Efek samping estrogen topikal

Selain mewaspadai gejala-gejala di atas, Anda perlu memperhatikan efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan obat ini, yaitu:
- sakit kepala,
- payudara bengkak dan sakit,
- mual,
- diare,
- sembelit,
- perut bergas,
- heartburn,
- penambahan atau penurunan berat badan,
- perubahan mood,
- depresi,
- tegang atau gelisah,
- mudah mengantuk,
- susah tidur, atau susah bangun dari tidur,
- perubahan gairah seks,
- nyeri punggung,
- hidung berair,
- batuk,
- gejala flu,
- rambut rontok,
- tumbuh bulu di tempat yang tidak diinginkan,
- kulit wajah menggelap,
- iritasi pada kulit yang diolesi estrogen,
- vagina bengkak, iritasi, gatal, atau sensasi terbakar, serta
- keputihan.
Anda juga mungkin mengalami efek samping yang cukup serius. Segeralah ke unit gawat darurat terdekat bila Anda mengalami gejala seperti:
- mata menonjol,
- kulit sekitar mata menguning,
- gatal-gatal,
- hilang nafsu makan,
- demam,
- nyeri sendi,
- perut bengkak, atau nyeri,
- tubuh bergerak tanpa terkendali,
- kulit kemerahan atau melepuh,
- wajah, bibir, mata, lidah, tangan, kaki, betis, atau tumit bengkak,
- suara serak,
- sesak nafas, serta
- sulit bernapas atau menelan.
Peringatan dan perhatian saat pakai estrogen topikal
Melansir U.S. National Library of Medicine, penggunaan estrogen dalam jangka panjang berisiko meningkatkan risiko terkena kanker endometrium (kanker pada organ reproduksi bagian dalam).
Untuk mencegah risiko ini, dokter biasanya akan meresepkan progestin bersamaan dengan obat ini.
Namun, penggunaan progestin justru dapat meningkatkan risiko terhadap masalah lainnya seperti kanker payudara.
Selain berisiko kanker, sejumlah penelitian juga menyebutkan bahwa penggunaan estrogen topikal, sendirian ataupun bersamaan dengan progestin, juga dapat meningkatkan risiko penyakit seperti:
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar