backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pazopanib

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 13/06/2022

Pazopanib

Sama seperti kebanyakan jenis kanker lainnya, kanker ginjal bisa terus berkembang seiring waktu hingga mencapai stadium lanjut, terutama jika tidak mendapat penanganan yang tepat. Jika telah mencapai tingkat keparahan yang tinggi, kondisi ini perlu ditangani dengan obat yang lebih keras, seperti pazopanib.

Golongan obat: Obat terapi kanker

Merek obat: Votrient

Apa itu obat pazopanib?

Pazopanib adalah obat kanker untuk mengatasi sel karsinoma stadium lanjut pada ginjal (kanker ginjal).

Obat ini juga bisa digunakan untuk jaringan lunak karsinoma stadium lanjut pada pasien yang telah menjalani pengobatan kanker lainnya.

Pazopanib merupakan salah satu jenis obat penghambat tirosin kinase. Cara kerja pazopanib, yaitu dengan menghambat pertumbuhan sel kanker yang kemudian akan dihancurkan oleh tubuh.

Tidak disarankan untuk memberikan obat ini kepada anak berusia kurang dari 2 tahun karena bisa menimbulkan efek samping yang serius.

Pazopanib bisa menghancurkan sel kanker dengan cepat. Oleh karena itu, obat ini terkadang bisa menimbulkan beberapa efek samping.

Untuk menurunkan risiko efek samping, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan penyerta dan menyarankan untuk minum banyak air.

Dosis obat pazopanib

pazopanib

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 400 mg dan 200 mg.

Sementara, dosis obat pazopanib untuk kanker ginjal stadium lanjut, yaitu dosis awal 800 mg satu kali sehari.

Ditingkatkan atau diturunkan per 200 mg, tergantung respons masing-masing pasien terhadap obat. Dosis maksimal, yaitu 800 mg per hari.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai obat pazopanib

Minum obat ini sesuai dengan anjuran dari dokter. Jangan melebihkan atau mengurangi dosis dan jangan menggunakan obat lebih lama dari yang disarankan.

Baca selalu aturan pakai obat sebelum menggunakannya. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Sebaiknya, minum obat ini 1-2 jam sebelum makan saat perut masih kosong.

Telan langsung obat dengan bantuan air. Jangan menggerus, menghancurkan, atau mengunyah obat ini.

Jangan minum obat antasida saat sedang menggunakan pazopanib. Obat yang menurunkan atau menghambat kadar asam lambung bisa mengurangi efektivitas pazopanib.

Jangan mengonsumsi jeruk bali saat Anda sedang menggunakan obat ini karena dapat menimbulkan efek samping yang serius.

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, gunakan obat sesegera mungkin.

Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Intinya, jangan menggandakan dosis obat Anda.

Dokter akan melakukan beberapa tes laboratorium sebelum dan setidaknya satu kali per bulan selama 4 bulan sejak pertama kali menggunakan obat ini.

Efek samping obat pazopanib

Segera cari pertolongan medis bila timbul gejala alergi, seperti ruam, sesak napas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Pazopanib bisa menyebabkan efek samping yang serius atau mengancam jiwa berupa penggumpalan darah pada pembuluh darah kecil di dalam organ, seperti otak dan ginjal.

Kondisi ini bisa ditandai dengan efek samping berupa:

  • demam,
  • kelelahan,
  • jarang buang air kecil,
  • memar, atau
  • mimisan.

Efek samping serius lainnya dapat meliputi sebagai berikut.

  • Nyeri dada, sakit kepala, linglung, atau berdebar pada leher atau telinga.
  • Kejang.
  • Batuk terus-menerus atau gangguan pernapasan.
  • Luka sulit sembuh.
  • Gangguan jantung, seperti berat badan naik drastis, napas pendek, jantung berdebar, dan pusing tiba-tiba.
  • Gejala serangan jantung, seperti nyeri atau tekanan pada dada, nyeri yang menyebar ke rahang atau pundak, mual, dan berkeringat.
  • Gangguan hati (liver), seperti mual, muntah, nyeri perut bagian atas, hilang nafsu makan, kelelahan, urine berwarna gelap, dan penyakit kuning.
  • Tanda infeksi, seperti demam, hidung berair, sakit tenggorokan, nyeri tubuh, luka terasa perih, dan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil (BAK).
  • Gejala perdarahan lambung, seperti nyeri atau pembengkakan lambung, tinja mengandung darah, dan batuk berdarah atau muntah yang menyerupai bubuk kopi.
  • Gejala stroke atau penggumpalan darah, seperti mati rasa atau kelemahan, sakit kepala berat, kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, nyeri dada, sesak napas tiba-tiba, dan nyeri atau sensasi dingin di lengan atau kaki.

Selain itu, ada juga efek samping yang lebih umum terjadi, di antaranya sebagai berikut.

  • Mual, muntah, diare, dan nyeri perut.
  • Hilang nafsu makan dan turun berat badan.
  • Kesulitan bernapas.
  • Nyeri pada tumor, nyeri tulang, dan nyeri otot.
  • Sakit kepala dan kelelahan.
  • Perubahan warna kulit dan rambut.
  • Perubahan indra perasa.

Ini tidak mencakup semua efek samping yang mungkin terjadi. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang efek samping, hubungi dokter Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat pazopanib

pazopanib

Beri tahu tenaga medis jika Anda sedang menggunakan pazopanib. Ini termasuk dokter, perawat, apoteker, dan dokter gigi Anda.

Selain itu, beri tahu pula kepada dokter mengenai hal-hal di bawah ini.

  • Jika Anda alergi terhadap pazopanib atau obat-obatan lain.
  • Semua obat-obatan yang sedang Anda gunakan, termasuk obat herbal dan suplemen.
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Anda perlu berkonsultasi terkait manfaat dan risikonya bagi Anda dan bayi.

Perlu Anda pahami, obat ini bisa menyebabkan kemandulan. Oleh karena itu, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda berencana memiliki anak.

Beberapa pengguna obat ini bisa mengalami efek samping serius. Namun, dokter Anda telah meresepkan obat ini karena dia telah menilai bahwa manfaat untuk Anda lebih besar daripada risiko efek sampingnya.

Pemantauan secara hati-hati oleh dokter Anda dapat menurunkan risiko tersebut.

Obat ini pun mungkin bisa menyebabkan masalah pada hati. Namun, penyakit hati (liver) akibat penggunaan obat ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun.

Sementara itu, kondisi kesehatan lain yang Anda miliki juga bisa memengaruhi penggunaan obat ini.

Oleh karena itu, untuk keamanan Anda, selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama di bawah ini. 

  • Penyakit hati (liver).
  • Penyakit jantung, gangguan irama jantung, long QT syndrome.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Penggumpalan darah atau stroke.
  • Gangguan tiroid.
  • Penyakit ginjal.
  • Robekan atau luka pada lambung atau saluran pencernaan.
  • Saluran abnormal (fistula) pada lambung atau saluran pencernaan.
  • Perdarahan pada lambung atau saluran pencernaan.
  • Batuk berdarah dalam 6 bulan terakhir.
  • Baru atau akan menjalani operasi.

Cara penyimpanan obat pazopanib

Simpan obat ini di tempat tertutup dalam suhu ruangan, terhindar dari lembap, hawa panas, dan sinar matahari langsung. Jangan bekukan obat.

Simpan obat di tempat yang aman. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Simpan pula obat di tempat yang kering, bukan di kamar mandi.

Buang obat yang tidak terpakai atau sudah kedaluwarsa. Jangan membuang obat ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali disarankan oleh dokter.

Tanyakan kepada apoteker jika Anda memiliki pertanyaan tentang cara terbaik untuk membuang obat.

Apakah obat pazopanib aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori D (ada bukti positif dari risiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan dan cara kerja obat, diketahui bahwa obat ini bisa berbahaya bagi janin jika dikonsumsi oleh ibu hamil.

Wanita yang sedang atau berpotensi hamil tidak disarankan menggunakan obat ini. Sebaiknya, gunakan alat kontrasepsi selama menggunakan obat ini hingga 2 minggu setelah dosis terakhir.  

Pada wanita hamil, obat ini dapat membahayakan janin. Segera beri tahu dokter jika Anda hamil atau diduga hamil saat menggunakan obat ini. 

Dokter akan melakukan tes kehamilan sebelum memulai penanganan dengan obat ini. 

Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah obat ini bisa terkandung ke dalam ASI. Maka dari itu, jangan menyusui selama menggunakan obat ini dan 2 minggu setelah dosis terakhir. 

Interaksi obat pazopanib dengan obat lain

obat diabetes di apotek resep dokter

Interaksi obat dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko Anda untuk terkena efek samping serius.

Beri tahu dokter semua obat yang sedang Anda gunakan, terutama sebagai berikut. 

  • Irinotecan.
  • Obat yang bisa menimbulkan perdarahan atau memar, seperti antiplatelet, NSAID, dan warfarin.
  • Antijamur azole, seperti ketoconazole.
  • Nefazodone.
  • Rifamycin, seperti rifabutin dan rifampin.
  • Obat kejang, seperti carbamazepine, phenobarbital, phenytoin, dan primidone.
  • Protease inhibitor HIV, seperti ritonavir.
  • Menggunakan obat ini dengan salah satu obat-obatan berikut dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu.

    Namun, menggunakan kedua obat mungkin merupakan pengobatan terbaik untuk Anda.

    Jika kedua obat yang diresepkan bersama-sama, dokter Anda dapat mengubah dosis atau seberapa sering Anda menggunakan salah satu atau kedua obat.

    • Cisapride.
    • Clarithromycin.
    • Dofetilide.
    • Erythromycin.
    • Ketoconazole.
    • Obat aritmia (seperti amiodarone, digoxin, diltiazem, disopyramide, flecainide, mexiletine, procainamide, propafenone, propranolol, quinidine, sotalol, dan verapamil).
    • Moxifloxacin.
    • Pimozide.
    • Rifampisin.
    • Ritonavir.
    • Sparfloxacin.
    • Thioridazine.

    Daftar ini tidak lengkap. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum di sini.

    Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal, dan beri tahu dokter serta apoteker Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 13/06/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan