

    • Induksi: dosis awal 0,5% dalam oksigen atau campuran dinitrogen oksida dan oksigen, lalu dosis meningkat 2–4% secara bertahap sesuai dengan respon pasien.
    • Pemeliharaan: dosis pemeliharaan antara 0,5–1,5% tergantung pada laju konsentrasi yang digunakan.

    Dosis anestesi untuk anak-anak

  • Induksi: dosis awal 1,5–2% dalam oksigen atau campuran dinitrogen oksida dan oksigen.
  • Pemeliharaan: dosis pemeliharaan antara 0,5–1,5% tergantung pada laju konsentrasi yang digunakan.
  • Aturan pakai halotan

    operasi tulang belakang

    Pasien akan mendapatkan halotan dari dokter anestesi sebelum menjalani prosedur operasi.

    Kemudian, ahli anestesi akan menentukan dosis obat anestesi ini tergantung usia, kondisi kesehatan, dan jenis operasi bedah yang Anda jalani.

    Halothane akan dokter berikan melalui alat hirup atau vaporiser. Anda akan diminta bernapas dan menghirup halotan hingga tak sadarkan diri.

    Obat anestesi ini dapat mengurangi tekanan darah dan menurunkan denyut nadi. Dokter akan terus memeriksa tekanan darah dan detak jantung selama pemberian anestesi.

    Vaporiser akan terus menempel pada mulut dan hidung Anda selama operasi. Setelah operasi selesai, dokter kan menghentikan pemberian halotan.

    Dokter akan mengawasi kondisi Anda hingga terbangun setelah efek bius total menghilang.

    Selalu ikuti panduan dokter sebelum Anda menjalani operasi. Jika memiliki pertanyaan lebih lanjut, segera konsultasikan ke dokter Anda.

    Efek samping halotan

    Halotan dapat menimbulkan sejumlah efek samping, terutama berkaitan dengan gangguan hati.

    Sebuah laporan dalam Hepatitis Monthly menyebutkan halotan terkait dengan hepatotoksisitas yang memicu cedera atau kerusakan pada hati.

    Reaksi hepatotoksik dapat menimbulkan respon lebih parah setelah penggunaan beberapa kali.

    Pada akhirnya, banyak negara yang memilih anestesi inhalasi yang lebih aman dan tidak dimetabolisme dalam hati, seperti sevofluran dan desfluran.

    Beberapa efek samping anestesi yang telah dilaporkan terjadi, antara lain:

    • menggigil,
    • mual dan muntah,
    • demam tinggi (hipertermia),
    • tekanan darah rendah (hipotensi),
    • gangguan irama jantung (aritmia),
    • henti napas atau jantung, dan
    • kerusakan sel hati.

    Halothane kemungkinan dapat menimbulkan efek samping selain yang telah disebutkan di atas.

    Dokter akan memberikan dosis secara hati-hati dan segera melakukan penanganan bila Anda mengalami efek samping setelah penggunaan halotan.

    Jika memiliki kekhawatiran mengenai efek samping anestesi ini, lebih baik konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat halotan

    Dokter dapat memutuskan pemberian obat halotan secara hati-hati, khususnya pada orang yang berisiko tinggi mengalami efek samping serius.

    Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam penggunaan halotan seperti berikut ini.

    • Perhatikan penggunaan obat ini bila Anda riwayat alergi terhadap obat, makanan, atau zat lainnya.
    • Hindari penggunaan obat bila memiliki gangguan hati, seperti sirosis alkoholik atau dan hepatitis, baik sebelum atau setelah mendapatkan anestesi.
    • Beri tahu dokter bila Anda memiliki riwayat terhadap hipertermia, peningkatan tekanan cairan otak, dan penyakit kuning yang tidak dapat dijelaskan.
    • Pastikan memberi tahu dokter tentang obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang Anda gunakan. 
    • Tanyakan pada dokter bila Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui.

    Halothane harus disimpan pada suhu ruangan di bawah 30 ºC. Jauhkan dari cahaya langsung dan pastikan botol dalam posisi tertutup rapat.

    Selalu perhatikan instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan. Simpan obat pada tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

    Apakah obat halotan aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Apabila Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, sebaiknya beri tahukan ke dokter sebelum menggunakan obat halotan.

    Penggunaan halotan yang aman belum ditentukan sehubungan kemungkinan efek samping pada perkembangan janin selama kehamilan.

    Oleh karena ini, obat anestesi ini umumnya dihindari pada wanita dengan kemungkinan hamil atau selama awal kehamilan.

    Para ahli biasanya menganjurkan untuk menghentikan dan membuang ASI setelah anestesi dengan halotan selama 24 jam hingga 48 jam ke depan. 

    Untuk memenuhi kebutuhan bayi, dokter menyarankan untuk memerah dan menyimpan ASI sebelum operasi berlangsung.

    Halothane hanya ibu hamil dan menyusui gunakan bila menurut penilaian dokter obat ini memiliki manfaat yang lebih besar risikonya.

    Interaksi obat halotan dengan obat lain

    Halotan dapat menimbulkan interaksi dengan obat lain yang memengaruhi cara kerja atau meningkatkan risiko efek samping sebagai berikut.

    • Gangguan irama jantung bila digunakan dengan epinefrin.
    • Peningkatan suhu tubuh tiba-tiba (hipertermia) bila digunakan dengan suxamethonium.
    • Memperlambat pemulihan dari anestesi bila digunakan bersama ketamin untuk induksi.

    Terdapat obat-obatan lain yang dapat berinteraksi dengan halothane, baik menimbulkan interaksi ringan maupun efek samping berat.

    Maka dari itu, penting memberitahukan dokter mengenai semua obat yang sedang atau pernah Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, dan herbal.

    Dokter akan memastikan penggunaan obat ini aman dengan konsumsi obat dan gangguan kesehatan yang Anda alami.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/12/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan