Saat demam, sakit kepala, atau mengalami nyeri perut yang tak tertahankan, seringkali diatasi dengan konsumsi obat penghilang rasa sakit. Salah satu obat pereda nyeri yang sering digunakan adalah ibuprofen.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Saat demam, sakit kepala, atau mengalami nyeri perut yang tak tertahankan, seringkali diatasi dengan konsumsi obat penghilang rasa sakit. Salah satu obat pereda nyeri yang sering digunakan adalah ibuprofen.
Golongan obat: obat antiinflamasi nonsteroid
Merk dagang: Arfen/Arfen Forte, Brufen, Bufect/Bufect Forte, Farsifen, Farsifen Forte, Iprox, Peinlos, Proris/Proris Forte, Prosic, Prosinal, Rhelafen/Rhelafen Forte, dan Spedifen.
Ibuprofen adalah obat yang berfungsi untuk meredakan nyeri, akibat berbagai kondisi seperti:
Ibuprofen juga digunakan untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri ringan dan sakit akibat pilek atau flu. Obat ini bekerja dengan menghalangi produksi zat alami dalam tubuh yang menyebabkan peradangan.
Ketika merasa sakit, nyeri, atau mengalami peradangan, tubuh akan secara alami menghasilkan zat kimiawi yang disebut dengan prostaglandin. Ibuprofen mempunyai kemampuan untuk menghentikan produksi prostaglandin oleh tubuh, sehingga rasa nyeri pun hilang.
Ibuprofen terdiri dalam sediaan tablet, kapsul, sirup, dan suntik. Obat ibuprofen oral digunakan untuk mengatasi nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang. Sementara ibuprofen suntik digunakan untuk mengatasi nyeri sedang dan pengelolaan nyeri sedang hingga berat sebagai tambahan untuk analgesik opioid.
Dosis yang diberikan bergantung pada kondisi yang ingin diatasi dan kategori usia pasien. Berikut adalah dosis ibuprofen untuk dewasa dan anak-anak.
Dewasa
Anak-anak usia 6 bulan sampai di bawah 24 bulan
Anak-anak usia 1-11 tahun
Anak-anak usia 12-17 tahun
Dewasa
Anak-anak di atas 12 tahun
Dewasa
Anak-anak 6 bulan hingga di bawah 24 bulan
Anak-anak 1-11 tahun
Anak-anak 12 tahun ke atas
dapat ditingkatkan menjadi 400 mg setiap 4-6 jam jika diperlukan analgesia tambahan. Dosis maksimum adalah 1200 mg per hari.
Anak-anak usia 6 bulan sampai 11 tahun (infus)
Anak-anak usia 12 hingga 17 tahun (infus)
Dewasa
Dewasa
Anak-anak usia 6 bulan hingga 12 tahun
Gunakan obat sesuai dengan panduan yang tertera pada kemasannya atau arahan dokter. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.
Minumlah ibuprofen dengan segelas air. Jangan berbaring selama minimal 10 menit setelah meminum obat. Untuk menurunkan risiko masalah pencernaan dan efek samping lainnya, konusumsi obat setelah makan.
Jangan meningkatkan dosis atau menggunakannya lebih sering dari yang dianjurkan dokter atau label kemasan. Untuk kondisi tertentu, seperti arthritis, penggunaan obat membutuhkan waktu hingga 2 minggu secara teratur hingga manfaatnya terasa.
Ingatlah bahwa obat nyeri bekerja dengan baik jika segera dikonsumsi ketika rasa nyeri muncul. Jangan menunggu sampai nyerinya menjadi hebat. Obat mungkin saja tidak bekerja dengan baik.
Jika kondisi Anda tidak membaik atau malah memburuk, misalnya demam yang tak membaik setelah 3 hari atau nyeri yang tidak hilang lebih dari 10 hari, segera berkonsultasi ke dokter.
Ibuprofen sebaiknya disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan dari paparan cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi atau membekukannya.
Sebagian besar obat-obatan dapat menimbulkan terjadinya efek samping. Hal ini juga berlaku pada obat ibuprofen. Efek samping ibuprofen yang umum terjadi dan bersifat ringan adalah:
Hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius seperti:
Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.
Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Beri tahu dokter bila Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan atau mengalami reaksi tak biasa terhadap obat tertentu. Selain itu, Anda harus memberi tahu dokter mengenai riwayat kesehatan terutama bila memiliki asma, polip, hipertensi, penyakit hati, penyakit pencernaan, gangguan pembekuan darah, dan stroke.
Perlu Anda ketahui, ibuprofen dapat memberikan efek mengantuk. Jadi, usahakan untuk menghindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi seperti mengemudi.
Pemberian obat pada lansia juga perlu dilakukan dengan hati-hati, sebab obat ini dapat menimbulkan risiko gangguan ginjal pada lansia.
Jangan merokok atau minum alkohol selama konsumsi ibuprofen. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan.
Ingat, ibuprofen tidak boleh dikonsumsi oleh penderita gagal jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, dan pasien yang hendak menjalani operasi bypass jantung.
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai apakah ibuprofen aman untuk ibu hamil atau menyusui. Menurut Food and Drugs Administration (FDA), obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C, yang artinya obat ini mungkin akan berisiko.
Namun, biasanya ibu hamil tidak disarankan minum ibuprofen, terutama bila kehamilannya sudah mencapai usia 20 minggu atau lebih.
Agar lebih pasti, selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut adalah beberapa obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan ibuprofen.
Mungkin ada obat-obatan lainnya yang tidak disebutkan. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter Anda.
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar