Sebagai salah satu obat kanker, fludarabine bekerja dengan menghentikan pertumbuhan sel kanker baru dalam tubuh. Obat kemoterapi ini terdiri atas obat oral dan injeksi.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Sebagai salah satu obat kanker, fludarabine bekerja dengan menghentikan pertumbuhan sel kanker baru dalam tubuh. Obat kemoterapi ini terdiri atas obat oral dan injeksi.
Golongan obat: antimetabolit
Merek dagang fludarabine: Fludara
Fludarabin (fludarabine) adalah obat yang digunakan dalam pengobatan leukemia, terutama untuk pasien dengan leukemia limfositik kronis sel B (B-CLL).
Leukemia atau kanker sel darah putih terjadi saat tubuh memproduksi terlalu banyak sel darah putih dan kelenjar getah bening tumbuh di berbagai bagian tubuh.
Akibat dari produksi abnormal ini, sel darah putih tidak mampu menjalankan fungsi seharusnya untuk melawan penyakit.
Sebaliknya, sel darah putih malah menyerang sel darah yang sehat. Hal ini meningkatkan risiko infeksi, menurunkan kadar sel darah merah, memicu perdarahan, hingga menyebabkan kegagalan organ.
Pengobatan leukemia limfositik kronis dengan fludarabine dilakukan secara oral maupun injeksi. Sama seperti obat kanker lainnya, fludarabin bekerja dengan menghentikan pertumbuhan sel kanker baru.
Fludarabine tergolong obat keras sehingga penggunaanya harus sesuai dengan resep dan di bawah pengawasan dokter ahli.
Fludarabine memiliki dua jenis sediaan, yakni tablet oral dan serbuk injeksi untuk disuntikkan atau diinfus langsung ke ke pembuluh darah (intravena/IV).
Dokter akan menyesuaikan dosis fludarabine berdasarkan usia, luas permukaan tubuh (LPT), dan kondisi kesehatan pasien seperti berikut ini.
Dosis untuk orang dewasa yaitu 40 mg/m2 LPT sekali sehari selama lima hari berturut-turut. Setelah itu, pengulangan dosis perlu dilakukan setiap 28 hari.
Obat ini diminum dengan bantuan air, baik sebelum maupun sesudah makan. Minumlah obat fludarabin oral secara utuh, tidak dengan mengunyah atau memecahkannya.
Dosis untuk orang dewasa yaitu 25 mg/m2 LPT sekali sehari selama lima hari dengan pengulangan setiap 28 hari untuk melihat efek pengobatan.
Fludarabine injeksi akan diberikan dalam bentuk larutan sebagai suntikan maupun infus lewat pembuluh darah vena (intravena/IV). Sebagian besar obat diberikan melalui infus dalam waktu sekitar 30 menit.
Dosis fludarabine perlu disesuaikan untuk orang dengan penurunan fungsi ginjal. Pemberian dosis ini berdasarkan pengukuran klirens kreatinin (CrCl).
Jika nilai CrCl antara 30–70 mL/menit, dosis perlu dikurangi hingga 50 persen. Akan tetapi, obat ini tidak boleh diberikan bila CrCl kurang dari 30 mL/menit.
Tidak ada data terkontrol tentang dosis fludarabin pada lansia dan orang dengan gangguan fungsi hati. Maka dari itu, pemberian dosis perlu dilakukan secara hati-hati.
Selain itu, keamanan dan kemanjuran obat ini belum ditentukan untuk pasien anak berusia di bawah 18 tahun. Oleh sebab itu, mereka tidak dianjurkan untuk menerimanya.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna memastikan tidak adanya efek samping serius setelah mendapatkan obat sesuai dosis yang dianjurkan.
Ikuti anjuran dokter atau apoteker selama menggunakan obat fludarabin. Penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis yang telah diresepkan.
Fludarabin oral tersedia dalam bentuk tablet yang diminum dengan air. Anda bisa minum antara 3–10 tablet sekali sehari sesuai arahan dokter.
Selain itu, obat leukemia limfositik kronis ini dapat Anda minum sebelum atau sesudah makan.
Obat ini bekerja lebih baik saat jumlahnya dalam tubuh berada dalam level konstan. Maka dari itu, minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari.
Jangan minum obat lebih banyak atau sedikit dari resep dokter. Hati-hati untuk tidak melewatkan dosis atau berhenti minum obat tanpa anjuran dokter sebelumnya.
Fludarabine injeksi hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis yang terlatih. Obat akan diberikan melalui suntikan atau infus intravena (IV).
Setiap pasien akan mendapatkan dosis obat yang berbeda. Hal ini ditentukan sesuai usia, luas permukaan tubuh, dan kondisi yang dialaminya.
Obat fludarabin diberikan dalam sekali sehari lima hari berturut-turut dan pengulangan dosis setiap 28 hari sekali.
Pastikan untuk selalu mengikuti dosis dan jadwal kontrol rutin yang telah ditetapkan oleh dokter.
Fludarabine juga berpotensi memicu efek samping sama halnya seperti obat-obatan lainnya. Meski begitu, tidak semua orang akan mengalaminya.
Berikut ini sejumlah efek samping cukup ringan hingga serius yang perlu Anda waspadai.
Efek samping umum dan ringan akibat penggunaan obat fludarabin meliputi:
Sementara itu, terdapat efek samping lain yang memerlukan perhatian ekstra, meliputi:
Fludarabin juga bisa memicu terjadinya reaksi alergi obat, yang ditandai dengan sulit bernapas, mengi, ruam, gatal, hingga pembengkakan pada lidah atau tenggorokan.
Jika Anda merasakan efek samping serius, segera beri tahu dokter atau cari bantuan medis darurat.
Mungkin masih ada efek samping lain yang bisa Anda rasakan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk memperoleh informasi lebih lanjut.
Injeksi fludarabin bisa menyebabkan penurunan jumlah sel darah merah pada sumsum tulang.
Penurunan jumlah sel darah merah bisa meningkatkan risiko infeksi dan perdarahan. Ini bisa memicu gejala seperti demam, perdarahan abnormal, dan tinja berdarah atau hitam.
Pengobatan ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada sistem saraf. Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala berupa kebingungan, kejang, hingga koma.
Selain hal-hal tersebut, berikut beberapa hal lain yang harus Anda perhatikan sebelum mendapatkan obat fludarabin.
Sediaan obat oral tidak memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu khusus. Fludarabin oral baik disimpan di suhu ruangan yang jauh dari cahaya langsung.
Sementara itu, fludarabin injeksi perlu disimpan pada lemari pendingin dengan suhu 2–8℃. Obat ini juga harus segera digunakan setelah dilarutkan.
Perhatikan panduan penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat fludarabin.
Penelitian yang sangat terbatas pada hewan dan manusia telah menunjukkan risiko kelainan pada janin, keguguran dini, hingga kelahiran prematur.
Ibu menyusui yang sedang memperoleh fludarabine tidak boleh memberikan ASI. Hal ini karena obat bisa masuk ke ASI dan bisa mengganggu tumbuh kembang bayi.
Dokter umumnya juga mengharuskan pasangan memakai alat kontrasepsi selama perawatan dan enam bulan setelah perawatan berakhir.
Fludarabine tidak boleh digunakan selama kehamilan atau menyusui, kecuali bila dibutuhkan serta manfaat penggunaannya lebih besar dari risikonya.
Penggunaan obat kanker tidak boleh berbarengan dengan vaksin. Hal ini bisa membuat vaksin tidak bekerja dan membawa Anda terhadap risiko infeksi serius.
Interaksi obat fludarabin dengan obat-obatan lain dapat mengubah kinerja atau meningkatkan risiko efek samping serius.
Beri tahu dokter atau apoteker bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti:
Selain daftar di atas, masih ada obat-obatan lain yang mungkin berinteraksi dengan fludarabin.
Selalu konsultasi dengan dokter terkait semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk di dalamnya obat-obatan resep, nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.
Dokter akan menyarankan Anda untuk mengurangi atau menghentikan dosis sementara, baik sebelum maupun setelah Anda mendapatkan obat ini.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar