Methylphenidate adalah obat untuk mengendalikan gejala ADHD dan narkolepsi. Obat ini tergolong psikotropika sehingga harus didapat berdasarkan resep dokter yang asli.
Methylphenidate adalah obat untuk mengendalikan gejala ADHD dan narkolepsi. Obat ini tergolong psikotropika sehingga harus didapat berdasarkan resep dokter yang asli.
Golongan obat: Obat untuk ADHD, psikostimulan.
Merek dagang methylphenidate: Concerta, Prohiper, dan Methylphenidate HCl.
Methylphenidate adalah obat untuk mengendalikan gejala attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), seperti kesulitan untuk konsentrasi dan mengendalikan tindakan, pada anak enam tahun ke atas maupun orang dewasa.
Obat ini juga digunakan untuk mengobati narkolepsi atau gangguan tidur akibat kantuk berlebih di siang hari dan tidur mendadak.
Obat ini menjaga keseimbangan beberapa senyawa di otak atau neurotransmiter di bagian sistem saraf pusat, yaitu norepinefrin dan dopamin.
Hal ini memberikan efek berupa peningkatan kewaspadaan, kemampuan fokus, energi, dan aktivitas fisik.
Berdasarkan data BPOM, obat methylphenidate tersedia dalam bentuk tablet 10 mg dan kaplet pelepasan lambat sebesar 18 mg dan 36 mg.
Perlu diingat, pernyataan dosis di bawah hanya sebagai gambaran umum. Selalu ikuti dosis yang telah dianjurkan oleh dokter.
Berikut gambaran dosis methylphenidate untuk setiap keluhan.
Obat tersedia dalam bentuk tablet dan tablet lepas lambat. Obat harus diminum dengan utuh menggunakan air putih. Sebaiknya minum obat pada 35 – 40 menit sebelum makan.
Orang dewasa yang mengonsumsi obat sebanyak tiga kali sehari harus minum obat terakhir sebelum pukul 06.00 agar tidak mengganggu tidur.
Pastikan Anda mengonsumsi obat dengan dosis yang sesuai diresepkan dokter. Penggunaan obat yang tidak sesuai dosis dapat menurunkan efektivitas obat sekaligus meningkatkan potensi overdosis.
Buang obat produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Berikut cara membuang obat yang tepat.
Sama seperti obat pada umumnya, obat ini juga berpotensi menimbulkan efek samping. Berikut efek samping umum yang dijumpai methylphenidate.
Dalam kasus tertentu, methylphenidate dapat menyebabkan efek samping serius seperti berikut ini.
Jangan mengonsumsi obat metilfenidat bila Anda memiliki kondisi berikut.
Beri tahu dokter bila memiliki kondisi berikut.
Selain rutin minum obat ini, orang dengan ADHD juga perlu melakukan konseling dan terapi khusus lainnya. Pastikan untuk mengikuti semua saran dokter maupun terapis.
Obat ini tidak dianjurkan pada ibu hamil, tetapi Anda mungkin perlu terus meminumnya saat hamil agar kondisi mental terjaga.
Dokter akan memberikan obat bila manfaat lebih besar daripada risikonya.
Ibu menyusui bisa mengonsumsi metilfenidat. Namun, obat ini terserap ke dalam ASI sehingga dokter harus memantau bayi Anda.
Dokter akan mengecek tanda-tanda efek samping, seperti bayi sulit tidur atau mudah marah.
Mengosumsi dosis tinggi juga bisa memengaruhi jumlah ASI.
Ada beberapa obat yang memengaruhi cara kerja metilfenidat.
Jangan konsumsi obat ini bila Anda sedang menggunakan antidepresan monoamine oxidase inhibitors (MAOI) atau hentikan terlebih dahulu selama 14 hari.
Konsumsi metilfenidat dengan obat-obatan MAOI di bawah ini bisa menaikkan tekanan darah dan berbahaya.
Beri tahu dokter bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan berikut.
Obat batuk pilek juga memengaruhi tekanan darah. Konsultasikan dengan apoteker atau dokter jika membeli obat batuk dan pilek.
Methylphenidate adalah obat untuk meredakan gejala ADHD dan mengurangi narkolepsi. Obat ini tergolong psikotropika sehingga hanya bisa didapat dengan resep asli dokter.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar