Diflucan adalah salah satu merek obat minum yang tersedia dalam bentuk kapsul. Di dalam obat ini terdapat fluconazole sebagai bahan aktif utamanya. Fluconazole sendiri termasuk ke dalam golongan obat antijamur yang disebut triazole.
Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi sekaligus mencegah berbagai infeksi yang disebabkan oleh jamur. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan pertumbuhan dari beberapa jenis jamur.
Biasanya, obat ini digunakan untuk mengatasi jamur yang terdapat di area mulut, tenggorokan, esofagus, paru-paru, kandung kemih, area genital, dan di dalam darah.
Oleh karena itu, obat ini diandalkan dalam pengobatan penyakit:
Selain itu, obat ini juga digunakan untuk mencegah infeksi jamur yang mungkin terjadi pada orang yang memiliki sistem imun yang lemah. Biasanya, disebabkan oleh pengobatan kanker, transplantasi sumsum tulang, atau penyakit lain seperti AIDS.
Obat ini termasuk ke dalam obat resep. Artinya, Anda hanya boleh membelinya di apotek jika disertai dengan resep dari dokter.
Untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal, Anda bisa mempelajari tata cara penggunaan diflucan seperti berikut.
Selain mempelajari cara penggunaannya, Anda juga harus tahu bagaimana cara menyimpan obat ini dengan baik agar obat tidak rusak sebelum habis masa berlakunya. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda perhatikan, termasuk:
Setelah berhenti menggunakannya, atau saat masa berlaku obat telah habis, Anda harus segera membuang obat ini. Namun, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan demi kesehatan lingkungan. Misalnya, jangan membuang obat ini di saluran pembuangan air seperti di toilet.
Selain itu, jangan pula mencampurkan sampah obat ini dengan sampah rumah tangga lainnya. Jika Anda tidak tahu bagaimana cara membuang obat yang benar dan aman untuk lingkungan, Anda bisa bertanya kepada apoteker.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Diflucan tersedia dalam bentuk kapsul: 50 mg, 150 mg.
Sama halnya dengan penggunaan obat pada umumnya, penggunaan obat ini juga memiliki risiko efek samping penggunaan. Gejala efek samping yang biasanya terjadi berupa kondisi kesehatan mulai dari yang ringan hingga cukup serius.
Berikut adalah gejala efek samping yang ringan:
Efek samping di atas adalah efek samping yang akan segera hilang seiring berjalannya waktu. Namun, jika kondisi tersebut semakin parah dan tidak segera membaik, lebih baik hubungi dokter.
Sementara, di bawah ini adalah efek samping yang cukup serius, yang mungkin terjadi, termasuk:
Jika Anda mengalami gejala efek samping yang cukup serius seperti di atas, hentikan penggunaan obat, hubungi dokter, dan segera dapatkan perawatan medis.
Namun, tidak semua orang mengalami gejala efek samping yang tertera pada catatan di atas. Bahkan, ada juga yang tidak mengalami gejala efek samping sama sekali. Jika Anda mengalami efek samping yang tidak ada pada daftar di atas, tanyakan kepada dokter.
Sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan diflucan, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, termasuk:
Jika Anda sedang hamil, Anda tidak disarankan untuk menggunakan obat ini. Pasalnya, jika dikonsumsi saat sedang mengandung, obat ini berbahaya untuk janin. Bahkan, penggunaan obat tablet 150 mg untuk kandidiasis vaginalis termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C, sedangkan penggunaan selain untuk kandidiasis vaginalis dan parenteral termasuk ke dalam risiko kehamilan D menurut Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika, atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
Begitu juga untuk ibu menyusui, obat ini dapat keluar melalui Air Susu Ibu (ASI) dan mungkin terkonsumsi oleh bayi yang sedang menyusu. Jika Anda harus menggunakan obat ini, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai potensi manfaat serta risiko penggunaan obat. Hanya gunakan jika dokter telah mengizinkan dan Anda benar-benar membutuhkannya.
Interaksi antar obat dapat terjadi jika Anda menggunakan diflucan bersamaan dengan obat lain. Interaksi yang terjadi mungkin meningkatkan efek samping penggunaan obat, mengubah cara kerja obat, atau justru menjadi alternatif terbaik untuk kondisi kesehatan Anda.
Maka dari itu, penting untuk memberi tahu dokter segala jenis obat yang Anda gunakan, mulai dari obat resep, obat non resep, multivitamin, suplemen makan, dan obat herbal. Dengan begitu, dokter dapat membantu Anda menentukan dosis penggunaan obat dan menghindari interaksi yang tidak diinginkan.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat tanpa sepengetahuan dokter. Berikut adalah daftar penggunaan obat yang dapat berinteraksi dengan diflucan, termasuk:
Sama halnya dengan obat, makanan tertentu yang Anda makan bersamaan dengan diflucan juga dapat menimbulkan interaksi terjadi. Interaksi dapat meningkatkan efek samping atau mengubah cara kerja obat di dalam tubuh Anda.
Mengonsumsi alkohol atau produk tembakau berpotensi meningkatkan efek samping obat. Diskusikan dengan dokter apa saja makanan yang mungkin berinteraksi dengan diflucan.
Kondisi kesehatan yang Anda miliki juga dapat berinteraksi dengan diflucan. Jika terjadi interaksi, mungkin risiko efek samping dapat meningkat atau justru kondisi kesehatan Anda semakin memburuk.
Oleh karena itu, beri tahu dokter mengenai segala kondisi kesehatan yang Anda miliki. Hal ini dapat membantu dokter menentukan apakah obat ini aman atau tidak digunakan untuk mengatasi kondisi Anda.
Berikut adalah kondisi kesehatan yang mungkin berinteraksi dengan diflucan, termasuk:
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Jika Anda tidak sengaja melewatkan satu dosis, segera minum dosis yang terlupa saat Anda teringat. Namun, jika waktu telah menunjukkan untuk waktu menggunakan dosis selanjutnya, lewatkan dosis yang terlupa dan konsumsi dosis berikutnya sesuai jadwal penggunaan obat seperti biasa. Jangan menggunakan dosis ganda.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar