Awal tahun ini Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan temuan narkoba jenis baru di daerah Tangerang Selatan, Banten. Narkoba yang dikenal dengan istilah blue safir ini bentuknya bermacam-macam, mulai dari serbuk hingga cairan. Menurut para ahli, mengonsumsi obat terlarang ini efeknya mirip seperti mengonsumsi sabu atau ekstasi. Seperti apa ciri-ciri dan efek narkoba jenis baru ini? Simak penjelasan berikut.
Apa itu blue safir?
Dilansir dari situs resmi BNN, blue safir adalah senyawa sintetis (buatan manusia) dari narkoba jenis katinon. Katinon sendiri yaitu senyawa bersifat stimulan yang ditemukan pada tanaman semak bernama khat.
Tanaman semak ini tumbuh di daerah padang rumput di Afrika bagian timur dan di negara-negara Arab bagian selatan. Di daerah asalnya, daun khat sering dikunyah untuk mendapatkan efek stimulan, mirip seperti tradisi menyirih di Indonesia.
Katinon akan diracik lagi dengan bahan-bahan kimia lainnya di laboratorium sehingga menghasilkan zat psikoaktif sintetis baru bernama 4-klorometkatinon (4-CMC) yang dipasarkan dengan nama blue safir. Produk sintetis ini justru lebih berbahaya dari katinon sederhana yang terkandung dalam tanaman khat.