Anda mungkin sering menemukan kandungan asam salisilat dalam beberapa produk untuk mengatasi masalah kulit. Bagaimana cara kerja obat ini? Ketahui dosis, aturan pakai, dan efek sampingnya.
Anda mungkin sering menemukan kandungan asam salisilat dalam beberapa produk untuk mengatasi masalah kulit. Bagaimana cara kerja obat ini? Ketahui dosis, aturan pakai, dan efek sampingnya.
Golongan obat: keratolitik.
Merek dagang: Salep 2-4, Salep Kulit 38, Salep Liderm, Skintex, Salicyl SP, Nosib Salp.
Asam salisilat adalah salah satu obat golongan keratolitik, yaitu obat-obatan yang bertindak sebagai agen pengelupas kulit (peeling agent).
Obat ini berfungsi untuk menghilangkan sel-sel kulit mati serta menghaluskan permukaan kulit yang kasar.
Asam salisilat (salicylic acid) kerap digunakan untuk menangani penyakit kulit yang menimbulkan sisik atau penumpukan kulit berlebih seperti psoriasis atau eksim.
Obat ini bekerja dengan cara melembutkan keratin, yaitu protein pada struktur kulit manusia. Proses ini akan mengendurkan kulit bersisik yang kering sehingga lebih mudah terlepas.
Obat ini juga dapat bekerja sebagai agen anti-inflamasi, sehingga pemakaiannya sering dilakukan untuk mengatasi jerawat atau masalah peradangan kulit lainnya.
Mengutip dari penelitian dalam jurnal Clinical, Cosmetic And Investigational Dermatology (2015), berbagai masalah lain yang dapat diatasi dengan asam salisilat meliputi:
Umumnya, obat ini ditemui dalam bentuk topikal yang digunakan untuk pemakaian luar (dioles), bisa berwujud krim, gel, salep, larutan, atau sabun.
Asam salisilat merupakan obat topikal atau pemakaian luar, sehingga tidak untuk dikonsumsi secara oral.
Menurut data BPOM, obat ini umumnya tersedia dalam bentuk krim, losion, serbuk, dan gel.
Kandungan asam salisilat pada setiap produk dapat beragam, yaitu sekitar 2 – 6% dan dapat dikombinasikan dengan bahan lainnya, seperti asam benzoat dan sulfur praecipitatum.
Dosisnya pun akan disesuaikan dengan jenis penyakit dan tingkat keparahan yang dialami.
Untuk itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti anjuran pemakaian yang disarankan.
Berikut ini dosis pemakaian krim dengan kandungan asam salisilat 6%.
Obat ini bisa didapatkan secara bebas di apotek maupun dengan resep dokter.
Meski begitu, pastikan Anda memperhatikan petunjuk pemakaian di label kemasan obat atau ikuti arahan dokter dan apoteker.
Tak jauh berbeda dengan obat topikal lainnya, asam salisilat hanya digunakan untuk pemakaian luar, sehingga perlu berhati-hati agar tidak sampai tertelan.
Untuk menggunakan obat asam salisilat, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini.
Simpan obat di tempat sejuk dan kering dan tidak mudah dijangkau oleh anak-anak.
Setiap obat memiliki risiko efek samping, termasuk saat menggunakan asam salisilat.
Meski begitu, tidak semua orang akan mengalami efek samping obat ini.
Mengutip dari situs EMC, berikut ini efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan dari pemakaian salicylic acid.
Bila mengalami gejala tersebut, segera hentikan pemakaian dan konsultasikan kondisi Anda dengan dokter.
Sebelum menggunakan obat ini, ada baiknya jika Anda berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter.
Pasalnya, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait pemakaiannya seperti berikut ini.
Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis dengan kondisi kesehatan Anda untuk meminimalisasi risiko efek samping atau bahaya obat.
Belum ada penelitian memadai yang menjelaskan efek samping maupun keamanan pemakaian obat ini pada ibu hamil dan menyusui.
Untuk itu, sebaiknya ibu hamil dan menyusui berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Selain itu, jika memang diperlukan, biasanya ibu menyusui disarankan untuk menghindari penggunaan asam salisilat ini di area dada dan payudara.
Ada beberapa obat yang bila digunakan bersamaan dengan asam salisilat dapat menimbulkan interaksi.
Interaksi obat dapat memengaruhi kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping.
Beberapa jenis obat yang mungkin dapat menimbulkan interaksi ini bila dikonsumsi bersama asam salisilat, mencakup:
Untuk menghindari terjadinya interaksi obat ini, sebaiknya beritahu dokter tentang obat-obatan lain, suplemen, maupun produk herbal yang Anda konsumsi.
Bila Anda memiliki pertanyaan seputar dampak penggunaan obat ini, jangan ragu untuk menanyakannya pada dokter.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar