Fungistop adalah merek obat minum yang tersedia dalam bentuk tablet salut selaput. Obat ini mengandung 500 miligram (mg) griseofulvin, yaitu obat antijamur. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur di dalam tubuh kita.
Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi jamur yang menyerang area kulit, rambut, dan kuku. Biasanya, obat ini akan digunakan jika tubuh sudah tidak bisa merespon terhadap pengobatan menggunakan krim atau losion.
Jika digunakan, obat ini dapat membersihkan tubuh dari infeksi jamur dan menghilangkan gejala seperti kulit gatal, mengelupas, atau perubahan warna kuku.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi beberapa masalah infeksi jamur lainnya seperti athlete’s foot atau kutu air, ringworm atau infeksi jamur kulit, dan juga jock itch atau kurap selangkangan.
Obat ini termasuk ke dalam jenis obat resep, sehingga Anda hanya bisa membelinya di apotek jika disertai dengan resep dari dokter.
Sama halnya dengan obat-obatan lain, fungistop juga memiliki tata cara penggunaan, di antaranya:
Berikut ini adalah beberapa tata cara penyimpanan obat yang harus Anda ketahui, termasuk:
Jika obat sudah tidak digunakan lagi atau sudah kedaluwarsa, segera buang obat ini. Untuk membuangnya, ada pula tata cara yang harus Anda lakukan. Pastikan bahwa Anda tidak mencampur sampah obat ini dengan sampah rumah tangga. Jangan pula membuang obat ini di toilet atau saluran pembuangan air lainnya.
Tanyakan kepada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat jika Anda tidak tahu cara membuang sampah yang benar.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Untuk anak usia 1 tahun ke atas: 10-20 mg/kilogram (kg) berat badan/hari yang diminum dalam 1-2 dosis terpisah. Dosis harian yang boleh dikonsumsi tidak melebihi 1000 mg/hari.
Fungistop tersedia dalam bentuk tablet: 500 mg
Penggunaan fungistop juga dapat menimbulkan gejala efek samping. Efek samping yang mungkin muncul biasanya berupa kondisi kesehatan, mulai dari yang ringan hingga cukup serius.
Jika Anda ingin menggunakan obat ini, Anda harus mengetahui risiko efek samping apa saja yang mungkin terjadi, termasuk:
Jika Anda mengalami segala jenis efek samping di atas, sebaiknya Anda segera melaporkan ke dokter dan mendapatkan perawatan medis. Namun, ada juga efek samping ringan yang mungkin terjadi, seperti:
Efek samping di atas tidak berbahaya dan bisa segera hilang. Namun, jika gejala tersebut tak kunjung pergi dan semakin memburuk, sebaiknya tanyakan ke dokter.
Tidak semua gejala efek samping tertera pada daftar di atas. Jika Anda mengalami efek samping lain yang mungkin terjadi karena penggunaan obat ini, segera hubungi dokter.
Sebelum menggunakan fungistop, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan lakukan, seperti berikut.
Obat ini tidak boleh digunakan untuk Anda yang sedang hamil atau berencana hamil. Pasalnya, jika Anda menggunakan obat ini di trisemester pertama kehamilan, bayi Anda mungkin mengalami cacat lahir.
Anda juga tidak disarankan menggunakan obat ini jika menyusui karena belum diketahui dengan pasti dampaknya untuk ibu dan bayi yang sedang menyusu. Namun, menurut Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia, obat ini masuk ke dalam risiko kehamilan kategori X. Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
Interaksi mungkin terjadi antara obat-obatan yang Anda konsumsi, termasuk interaksi dengan fungistop. Interaksi yang terjadi mungkin menjadi bentuk pengobatan terbaik untuk kondisi Anda. Tetapi, mungkin juga interaksi antar obat menyebabkan risiko efek samping meningkat atau mengubah cara kerja obat.
Untuk menghindari interaksi antar obat yang tidak diinginkan, sebaiknya catat segala jenis obat yang Anda gunakan, mulai dari obat resep, obat non resep, multivitamin, suplemen makan, hingga produk herbal.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat tanpa sepengetahuan dan persetujuan dokter Anda. Berikut adalah beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi dengan fungistop. Interaksinya sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengubah cara kerja obat. Di antaranya:
Selain obat-obatan, makanan yang Anda konsumsi, mungkin berinteraksi dengan fungistop. Sama halnya dengan interaksi antar obat, interaksi yang terjadi antara makanan dan obat antijamur ini dapat meningkatkan risiko efek samping penggunaan atau justru menjadi bentuk pengobatan terbaik.
Contohnya, interaksi yang terjadi antara fungistop dengan makanan kaya lemak akan memudahkan penyerapan obat ke dalam tubuh. Sementara, interaksi yang terjadi antara obat dengan alkohol dapat meningkatkan gejala efek samping seperti pusing dan kehilangan konsetrasi.
Ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan fungistop. Interaksi yang terjadi dapat memperparah kondisi kesehatan tertentu, atau meningkatkan risiko efek samping dan mengubah cara kerja obat. Beri tahu dokter mengenai kondisi kesehatan yang Anda miliki, di antaranya:
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Saat menggunakan obat ini, Anda mungkin melewatkan satu dosis obat. Jika memang tidak sengaja, segera minum dosis yang terlupa seketika Anda ingat. Namun, jika waktu telah menunjukkan waktu untuk mengonsumsi dosis berikutnya, lewatkan dosis yang terlupa dan minum dosis berikutnya sesuai dengan jadwal biasa. Jangan menggandakan dosis.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar