backup og meta

7 Jenis Obat Cacing Kremi untuk Anak dan Dewasa

7 Jenis Obat Cacing Kremi untuk Anak dan Dewasa

Salah satu jenis parasit yang paling sering menyebabkan cacingan pada anak-anak dan orang dewasa ialah cacing kremi. Pemberian obat cacing kremi dapat membantu Amda mencegah dan mengobati penyakit infeksi ini.

Sekilas tentang infeksi cacing kremi

Cacing kremi atau Enterobius vermicularis adalah parasit kecil yang dapat hidup pada saluran pencernaan manusia, khusunya pada bagian usus besar dan rektum. 

Spesies cacing ini memiliki ciri fisik berwarna putih dan terlihat mirip benang putih. Cacing kremi rata-rata memiliki panjang tubuh sekitar 5 sampai 13 milimeter (mm).

Anda dapat terkena infeksi cacing kremi jika tidak sadar memakan telur cacing dari makanan ataupun benda lainya yang sudah terkontaminasi dengan cacing tersebut. 

Setelah tertelan, cacing ini akan melakukan perjalanan melalui saluran pencernaan dan akan meletakkan telurnya pada lipatan kulit di sekitar anus saat Anda tertidur.

Meski cacingan bukan termasuk kondisi yang serius, penyakit infeksi ini akan menimbulkan gejala yang sedikit mengganggu, yaitu munculnya rasa gatal di sekitar anus atau pantat.

Selain itu, gejala infeksi cacing kremi lain yang mungkin muncul antara lain:

  • iritasi kulit di sekitar anus, 
  • kesulitan tidur, 
  • menggertakkan gigi saat tidur, dan
  • terkadang sakit perut disertai mual.

Infeksi cacing kremi terkadang menimbulkan gatal di sekitar area vagina. Cacing ini juga dapat menyebar dan menimbukan komplikasi, seperti peradangan vagina atau vaginitis.

Jenis obat cacing kremi di apotek

waktu yang tepat minum obat cacing

Terdapat beberapa jenis obat cacing kremi untuk orang dewasa dan anak-anak yang bisa Anda pertimbangkan. Berikut ini informasi tentang jenis dan dosis dari obat cacing tersebut.

1. Albendazole

Albendazole merupakan obat antelmintik (obat cacing) untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh cacing tambang, cacing pita, cacing cambuk, cacing gelang, dan cacing kremi. 

Obat ini ampuh untuk mematikan cacing di dalam tubuh. Hanya saja, albendazole umumnya hanya bisa Anda peroleh dengan resep dari dokter.

Dokter akan meresepkan albendazole untuk infeksi cacing kremi dengan dosis sebagai berikut.

  • Dewasa: 400 mg sebagai dosis tunggal.
  • Anak-anak (1–2 tahun): 200 mg sebagai dosis tunggal.
  • Anak-anak (>2 tahun): sama dengan dosis orang dewasa.

Albendazole bisa mengakibatkan komplikasi berbahaya pada janin. Oleh sebab itu, dokter tidak akan menyarankan ibu hamil atau yang berencana hamil untuk meminum obat ini.

2. Mebendazole

Mebendazole digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi cacing di dalam saluran pencernaan. Obat ini akan melumpuhkan dan membunuh cacing di dalam usus. 

Cara kerja mebendazole yaitu dengan mencegah cacing menyerap gula yang merupakan sumber makanannya. Alhasil, cacing akan mati dan keluar bersama feses nantinya.

Obat mebendazole untuk infeksi cacing kremi bisa diberikan dengan dosis sebagai berikut.

  • Dewasa: 100 mg sebagai dosis tunggal.
  • Anak-anak (>2 tahun): sama dengan dosis orang dewasa.

Meski ampuh membasmi cacing dewasa, obat ini tidak berpengaruh pada telur cacing. Dokter biasanya menyarankan untuk minum obat ini lagi dua minggu setelah dosis pertama.

Untuk mencegah siklus infeksi terjadi kembali, dokter juga akan meminta Anda menerapkan pola hidup higienis sehingga cacing tidak lagi berkembang biak. 

3. Pirantel pamoat

Pirantel pamoat merupakan obat cacing kremi yang akan membuat cacing dalam tubuh mengalami kelumpuhan pada saraf dan ototnya. 

Cacing kremi yang telah lumpuh akan lebih mudah terbawa keluar bersama tinja. Setelah keluar dari tubuh Anda, cacing akan segera mati. 

Berikut merupakan dosis obat cacing kremi ini pada anak dan orang dewasa.

  • Dewasa: 10–11 mg per kg berat badan sebagai dosis tunggal dengan dosis maksimal 1.000 mg per dosis. Ulangi pemberian dosis setelah dua minggu untuk mencegah infeksi ulang.
  • Anak-anak (>2 tahun): sama dengan dosis orang dewasa.

Khusus untuk obat ini, Anda bisa membelinya tanpa resep dokter. Namun, Anda tetap harus memerhatikan label informasi pada kemasan obat dengan cermat.

Ragam obat cacing kremi alami

manfaat bawang putih

Sebagian orang juga mempercayai berbagai cara menghilangkan cacing kremi secara alami. Metode ini melibatkan penggunaan bahan-bahan rumahan seperti di bawah ini.

1. Bawang putih

Bawang putih cukup ampuh sebagai obat cacing kremi alami. Dalam menggunakannya, Anda bisa memakan bawang putih mentah atau mengoleskannya seperti salep.

Untuk membuat salep, geruslah bawang putih secukupnya sampai benar-benar halus seperti pasta. Lalu, campur pasta bawang putih dengan sedikit petroleum jelly

Celupkan kapas bersih ke dalam pasta dan oleskan salep ke area anus Anda. Hindari cara ini bila Anda memiliki ambeien atau iritasi kulit di sekitar area tersebut.

2. Wortel

Konsumsi wortel mentah yang sudah dicuci bersih dua kali sehari dipercaya membantu tubuh mendorong keluar cacing kremi yang berada di dalam usus. 

Hal ini karena wortel yang kaya akan serat dapat membantu melancarkan pencernaan dan proses buang air besar.

3. Biji pepaya

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Complementary Medicine and Therapies (2018) menguji aktivitas antelmintik dari biji pepaya terhadap 326 anak di Kenya.

Para peneliti menemukan bahwa biji pepaya membantu menurunkan jumlah telur cacing gelang (Ascaris lumbricoides) hingga 63,9% setelah pemberian selama dua bulan.

Akan tetapi, belum diketahui apakah bahan alami ini membantu mengobati infeksi cacing kremi. Jadi, para ahli masih memerlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui manfaatnya.

4. Minyak kelapa

Minyak kelapa memiliki sifat antiparasit yang dipercaya membantu membersihkan infeksi cacing kremi dalam tubuh. Pengobatan ini umumnya bisa dilakukan dalam dua langkah. 

Pertama, Anda bisa menelan satu sendok teh minyak kelapa murni setiap pagi. Kedua, Anda bisa menggosokkan sedikit minyak kelapa ke area anus sebelum tidur.

Kesimpulan

  • Infeksi cacing kremi (Enterobius vermicularis) bisa diobati dengan obat medis dan alami.
  • Jenis obat cacing, seperti albendazole, mebendazole, dan pirantel pamoat, membantu membunuh cacing dan mengeluarkannya dari usus bersama dengan tinja.
  • Penggunaan bahan alami juga sering digunakan meski manfaat untuk menghilangkan cacing kremi belum cukup terbukti secara imilah.
  • Pengobatan cacing kremi juga perlu dibarengi dengan pola hidup bersih dan sehat, seperti rajin mencuci tangan dan mengganti pakaian secara rutin.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

About Pinworm Infection. (2020). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved January 12, 2023, from https://www.cdc.gov/parasites/pinworm/gen_info/faqs.html

Pinworms. (2016). MedlinePlus. Retrieved January 12, 2023, from https://medlineplus.gov/pinworms.html

Pinworm infection – Symptoms and causes. (2022). Mayo Clinic. Retrieved January 12, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pinworm/symptoms-causes/syc-20376382

Pinworm infection – Diagnosis and treatment. (2022). Mayo Clinic – Mayo Clinic. Retrieved January 12, 2023, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pinworm/diagnosis-treatment/drc-20376386

Albendazole. (2019). MIMS Indonesia. Retrieved January 12, 2023, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/albendazole?mtype=generic

Mebendazole. (2022). MIMS Indonesia. Retrieved January 12, 2023, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/mebendazole?mtype=generic

Pyrantel. (2021). MIMS Indonesia. Retrieved January 12, 2023, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pyrantel?mtype=generic

Tayler, N. M., Boya, C. A., Herrera, L., Moy, J., Ng, M., Pineda, L., Almanza, A., Rosero, S., Coronado, L. M., Correa, R., Santamaría, R., Caballero, Z., Durant-Archibold, A. A., Tidgewell, K. J., Balunas, M. J., Gerwick, W. H., Spadafora, A., Gutiérrez, M., & Spadafora, C. (2019). Analysis of the antiparasitic and anticancer activity of the coconut palm (Cocos nucifera L. ARECACEAE) from the natural reserve of Punta Patiño, Darién. PloS one, 14(4), e0214193. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0214193

Kugo, M., Keter, L., Maiyo, A., Kinyua, J., Ndemwa, P., Maina, G., Otieno, P., & Songok, E. M. (2018). Fortification of Carica papaya fruit seeds to school meal snacks may aid Africa mass deworming programs: a preliminary survey. BMC complementary and alternative medicine, 18(1), 327. https://doi.org/10.1186/s12906-018-2379-2

Lloyd, A. E., Honey, B. L., John, B. M., & Condren, M. (2014). Treatment Options and Considerations for Intestinal Helminthic Infections. The Journal of pharmacy technology : jPT : official publication of the Association of Pharmacy Technicians, 30(4), 130–139. https://doi.org/10.1177/8755122514533667

Al-Bayati, A. F., & Al-Najar, S. A. (2005). The Effect of Garlic Powder on Enterobius vermicularis Infection. Journal of the Faculty of Medicine Baghdad, 47(2), 165-167. https://iqjmc.uobaghdad.edu.iq/index.php/19JFacMedBaghdad36/article/view/1653

Versi Terbaru

02/02/2023

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Diperbarui oleh: Angelin Putri Syah


Artikel Terkait

Ciri-Ciri Ada Cacing di Mata Anda dan Cara Mengobatinya

Apa Saja Efek Samping Setelah Minum Obat Cacing?


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 02/02/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan