backup og meta

Klofazimin (Clofazimine)

Klofazimin (Clofazimine)

Klofazimin (clofazimine) adalah obat yang digunakan untuk mengobati kusta atau lepra (Hansen’s disease).

Golongan obat: anti-infeksi khusus, antilepra, antibiotik

Merek dagang klofazimin:

Apa itu obat klofazimin?

Klofazimin adalah obat untuk menangani penyakit Hansen alias kusta. Obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan dan mematikan Mycobacterium leprae, bakteri yang menjadi penyebab kusta.

Obat ini digunakan bersama rifampisin dan dapson untuk menangani berbagai jenis kusta.

Clofazimine khususnya digunakan untuk mengatasi erythema nodosum leprosum, yakni penebalan kulit dan benjolan merah yang kerap ditemukan pada pengidap kusta.

Selain itu, klofazimin juga memiliki efek antiradang. Obat ini kadang digunakan sebagai terapi lini kedua atau ketiga dari berbagai masalah kulit, termasuk pyoderma gangrenosum, lupus erythematosus, dan palmoplantar pustulosis.

Sediaan dan dosis klofazimin

methergin obat untuk perdarahan setelah melahirkan

Klofazimin tersedia dalam bentuk tablet 50 mg. Berikut dosis obat ini menurut indikasi dan kelompok usia.

Erythema nodosum leprosum

  • Dewasa: dalam kombinasi dengan pengobatan kusta dasar dan kortikosteroid, berikan 100–200 mg per hari selama 3 bulan. Tingkatkan dosis secara bertahap menjadi 100 mg setiap hari sesegera mungkin setelah reaksi penyakit terkendali.

Kusta multibasiler

  • Dewasa: 300 mg klofazimin bersama 600 mg rifampisin, diberikan 1 kali sebulan dengan dosis harian 50 mg klofazimin dan 100 mg rifampisin. Obat diminum selama 12 bulan.
  • Anak-anak 10–14 tahun: 150 mg klofazimin bersama 450 mg rifampisin dan 50 mg dapson, diberikan 1 kali sebulan. Diminum dengan dosis 50 mg dapson 1 kali sehari dan 50 mg klofazimin pada hari berikutnya. Obat diminum selama 12 bulan.

Kusta resisten dapson

  • Dewasa: 100 mg setiap hari dengan kombinasi 1 atau lebih obat antilepra lain selama 3 tahun, lalu dilanjutkan tanpa obat lain.

Aturan pakai clofazimine

Konsumsilah clofazimine dengan air atau makanan. Anda harus meminum obat secara rutin sesuai anjuran dokter untuk membersihkan kusta secara menyeluruh, bahkan jika Anda mulai merasa lebih baik setelah beberapa bulan.

Anda mungkin harus mengonsumsi obat ini selama 2 tahun. Apabila Anda berhenti mengonsumsinya lebih awal, gejala kusta dapat kembali.

Klofazimin bekerja optimal bila kadarnya stabil dalam darah. Agar kadar obat ini selalu konstan, jangan lewatkan dosisnya. Anda sebaiknya juga mengonsumsinya pada waktu yang sama setiap hari.

Berkonsultasilah kepada dokter jika Anda memerlukan bantuan mengenai pengobatan dengan clofazimine.

Efek samping klofazimin

apa saja penyebab mual

Seperti obat-obatan lainnya, clofazimine juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut beberapa efek samping dari obat ini.

  • Perubahan warna pada kulit, feses, serta cairan tubuh (dahak, ASI, keringat, air mata, dan urine).
  • Mata kering, gatal-gatal, iritasi, atau serasa terbakar.
  • Badan letih dan lesu.
  • Sakit perut, mual, muntah, dan diare.
  • Kulit kering, gatal, atau ruam.
  • Meningkatnya gula darah dan laju endap darah.
  • Sakit kepala, pusing, dan mengantuk.
  • Pada kasus yang langka, depresi.

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai clofazimine

gangguan lambung

Sebelum menggunakan klofazimin, beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.

  • Mengalami gangguan pencernaan, terutama sakit perut dan diare yang sering kambuh.
  • Memiliki riwayat penyakit hati atau ginjal.
  • Memiliki riwayat depresi.

Jika Anda tidak dapat memastikan apakah Anda memiliki kondisi di atas, konsultasikan kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Apakah klofazimin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Menurut kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil oleh US Food and Drug Administration (US FDA), clofazimine termasuk ke dalam golongan c. Artinya, studi pada hewan menunjukkan adanya risiko terhadap ibu atau janin.

Belum ada penelitian yang memadai mengenai risikonya pada manusia. Namun, obat ini memiliki manfaat pemulihan terlepas dari risikonya.

Interaksi klofazimin dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.

Mengonsumsi klofazimin dengan obat-obatan bedakuilin biasanya tidak dianjurkan, tapi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus.

Obat-obatan lainnya yang mungkin berinteraksi dengan clofazimine yaitu:

Mengonsumsi clofazimine dengan salah satu obat-obatan di atas dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu, tetapi mengonsumsi kedua obat mungkin merupakan pengobatan terbaik untuk Anda.

Jika kedua obat diresepkan bersama-sama, dokter Anda dapat mengubah dosis atau frekuensi penggunaan salah satu atau kedua obat.

Klofazimin merupakan obat golongan antilepra yang digunakan bersama obat-obatan lain untuk mengatasi kusta.

Guna mencegah efek samping, pastikan Anda memberi tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat medis Anda.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Clofazimine | DermNet NZ. (2021). Retrieved 9 December 2021, from https://dermnetnz.org/topics/clofazimine

Clofazimine: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution | MIMS Indonesia. (2021). Retrieved 9 December 2021, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/clofazimine?mtype=generic

LAMPRENE® (clofazimine) capsules, for oral use. (2021). Retrieved 9 December 2021, from https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2016/019500s013lbl.pdf

Clofazimine. (2021). Retrieved 9 December 2021, from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/clofazimine#section=Drug-and-Medication-Information

Versi Terbaru

27/12/2021

Ditulis oleh Diah Ayu Lestari

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

ACE Inhibitor

7 Penyakit Kulit yang Sering Terjadi pada Lansia


Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 27/12/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan