Methylprednisolone adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi yang terkait peradangan, seperti rematik, reaksi alergi parah, dan radang tenggorokan. Jika mengonsumsi methylprednisolone, waspadai efek samping yang mungkin muncul.
Berbagai efek samping methylprednisolone
Berikut sejumlah efek methylprednisolone yang mungkin Anda alami.
1. Efek samping darurat
Obat kortikosteroid ini tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba.
Namun, segera kunjungi unit gawat darurat bila Anda mengalami kondisi ini setelah menggunakan methylprednisolone.
Tukak lambung
Efek samping methylprednisolone ini umum dan dialami oleh 1 dari 10 orang. Gejala efek samping ini berupa:
Infeksi
Methylprednisolone bisa mengubah atau menyembunyikan gejala infeksi.
Obat ini juga bisa mengurangi kekebalan tubuh terhadap infeksi. Meski sulit didiagnosis, perhatikan beberapa gejala berikut:
- demam,
- tidak enak badan, dan
- kekambuhan penyakit infeksi seperti TBC berupa batuk atau nyeri dada.
Reaksi alergi
Tidak seperti efek samping umum, jumlah orang yang mengalami efek methylpredisolone ini tidak bisa diperkirakan.
Walaupun demikian, Anda bisa mengalami beberapa risiko seperti:
kulit ruam, wajah membengkak, sulit bernapas, dan napas berbunyi. Pankreatitis
Gejala yang muncul yaitu:
- sakit perut yang merambat ke punggung,
- muntah,
- syok, dan
- kehilangan kesadaran.
Penggumpalan darah di paru-paru
Tanda-tanda penggumpalan darah yaitu:
- nyeri tajam pada dada,
- susah bernapas, dan
- batuk berdarah.
Tekanan pada tengkorak anak
Kondisi ini ditandai dengan:
- muntah,
- sakit kepala,
- kekurangan tenaga, dan
- kantuk.
Tromboflebitis
Ini adalah kondisi penyumbatan pada pembuluh vena betis. Gejala tromboflebitis yaitu:
- bengkak,
- merah, dan
- lembut bila ditekan.
2. Efek samping yang memengaruhi darah, jantung, dan aliran darah
![efek samping methylprednisolone pada jantung](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/01/508e5cb7-efek-samping-methylprednisolone-pada-jantung-1024x683.jpg)
Berikut efek samping obat methylprednisolone yang mungkin dirasakan.
- Tekanan darah tinggi disertai sakit kepala.
- Gagal jantung, ditandai dengan pergelangan kaki membengkak, sulit bernapas, detak jantung berdebar tak teratur.
- Jumlah sel darah putih meningkat.
- Tekanan darah rendah.
3. Efek samping yang memengaruhi kadar air dan garam tubuh
Berikut efek yang mungkin Anda alami.
- Pembengkakan tubuh akibat penumpukan kadar air dan garam.
- Otot kaku dan kram akibat kehilangan kalium. Pada kasus langka, kondisi ini bisa memicu gagal jantung kongestif.
- Peningkatan kadar urea.
4. Efek samping pada sistem pencernaan
Inilah efek samping obat methylprednisolone yang ada pada saluran pencernaan.
- Mual atau muntah.
- Tukak, radang, atau sariawan pada kerongkongan sehingga sulit menelan.
- Peradangan lapisan tipis di sekitar usus dan lambung.
- Maag.
- Perut kembung.
- Sakit perut.
- Diare.
- Cegukan terus menerus, terutama bila menggunakan obat dalam dosis tinggi.
5. Efek samping yang memengaruhi mata
Inilah bahaya methylprednisolone pada mata Anda.
- Kerusakan saraf optik atau katarak yang ditandai dengan gangguan penglihatan.
- Penglihatan kabur.
- Glaukoma.
- Pembengkakan saraf optik yang ditandai dengan gangguan penglihatan.
- Penipisan kornea atau bagian putih mata.
- Infeksi virus dan jamur.
- Penglihatan kabur atau meyimpang akibat korioretinopati.
6. Efek yang mengganggu hormon dan sistem metabolisme
![jerawat sebagai efek samping methylprednisolone](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2017/01/cb854918-jerawat-sebagai-efek-samping-methylprednisolone-1024x683.jpg)
Berikut berbagai efek samping yang mungkin Anda alami.
- Pertumbuhan terhambat pada bayi, anak, dan remaja dan mungkin bersifat permanen.
- Wajah bengkak dan membulat.
- Haid tidak lancar atau tidak haid sama sekali.
- Pertumbuhan rambut dan wajah berlebih pada perempuan (hirsutisme).
- Nafsu makan meningkat dan berat badan naik.
- Kolesterol dan lemak darah meningkat.
- Muncul diabetes atau diabetes semakin parah.
- Peningkatan enzim alanine transaminase, aspartate transaminase, dan alkaline phosphatase.
- Penumpukan jaringan lemak pada beberapa bagian tertentu dan diikuti nyeri punggung.
7. Efek samping pada otot dan tulang
Inilah keluhan yang mungkin Anda alami.
- Otot melemah dan mengecil.
- Tulang rapuh, retak, dan patah.
- Nyeri pinggang akibat sirkulasi darah yang buruk.
- Nyeri sendi.
- Tendon otot robek sehingga menyebabkan nyeri dan/atau bengkak.
- Nyeri otot, kram, atau kejang.
8. Efek samping yang mengganggu sistem saraf
Bahaya methylprednisolone yang satu ini bisa memicu masalah kesehatan mental yang serius.
Kondisi ini umum ditemukan pada anak-anak dan dewasa. Ada 5 dari 100 orang yang mengalaminya.
Berikut bahaya kortikosteroid berlebihan yang mungkin muncul.
- Depresi, bahkan ingin bunuh diri.
- Mood naik-turun (mania).
- Merasa, melihat, dan mendengar hal-hal yang tidak nyata dan memiliki pikiran aneh serta menakutkan.
- Mudah marah.
- Insomnia, cemas, sulit berpikir, bingung, dan kehilangan ingatan.
- Gangguan aliran listrik di otak secara tiba-tiba.
- Pusing dan terasa seperti berputar.
- Sakit kepala.
9. Efek samping pada kulit
Berikut keluhan pada kulit yang bisa timbul setelah memakai methylprednisolone.
- Jerawat.
- Kulit kering
- Kulit menipis.
- Luka sulit sembuh.
- Stretch marks.
- Memar.
- Produksi keringat meningkat.
- Gatal.
- Ruam.
- Biduran.
- Guratan merah akibat pelebaran pembuluh darah pada permukaan kulit.
- Bintik kemerahan, kecokelatan, keungan di kulit atau dalam mulut (sarkoma Kaposi).
10. Efek samping lainnya
Berikut efek methylprednisolone lain yang bisa terjadi.
- Lelah.
- Meriang.
- Pembengkakan anggota tubuh bagian bawah akibat penumpukan cairan.
- Rentan terkena infeksi.
- Peningkatan enzim di liver.
Perhatian!
Untuk mengurangi risiko efek samping, beri tahu dokter bila Anda sedang mengonsumsi beberapa jenis obat, memiliki riwayat penyakit, hamil dan menyusui, atau akan menjalani operasi.
Methylprednisolone merupakan obat yang bisa mengurangi radang di berbagai anggota tubuh. Meski begitu, efek sampingnya pun bisa terjadi secara meluas.
Pastikan tidak menggunakan obat ini tanpa resep dokter.