backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Cara Salah Minum Obat yang Perlu Anda Hindari

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 25/01/2023

5 Cara Salah Minum Obat yang Perlu Anda Hindari

Saat sakit, minum obat bisa membuat Anda cepat sembuh. Namun, cara minum obat yang salah bisa mengurangi efektivitasnya bahkan membuat gejala memburuk?

Cara minum obat yang salah

Beberapa jenis obat memang bisa didapatkan secara bebas di apotek karena tergolong aman dikonsumsi secara mandiri tanpa resep dokter.

Terlepas dari obat dokter ataupun obat bebas, Anda sebenarnya tetap perlu memperhatikan aturan minum agar dapat mengatasi keluhan.

Hindari sejumlah kesalahan saat minum obat berikut ini. 

1. Tidak baca aturan pakai pada kemasan

gejala efek samping obat hiv

Selain lebih praktis tanpa harus mengantre berobat ke dokter, membeli obat tanpa resep (OTC) dianggap lebih terjangkau.

Namun, cara minum obat tanpa resep juga tak boleh asal-asalan.

Tidak teliti membaca aturan minum menyebabkan Anda minum obat dengan dosis yang tak sesuai atau pada waktu yang salah.

Kesalahan ini bisa memengaruhi cara kerja obat, menimbulkan efek samping, dan mengakibatkan interaksi obat

Bahkan, menurut buku Medication Dispensing Errors And Prevention (2022), mengonsumsi obat dengan atau tanpa makanan bisa memengaruhi lama reaksi obat maupun penyerapannya.

Jadi, sebelum menggunakan obat tanpa resep, pastikan Anda memahami aturan pakainya atau mengikuti anjuran dari apoteker.

2. Minum obat dalam jangka panjang

Minum obat OTC dalam jangka panjang termasuk cara minum obat yang ternyata salah.

Punya penyakit yang gejalanya sering kambuh dan biasanya akan membaik dengan obat OTC bisa membuat Anda bergantung pada obat tersebut. 

Saat gejala kambuh, Anda mungkin memilih membeli obat tersebut bahkan tanpa resep dari dokter.

Namun, penggunaan obat OTC dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek samping yang buruk pada tubuh. 

Situs National Health Service Eropa menyebutkan bahwa konsumsi obat pereda nyeri jenis ibuprofen dalam jangka panjang akan mengakibatkan masalah usus, seperti radang usus.

Jadi, jika gejala penyakit sering muncul dan mengganggu aktivitas, sebaiknya berobatlah ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. 

3. Pakai antibiotik yang sama terus-menerus

Jika memiliki penyakit yang penyebabnya adalah jamur atau bakteri, biasanya obat yang harus Anda konsumsi adalah antibiotik

Sayangnya, obat ini tidak selalu ampuh untuk mengobati penyakit yang sama di lain waktu.

Menggunakan antibiotik yang sama untuk berbagai penyakit termasuk cara salah minum obat dan bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal (resistensi antibiotik). 

Akibatnya, penyakit akan jadi lebih sulit untuk diobati dan Anda harus minum antibiotik lain yang dosis atau potensi obatnya lebih kuat.

Oleh karena itu, sebaiknya selalu simpan daftar obat yang pernah Anda minum dan konsultasikan dengan dokter.

Selain itu, perhatikan dengan benar bagaimana efek antibiotik pada kesehatan Anda selama menjalani pengobatan. 

Konsultasikan cara minum obat antibiotik yang tepat serta beritahu perkembangan kesehatan Anda secara berkala.

4. Berhenti atau tidak menghabiskan obat dokter

efek samping minum obat justru membuat sakit

Saat tubuh merasa lebih baik, rasa malas untuk menghabiskan obat dari dokter sering kali muncul. 

Begitu juga dengan efek samping obat yang kadang membuat Anda tidak nyaman sehingga memutuskan untuk berhenti minum obat.

Padahal, ini merupakan salah satu cara salah minum obat karena ada obat-obat tertentu yang harus Anda minum hingga habis. 

Sikap malas minum obat ini bisa memperlambat proses pemulihan tubuh dari penyakit.

Bahkan hal ini bisa menyebabkan kondisi Anda jadi bertambah parah. 

Untuk itu, Anda harus minum obat tepat waktu dan menghabiskannya sesuai anjuran dokter. 

Anda bisa minta dokter untuk memberikan obat lain yang efek sampingnya lebih ringan sehingga tidak membuat Anda malas minum obat.

5. Pakai obat yang sudah kelamaan disimpan

Obat untuk meredakan batuk, penurun panas, obat pencahar, atau obat diare biasanya selalu tersedia di kotak P3K.

Menyimpan jenis obat-obatan tersebut memang memudahkan Anda saat sakit sehingga tidak perlu keluar rumah untuk membeli obat.

Namun, obat juga ada batas waktu pemakaian atau tanggal kedaluwarsa. 

Tidak memperhatikan batas kedaluwarsa obat dan tetap menggunakannya mungkin tidak akan memberikan efek apa pun atau justru bisa memperparah keluhan Anda.

Sebaiknya perhatikan dengan baik tanggal kedaluwarsa yang tercantum dalam label kemasan obat. 

Agar tidak lupa, catat tanggal kedaluwarsa pada wadah obat dengan spidol atau buku catatan khusus obat-obatan.

Cara mengatasi salah minum obat

Anda mungkin secara tidak sadar melakukan cara minum obat yang keliru. Bila tak ada gejala yang muncul, hal ini mungkin tidak jadi masalah.

Namun, minum obat dengan cara yang salah tetap berisiko menyebabkan masalah kesehatan.

Jika telanjur terjadi, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini.

  • Periksa kembali dosis dan aturan pakai, termasuk jarak minum obat, yang dianjurkan dokter atau yang tertera pada label kemasan obat.
  • Amati kondisi Anda selama 24 jam dan catat gejala apa saja yang Anda alami.
  • Jika tidak ada keluhan, Anda dapat kembali ke dosis atau jadwal semula.
  • Bila Anda mengalami keluhan atau kekhawatiran karena salah minum obat, segera berkonsultasi dengan dokter.

Itulah beberapa kesalahan minum obat yang jarang disadari. Mulai sekarang, sebaiknya Anda lebih teliti dan berhati-hati sebelum mengonsumsi obat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan

General Practitioner · None


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 25/01/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan