Pernahkah Anda diresepkan obat diuretik atau water pills? Salah satu jenis obat diuretik ini adalah furosemide. Ketahui kegunaan obat furosemide ini dan apa saja efek samping yang bisa muncul.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Pernahkah Anda diresepkan obat diuretik atau water pills? Salah satu jenis obat diuretik ini adalah furosemide. Ketahui kegunaan obat furosemide ini dan apa saja efek samping yang bisa muncul.
Golongan obat: diuretik.
Merek dagang furosemide: Generik, Mediresix, FRD, Farsix 40, Furotica, Diutensi, Lasix, Navylasix, Diuvar, Roxemid, Farsiretic, Uresix, Uretic, Gralixa, Edemin, Silax, dan Farsix.
Furosemide atau furosemid adalah obat golongan diuretik.
Obat ini bekerja untuk mengurangi cairan berlebih dalam tubuh (edema) yang disebabkan oleh kondisi seperti gagal jantung, penyakit hati, dan gagal ginjal.
Furosemide menyebabkan Anda menjadi lebih sering buang air kecil. Ini untuk membantu membuang air dan garam yang berlebihan dari tubuh Anda.
Obat ini juga dapat digunakan untuk menurunkan kadar kalsium yang tinggi dalam darah (hiperkalsemia).
Obat ini juga digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, serta membantu pasien transplantasi ginjal.
Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan obat furosemid di Indonesia tersedia dalam tablet salut selaput 40 mg dan cairan injeksi 10 mg.
Pemberian dosis furosemid berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut.
Furosemide dalam sediaan tablet diminum sekali atau dua kali sehari.
Minum tablet secara utuh, jangan memotong, membelah, atau menghancurkan tablet.
Ketika digunakan untuk mengobati edema, furosemid dapat diminum setiap hari atau hanya pada hari-hari tertentu dalam seminggu.
Bila digunakan untuk mengobati hipertensi, minum furosemid pada waktu yang sama setiap hari.
Ikuti aturan minum obat Anda dengan hati-hati dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian yang tidak Anda mengerti.
Furosemid mengontrol tekanan darah tinggi dan edema tetapi tidak menyembuhkan kondisi ini.
Terus minum furosemide bahkan jika Anda merasa sehat. Jangan berhenti minum obat furosemide tanpa berbicara dengan dokter Anda.
Setiap obat pada dasarnya berpotensi menyebabkan efek samping obat. Meski begitu, tidak semua orang merasakan efek samping.
Efek samping obat ini pun dapat berkisar dari yang ringan hingga berat.
Jenis efek samping furosemide yang sering terjadi:
Pada kasus yang serius, obat furosemid pembekuan darah bisa menyebabkan efek samping seperti:
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap furosemid, obat sulfonamida, atau bahan apa pun dalam tablet atau larutan furosemide.
Beri tahu dokter jika Anda memiliki penyakit ginjal. Dokter mungkin memberi tahu Anda untuk tidak menggunakan furosemide.
Bicarakan dengan dokter jika Anda pernah atau pernah memiliki kondisi apa pun yang menghambat proses pengosongan kandung kemih.
Kondisi tersebut meliputi diabetes, asam urat, lupus eritematosus sistemik (kondisi peradangan kronis), atau penyakit hati.
Apabila akan menjalani operasi, beri tahu dokter bahwa Anda menggunakan furosemide.
Furosemid dapat menyebabkan pusing, sakit kepala ringan, dan pingsan ketika Anda bangun terlalu cepat dari posisi berbaring.
Keluhan ini biasa terjadi ketika Anda pertama kali mulai menggunakan furosemid.
Untuk menghindari masalah ini, bangunlah dari tempat tidur secara perlahan, letakkan kaki Anda di lantai selama beberapa menit sebelum berdiri.
Simpan obat dalam suhu antara 15 – 30 °Celsius. Lindungi obat furosemid dari paparan cahaya langsung.
National Health Services menjelaskan furosemide aman dikonsumsi selama kehamilan.
Meski begitu, dokter hanya akan meresepkan obat ini untuk mengatasi kondisi medis tertentu.
Jika Anda berencana hamil atau sudah hamil, bicarakan dengan dokter apakah mengonsumsi furosemid cukup aman.
Tidak diketahui berapa banyak furosemide yang masuk ke dalam ASI tetapi kemungkinan jumlahnya sedikit.
Hal ini kemungkinan tidak menyebabkan efek samping pada bayi, tetapi furosemide dapat mengurangi jumlah ASI yang Anda hasilkan.
Penggunaan furosemide bersama obat-obatan berikut ini dapat menimbulkan interaksi obat.
Konsultasikan kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan ini.
Hal tersebut untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar