backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Santocyn

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 06/01/2022

    Santocyn

    Saat melahirkan, obat-obatan seringkali dokter gunakan untuk membantu proses persalinan. Salah satu obat yang umum dokter gunakan adalah Santocyn, yang merupakan merek dagang dari obat oksitosin.

    Namun, penggunaan obat ini tidak boleh sembarang karena dapat membahayakan Anda bila tidak digunakan sesuai ketentuan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah informasi lengkap mengenai obat Santocyn yang perlu Anda ketahui.

    Golongan obat: Oksitosin

    Kandungan obat: Hormon oksitosin sintesis (synthetic oxytocin)

    Apa itu obat Santocyn?

    Santocyn adalah obat cair hasil produksi Sanbe Farma, yang mengandung hormon oksitosin buatan. Hormon ini menyerupai oksitosin alami yang ada di tubuh manusia.

    Pada wanita, hormon oksitosin berperan penting dalam proses persalinan. Hormon ini membantu merangsang kontraksi rahim sebagai tanda bahwa persalinan akan dimulai.

    Mirip hormon oksitosin alami, oksitosin buatan dalam obat Santocyn juga memiliki fungsi serupa.

    Obat ini membantu merangsang kontraksi rahim untuk mempercepat proses persalinan demi kebaikan ibu dan janin dalam kandungan.

    Biasanya, obat induksi persalinan ini dokter gunakan bila kontraksi rahim terlalu lemah, kehamilan lewat waktu, ketuban pecah dini, atau memiliki komplikasi kehamilan tertentu, seperti preeklampsia.

    Tak hanya itu, manfaat dan kegunaan obat Santocyn lainnya, yaitu untuk merangsang kontraksi rahim pada wanita yang mengalami abortus inkomplit, missed abortion (keguguran tanpa gejala), atau aborsi yang tak bisa terhindari.

    Selain sebagai induksi, obat Santocyn juga dapat membantu mencegah dan mengobati perdarahan postpartum (perdarahan setelah melahirkan), termasuk pada operasi caesar.

    Sediaan dan dosis obat Santocyn

    Induxin

    Obat ini dikemas dalam bentuk ampul, yang masing-masing ampul berisi 1 mililiter (mL) cairan injeksi.

    Sementara dalam setiap mililiter cairan mengandung 10 IU oksitosin.

    Sebagai cairan injeksi, obat Santocyn diberikan langsung ke pembuluh darah melalui infus atau disuntikkan ke otot (intramuskular).

    Adapun dosis yang diberikan tergantung pada kegunaan dan kondisi masing-masing pasien.

    Mengutip Mims.com, berikut adalah gambaran dosis obat Santocyn sesuai dengan kegunaannya.

    Induksi persalinan

    Untuk menginduksi persalinan, obat ini biasanya diberikan melalui infus. Adapun kecepatan infus awal sebesar 1-4 miliunit/menit atau 2-8 tetes/menit.

    Kecepatan kemudian bisa ditingkatkan secara bertahap dengan jarak waktu tidak kurang dari 20 menit.

    Perdarahan postpartum

    Untuk mencegah perdarahan postpartum, sebanyak 5 IU oksitosin diberikan melalui infus secara lambat atau sebanyak 5-10 IU melalui suntik intramuskular.

    Pemberian obat ini biasanya dokter lakukan setelah plasenta keluar.

    Adapun sebagai terapi untuk mengontrol perdarahan postpartum, sebanyak 5 IU obat diberikan melalui infus secara perlahan atau sebanyak 5-10 IU melalui intramuskular.

    Pada kasus yang parah, dosis tersebut bisa dilanjutkan dengan pemberian 5-20 IU melalui infus, yang sudah dicampur dengan larutan infus sebanyak 500 mL nonhidrasi.

    Kecepatan infus diatur sesuai dengan kebutuhan untuk mengendalikan atonia uteri.

    Sementara untuk mencegah perdarahan setelah operasi caesar, dosis yang diberikan yaitu sebesar 5 IU melalui infus lambat.

    Abortus

    Untuk yang terkait dengan abortus inkomplit, missed abortion, atau aborsi yang tak bisa terhindari, dosis obat Santocyn yaitu sebesar 5 IU melalui infus lambat atau 5-10 IU melalui suntik intramuskular.

    Bila perlu, dosis tersebut bisa dilanjutkan melalui infus dengan kecepatan 20-40 miliunit/menit.

    Efek samping obat Santocyn

    Obat Santocyn juga bisa menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi.

    • Ruptur uteri.
    • Intoksikasi air.
    • Edema paru.
    • Kejang.
    • Koma.
    • Hipotensi akut, rasa panas, dan kemerahan pada wajah.
    • Mual dan muntah.

    Pada bayi, beberapa efek samping yang bisa terjadi, yaitu bradikardia (detak jantung lemah), aritmia (gangguan irama jantung), asfiksia, hingga kematian janin.

    Apakah obat Santocyn aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    relaktasi

    Sebagaimana obat oksitosin pada umumnya, tidak ada info yang pasti mengenai keamanan obat ini pada ibu hamil dan menyusui.

    Sebab, belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada dua golongan orang tersebut.

    Namun, studi pada tikus menemukan fakta bahwa pemberian oksitosin pada awal kehamilan dapat mengakibatkan hilangnya embrio janin.

    Meski demikian, sejauh ini tidak ada indikasi medis yang mengharuskan ibu hamil untuk mendapat obat Santocyn pada trimester pertama kehamilan, kecuali untuk keperluan aborsi.

    Sementara pada ibu menyusui, obat ini diketahui tidak memberikan efek apapun pada bayi. Bahkan, beberapa obat oksitosin disebut dapat membantu merangsang produksi ASI.

    Meski demikian, melansir Drugs.com, belum ada bukti yang jelas mengenai manfaat obat oksitosin untuk mengatasi masalah menyusui.

    Interaksi obat Santocyn dengan obat lain

    Obat Santocyn dapat berinteraksi dengan obat tertentu, sehingga bisa membahayakan kondisi ibu dan janin bila diberikan secara bersamaan.

    Berikut adalah beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan obat ini.

    • Obat prostaglandin.
    • Obat cyclopropane.
    • Halothane.
    • Obat vasokonstriktor simpatomimetik.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda memberi tahu dokter atau perawat jika sedang mengonsumsi obat-obatan, suplemen, atau herbal tertentu, terutama obat-obatan di atas, sebelum mendapat Santocyn.

    Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 06/01/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan