Santibi Plus adalah obat minum berupa tablet yang mengandung etambutol HCl, isoniazid, dan pirydoxine (vitamin B6).
Kandungan bahan aktif utamanya, etambutol dan isoniazid termasuk ke dalam golongan obat antibiotik yang sama-sama bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri di dalam tubuh.
Sementara, pirydoxine digunakan untuk mengatasi kekurangan vitamin B6 dalam tubuh yang biasanya terjadi akibat mengonsumsi obat-obatan seperti isoniazid.
Obat ini termasuk ke dalam golongan obat resep yang hanya bisa digunakan sesuai anjuran dokter dan didapatkan di apotek menggunakan resep dari dokter. Obat ini adalah obat antituberkulosis yang digunakan untuk mengatasi infeksi tuberkulosis serta mencegah infeksi tuberkulosis pada orang yang telah terinfeksi dengan bakteri TB.
Menggunakan Santibi Plus harus dengan sesuai dengan aturan pemakaian obat, seperti berikut ini.
Santibi Plus disimpan dengan cara sebagai berikut.
Sementara itu, Santibi Plus dibuang dengan cara sebagai berikut.
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.
Setelah itu, obat digunakan dengan dosis 15 miligram (mg)/kilogram (kg)/ hari.
Obat ini hanya boleh digunakan oleh anak dengan usia 13 tahun ke atas:
Setelah itu, obat digunakan dengan dosis 15 miligram (mg)/kilogram (kg)/ hari.
Tablet dengan bahan aktif etambutol HCl 250 mg, isoniazid 100 mg, dan vitamin B6 6 mg.
Efek samping dari penggunaan santibi plus yang mungkin terjadi karena kandungan etambutol dan isoniazid di dalamnya adalah:
Jika Anda mengalami efek samping yang terjadi di atas, hentikan penggunaan Santibi Plus dan segera hubungi dokter. Sementara itu, ada juga efek samping lainnya yang lebih ringan namun lebih umum terjadi, seperti:
Sebelum menggunakan santibi plus, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan perhatikan, seperti berikut ini.
Masih belum dapat diketahui dengan pasti apakah obat ini dapat memberikan pengaruh kepada ibu hamil. Namun, US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia memasukkan kedua bahan aktif utama Santibi Plus, yaitu etambutol dan isoniazid ke dalam risiko kehamilan kategori C.
Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :
Sementara itu, belum ditemukan bukti bahwa Santibi Plus dapat keluar dari ASI dan dikonsumsi bayi yang sedang menyusu. Jika Anda hendak menggunakan obat ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter mengenai risiko dan manfaat penggunaannya. Hanya gunakan obat ini jika manfaatnya lebih besar daripada risiko penggunaannya.
Ada beberapa obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan santibi plus. Karena kandungan bahan aktif utamanya, yaitu etambutol dan isoniazid, santibi plus paling sering dapat berinteraksi dengan obat-obatan berikut:
Obat-obat tertentu sebaiknya tidak dikonsumsi pada waktu makan atau saat memakan jenis makanan tertentu karena dapat terjadi interaksi. Mengonsumsi alkohol atau produk yang berasal dari tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya interaksi. Diskusikan dengan ahli kesehatan Anda untuk penggunaan obat dengan makanan, alkohol, atau produk yang berasal dari tembakau.
Penggunaan Santibi Plus dapat berinteraksi dengan beberapa kondisi kesehatan, seperti:
Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Jika Anda melupakan satu dosis, segera minum dosis yang terlupa. Tetapi jika waktu sudah menunjukkan untuk mengonsumsi dosis berikutnya, lewatkan dosis yang terlupa dan tetap minum obat sesuai dengan jadwal biasa. Jangan menggandakan dosis mengingat Anda tidak tahu apa risiko efek samping obat TB ini jika menggunakan dosis ganda dan penggunaan tersebut tidak menjamin Anda menjadi lebih cepat sembuh.
Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar