Rocuronium adalah obat suntik untuk melemaskan otot selama pemasangan ventilator dan intubasi. Obat ini hanya bisa diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan terlatih.
Rocuronium adalah obat suntik untuk melemaskan otot selama pemasangan ventilator dan intubasi. Obat ini hanya bisa diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan terlatih.
Golongan obat: relaksan otot.
Merek dagang rocuronium: Rostesia, Rocufar, Rocuronium Bromide, Belnium, Esmeron, Fironium, Rocum, Roculax, Kabiroc, Roculax.
Rocuronium adalah obat tambahan anestesi umum untuk intubasi endotrakeal dan relaksasi otot selama operasi atau pemasangan ventilator.
Rokuronium bekerja dengan cara dengan memblokir impuls saraf dan mencegah kontraksi otot.
Obat ini diberikan bersamaan dengan obat anestesi atau bius. Obat biasanya beredar dalam bentuk rocuronium bromide.
Mengutip Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), rokuronium tersedia dalam bentuk injeksi berisi 5 ml, dengan konsentrasi sebesar 10 mg/ml dan 50 mg/ml.
Keterangan dosis di bawah ini hanya untuk gambaran umum. Dosis sebenarnya tetap harus sesuai dengan anjuran dokter dan kondisi pasien.
Untuk pasien dewasa, berikan dosis awal sebesar 0,6 mg/kg melalui injeksi. Dosis lebih dari 1 mg/kg berat badan bisa digunakan untuk intubasi selama induksi anestesi cepat.
Berikan dosis pemeliharaan sebesar 0,15 mg/kg melalui injeksi. Dosis dapat dikurangi menjadi 0,075 – 1 mg/kg untuk anestesi inhalasi atau bius hirup berkepanjangan atau dengan infus pada dosis 0,3 – 0,6 mg/kg/jam.
Dosis anak sama dengan dosis dewasa. Pada lansia, dosis pemeliharaan sebesar 0,075 – 1 mg/kg.
Obat rokuronium hanya disuntik di dalam pembuluh darah atau intravena. Penyuntikan hanya boleh dilakukan oleh dokter yang berpengalaman atau tenaga kesehatan yang telah cukup terlatih dan diawasi oleh dokter berpengalaman.
Dokter mungkin akan memberikan stimulator saraf tepi untuk mengecek respons obat terhadap pasien, menentukan dosis tambahan, dan mengamati pemulihan pasien.
Dosis disesuaikan untuk setiap pasien. Simpan injeksi rocuronium bromide dengan tutup dan dan ferrule yang utuh untuk mencegah salah ambil produk.
Sama seperti obat pada umumnya, rocuronium juga bisa menimbulkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.
Perlu diketahui, Anda mungkin hanya mengalami satu atau beberapa efek samping di bawah ini.
Efek samping ini hanya terjadi pada satu dari seribu hingga sepuluh ribu pasien yang mengalaminya.
Jumlah pasien yang mengalami efek samping rocuronium belum diketahui. Berikut keluhan yang mungkin timbul.
Obat juga bisa memicu miopati bila digunakan dalam jangka panjang saat dirawat di ICU. Kondisi ini juga terjadi bila obat digunakan bersamaan dengan jenis obat steroid.
Jangan gunakan obat ini bila Anda memiliki alergi rocuronium atau obat pelemas otot dan saraf lainnya.
Obat ini juga tidak boleh diberikan kepada pasien yang tidak dibius atau tidak di bawah pengaruh anestesi.
Obat juga tidak boleh digunakan pada pasien disfungsi ginjal atau liver karena memperpanjang efek samping karena tubuh sulit mengeluarkan obat.
Penggunaan rocuronium harus dilakukan dengan hati-hati bila bersamaan dengan obat sugammadex.
Beri tahu dokter bila Anda mengalami kondisi berikut.
Beri tahu dokter bila Anda sedang hamil atau menyusui. Hingga saat ini, belum ada studi memadai dan terkontrol pada ibu hamil dan menyusui.
Obat hanya boleh digunakan bila manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Menurut FDA, rocuronium termasuk golongan C.
Rokuronium bisa berinteraksi dengan daftar obat di bawah ini. Perlu diingat, daftar ini tidak mencakup keseluruhan.
Rocuronium adalah pelemas otot dan tambahan bius untuk intubasi dan pemasangan ventilator.
Obat ini tergolong keras dan hanya bisa diberikan oleh dokter berpengalaman atau tenaga kesehatan terlatih yang diawasi oleh dokter.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar