Tinidazole sering digunakan untuk mengatasi beberapa masalah infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, jamur, dan parasit tertentu. Ketahui informasi seputar kegunaan, dosis, aturan konsumsi, dan efek samping obat ini.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tinidazole sering digunakan untuk mengatasi beberapa masalah infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, jamur, dan parasit tertentu. Ketahui informasi seputar kegunaan, dosis, aturan konsumsi, dan efek samping obat ini.
Golongan obat: antijamur, antiprotozoa, antibiotik.
Merek dagang: Fasigyn, Flatin.
Tinidazole adalah obat yang digunakan untuk membantu menyembuhkan infeksi vagina akibat parasit tertentu.
Obat ini termasuk dalam kelas antibiotik yang dikenal sebagai nitroimidazol. Tinidazole bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri dan protozoa.
Beberapa jenis infeksi bakteri dan parasit yang biasanya diatasi dengan obat tinidazole meliputi:
Selain untuk infeksi di atas, dokter dapat meresepkan obat ini untuk mengatasi infeksi bakteri lainnya.
Menurut laman PIONAS, obat tinidazole yang tersedia di Indonesia ada dalam bentuk tablet dan tablet salut selaput dengan dosis 500 mg.
Obat ini termasuk obat keras sehingga memerlukan resep dokter untuk mengetahui dosis yang sesuai dengan kondisi Anda.
Obat ini sebaiknya dikonsumsi bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada pencernaan.
Berikut ini dosis tinidazole yang sesuai dengan jenis penyakit yang dialami.
Dewasa
Anak-anak
Pengawasan ketat disarankan saat durasi pengobatan melebihi 3 hari.
Selalu ikuti petunjuk dalam label kemasan obat atau arahan dokter dan apoteker Anda.
Jangan mengubah dosis atau memulai dan menghentikan minum obat tanpa persetujuan dokter.
Sebagaimana obat lainnya, tinidazole berpotensi menimbulkan efek samping obat.
Beberapa efek samping ringan mungkin dapat Anda alami, seperti:
Segera datangi fasilitas layanan kesehatan terdekat bila efek samping tinidazol semakin memburuk atau Anda mengalami efek samping serius lain, yaitu:
Meski demikian, tidak semua orang akan mengalami efek samping di atas.
Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Ada beberapa kondisi yang membuat Anda harus lebih waspada sebelum mengonsumsi tinidazole.
Obat ini harus digunakan dengan lebih hati-hati pada pasien yang terbukti memiliki riwayat diskrasia darah.
Meresepkan obat tinidazol tanpa indikasi medis justru dapat meningkatkan risiko perkembangan bakteri yang resisten terhadap obat.
Untuk itu, pastikan Anda hanya mengonsumsi obat ini sesuai dengan aturan minum obat atau resep dokter dan arahan apoteker Anda.
Belum diketahui secara ilmiah efek yang akan dialami ibu hamil dan janin bila mengonsumsi tinidazol ini.
Namun, obat ini dapat mencapai janin karena melewati plasenta.
Selain itu, obat ini juga terserap ke dalam ASI selama 72 jam sehingga ibu menyusui perlu berhati-hati sebelum mengonsumsinya.
Akan lebih baik jika ibu hamil dan menyusui berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui informasi terkait keamanan mengonsumsi obat ini.
Interaksi obat dapat mengganggu kerja obat atau menimbulkan efek samping.
Untuk itu, catat semua obat dan suplemen yang Anda konsumsi, termasuk obat resep/nonresep, produk herbal, maupun vitamin dan beritahukan pada dokter Anda.
Beberapa obat yang berpotensi menimbulkan interaksi obat jika dikonsumsi bersama tinidazole meliputi:
Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi obat.
Untuk itu, selalu konsultasikan dengan dokter Anda bila ada kekhawatiran selama mengonsumsi tinidazole.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar