backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Magnesium Hidroksida

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 16/11/2021

Magnesium Hidroksida

Magnesium hidroksida adalah obat yang digunakan untuk menurunkan asam lambung dan mengatasi masalah buang air besar.

Golongan obat: antasida

Merek dagang magnesium hidroksida: Magstop, Asidrat, Mylanta, Bintang Toedjoe Obat Maag, Neosanmag, Obamag, Polysilane, Hufamag, Promag, Kontramag, Starmag, Tomaag, Madrox, Magalat, Waisan Forte

Apa itu obat magnesium hidroksida?

Magnesium hidroksida (magnesium hydroxide) adalah obat untuk mengobati masalah sembelit atau susah buang air besar. Obat ini bekerja dengan menarik air ke dalam usus. Hal ini memicu pergerakan usus dan melunakkan feses sehingga BAB jadi lebih mudah.

Selain sebagai obat pencahar, magnesium hidroksida juga merupakan antasida yang dapat menetralkan asam lambung berlebih. Obat ini dapat meredakan gejala maag, heartburn, serta gangguan pencernaan lain akibat tingginya asam lambung.

Dosis magnesium hidroksida

Berikut dosis magnesium hidroksida menurut indikasinya.

Asam lambung

Dewasa: maksimum 1 gram per hari, 4 kali sehari dan sebelum tidur bila diperlukan. Suspensi (obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut) yaitu 5 mililiter (ml), 3 – 4 kali sehari atau menurut anjuran dokter.

Sembelit

  • Dewasa: 2,4 – 4,8 gram per hari dalam dosis tunggal atau dibagi ke dalam beberapa dosis.
  • Anak-anak usia 6 – 11 tahun: 1,2 – 2,4 gram per hari dalam dosis tunggal atau dibagi ke dalam beberapa dosis.
  • Anak-anak usia 2 – 5 tahun: 0,4 – 1,2 gram per hari dalam dosis tunggal atau dibagi ke dalam beberapa dosis.

Aturan pakai magnesium hidroksida

minum obat statin

Ikuti semua petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi dengan teliti. Jangan ragu untuk bertanya ke dokter bila Anda belum paham betul cara pakainya.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan cairan. Untuk tablet maag kunyah, kunyah obat sampai hancur sebelum menelan. Minum segelas air putih untuk memudahkan Anda menelan semua obat dan mengurangi rasa tidak enak di mulut. 

Sementara untuk bentuk cairan, kocok obat dengan baik sebelum Anda konsumsi supaya obat dapat tercampur secara merata. Setelah itu, baru tuang cairan obat ke atas sendok atau gelas obat sesuai anjuran dosisnya. 

Ukur dosis secara hati-hati dengan menggunakan alat atau sendok pengukur khusus. Jangan menggunakan sendok makan biasa karena Anda mungkin tidak mendapatkan dosis yang benar.

Magnesium hidroksida biasanya diminum 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur sesuai kebutuhan dan kondisinya. Pastikan minum obat sesuai aturan minum dari dokter, apoteker, atau ketentuan yang tertera pada label kemasan obat.

Cari tahu juga jadwal minum obat yang terbaik, terutama ketika Anda harus minum beberapa jenis obat sekaligus. Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya masalah kesehatan.

Jangan menambah atau mengurangi dosis obat. Penggunaan jangka panjang atau berlebihan bisa menyebabkan ketergantungan, diare berkepanjangan, dan tingginya kadar magnesium dalam darah (hipermagnesemia).

Jika maag atau gangguan pencernaan yang Anda alami tidak kunjung membaik selama lebih dari 1 minggu, segera konsultasikan ke dokter. Anda juga sebaiknya segera berobat ke dokter bila kondisi semakin memburuk.

Efek samping magnesium hidroksida

diare dan flu perut

Semua obat mungkin menyebabkan efek samping. Meski begitu, tidak semua orang merasakan efek samping ini. Efek samping obat pun dapat berkisar dari yang ringan hingga berat. 

Beberapa efek samping paling dikeluhkan setelah menggunakan magnesium hidroksida di antaranya:

  • rasa tidak nyaman pada perut,
  • diare,
  • mengantuk,
  • sensasi kebas atau mati rasa, serta
  • kulit terasa hangat atau tampak kemerahan.

Pada kasus tertentu, obat ini dapat menyebabkan efek samping serius seperti denyut jantung lemah, perdarahan anus, muntah-muntah, perasaan ingin pingsan, dehidrasi berat, dan hipermagnesemia. Berbagai kondisi ini dapat membuat Anda merasa lemah.

Kadar magnesium yang naik secara drastis juga dapat memicu keracunan pada pasien gangguan ginjal. Pada kondisi ini, segera hentikan penggunaan magnesium hidroksida dan berobatlah ke dokter untuk mencegah efek samping yang lebih berbahaya.

Obat ini juga dapat menyebabkan syok anafilaksis. Anafilaksis merupakan reaksi alergi parah yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian bila tidak segera diobati. Kondisi ini biasanya ditandai dengan:

  • gatal-gatal pada sebagian atau sekujur tubuh,
  • sesak napas,
  • detak jantung yang lemah dan cepat,
  • pembengkakan pada tenggorokan, bibir, dan wajah, serta
  • munculnya ruam kemerahan pada kulit.

Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak tercantum di atas. Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang efek samping tertentu, konsultasikanlah kepada dokter atau apoteker.

Peringatan dan perhatian saat pakai magnesium hidroksida

Meski termasuk obat bebas, obat ini tidak boleh digunakan sembarangan. Berikut hal yang perlu Anda ketahui dan lakukan sebelum menggunakannya.

  • Jangan gunakan obat ini apabila Anda alergi terhadap magnesium hidroksida, antasida, atau obat sejenisnya. 
  • Hindari obat ini bila Anda mengalami sakit perut, mual, dan muntah. Tanyakan pada dokter atau apoteker apakah Anda tetap boleh menggunakan obat ini.
  • Beritahu dokter dan apoteker tentang semua obat yang sedang dan akan Anda konsumsi secara rutin.
  • Sebaiknya tanyakan terlebih dahulu kepada dokter soal keamanan obat ini bila Anda sedang atau punya riwayat penyakit hati dan ginjal.
  • Beritahu dokter dan apoteker bila Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.
  • Obat ini dapat menyebabkan efek mengantuk. Maka dari itu, hindari berkendara atau mengoperasikan mesin sampai efek obat benar-benar hilang.
  • Magnesium hidroksida juga bisa menyebabkan pusing ringan saat Anda bangun terlalu cepat dari berbaring atau duduk. Untuk mengatasinya, bangunlah secara perlahan.
  • Beritahu dokter jika selama minum obat ini Anda mengalami diare, muntah, atau berkeringat deras.

Pastikan untuk mengikuti semua saran dokter dan/atau instruksi terapis. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau memantau Anda dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya efek samping tertentu.

Apakah magnesium hidroksida aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Belum ada cukup penelitian mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Meski begitu, sebaiknya beritahu dokter dan apoteker apabila Anda sedang hamil, berencana hamil, atau menyusui.

Interaksi magnesium hidroksida dengan obat lain

Interaksi obat mungkin dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Informasi ini tidak berisikan semua interaksi obat yang mungkin terjadi. 

Harap berhati-hati jika Anda sedang menjalani pengobatan yang melibatkan:

  • antikoagulan (misalnya warfarin), 
  • antijamur azole (misalnya ketoconazole),
  • bisphosphonate (misalnya alendronate),
  • resin pengganti kasion (misanya sodium polystyrene sulfonate),
  • cephalosporin (misalnya cephalexin),
  • mycophenolate,
  • penicillamine,
  • antibiotik quinolone (misalnya ciprofloxacin),
  • atau tetracycline (misalnya doxycycline).

Selain itu, masalah obat lainnya juga dapat mempengaruhi penggunaan magnesium hidroksida. Pastikan Anda memberi tahu dokter jika mengalami masalah medis lainnya, terutama:

  • penyakit radang usus buntu,
  • sakit perut,
  • penyumbatan usus,
  • mual dan muntah,
  • diare,
  • gangguan fungsi ginjal,
  • gangguan fungsi hati,
  • perdarahan rektum tanpa sebab jelas, serta
  • operasi usus.

Mungkin masih ada kondisi lain yang belum disebutkan. Maka itu, beritahu dokter dan apoteker tentang kondisi kesehatan selengkap-lengkapnya. Dengan begitu, dokter dan apoteker mungkin akan meresepkan obat lain yang lebih aman.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 16/11/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan