Puasa di bulan Ramadan wajib bagi umat muslim. Namun, ada yang harus diperhatikan bagi mereka yang perlu minum obat secara rutin. Rutinitas minum obat tersebut dapat disiasati agar tetap bisa menjalankan puasa dengan tenang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Puasa di bulan Ramadan wajib bagi umat muslim. Namun, ada yang harus diperhatikan bagi mereka yang perlu minum obat secara rutin. Rutinitas minum obat tersebut dapat disiasati agar tetap bisa menjalankan puasa dengan tenang.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan bagi orang yang perlu minum obat rutin bila ingin tetap berpuasa.
Selama berpuasa, waktu minum obat kita berubah dari 24 jam jadi lebih kurang 10 jam. Penyesuaian waktu penggunaan obat tersebut dibutuhkan sehingga efek terapi pengobatan tetap optimal.
Lebih jelasnya perihal mengonsumsi obat tiga sampai empat kali dalam sehari, tim Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi, Semarang membagikan tips-nya dengan cara berikut:
Bila ada aturan obat diminum sebelum makan, minumlah obat 30 menit sebelum makan sahur dan/atau sebelum menyantap makanan berat saat buka puasa.
Sementara itu, penggunaan obat sesudah makan artinya Anda harus mengonsumsi obat tersebut saat kondisi lambung telah terisi makanan.
Anda bisa meminum obat kira-kira 5-10 menit setelah makan. Pastikan waktu penggunaan obat Anda sesuai dengan aturan waktu makan.
Jangan sampai karena sudah seharian berpuasa Anda langsung berbuka dengan makanan berat dan lupa kalau ada obat yang harus diminum sebelum makan.
Minum obat saat pada siang hari bisa membatalkan puasa, tapi ternyata tidak semua penggunaan obat membatalkan puasa.
Ada jenis obat yang bisa digunakan pada siang hari saat menjalankan ibadah puasa.
Daftar jenis penggunaan obat yang tidak membatalkan puasa didapatkan dari kesepakatan para ahli medis dan agama.
Kesepakatan tersebut diambil setelah diskusi besar dalam seminar medis religius bertajuk “An Islamic view of certain contemporary medical issues’ yang diselenggarakan di Maroko.
Berikut daftar jenis penggunaan obat yang tidak membatalkan puasa:
Anda yang wajib minum obat rutin dan berkeinginan untuk menjalankan puasa sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Hal tersebut untuk mengetahui jadwal minum obat yang direkomendasikan, kekuatan tubuh untuk puasa, ataupun hal-hal lain menyangkut penyakit dan obat Anda.
Dokter akan meninjau kondisi kesehatan Anda dan memutuskan apakah pasien bisa berpuasa atau tidak. Anda akan diberi tahu potensi risiko yang mungkin mempengaruhi kesehatannya jika berpuasa.
Anda juga sebaiknya bertanya mengenai efektivitas dan keamanan minum obat saat puasa.
Hal tersebut untuk mengantisipasi perubahan jadwal minum obat yang dilakukan setelah bulan puasa untuk kembali ke jadwal minum obat yang normal.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar