Cetirizine adalah obat antihistamin yang digunakan untuk mengobati gejala alergi, seperti hidung meler dan gatal pada eksim. Sama seperti obat pada umumnya, efek samping cetirizine mungkin Anda rasakan. Apa saja itu?
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Cetirizine adalah obat antihistamin yang digunakan untuk mengobati gejala alergi, seperti hidung meler dan gatal pada eksim. Sama seperti obat pada umumnya, efek samping cetirizine mungkin Anda rasakan. Apa saja itu?
Ada beberapa jenis efek samping cetirizine (setirizin), yaitu efek samping obat yang umum, tidak biasa, jarang, sangat jarang, dan tidak diketahui. Berikut penjelasannya.
Efek samping umum adalah keluhan yang dijumpai pada satu dari 10 orang. Sejumlah keluhan yang timbul seperti berikut ini.
Kondisi ini bisa ditemukan pada satu dari 100 orang yang mengonsumsi cetirizine. Anda mungkin akan mengalami beberapa tanda dan gejala berikut ini.
Efek samping ini jarang ditemukan, yakni hanya 1 dari seribu orang. Berikut gejala yang mungkin timbul.
Reaksi alergi juga termasuk efek samping cetirizine yang jarang ditemukan.
Meski begitu, Anda harus segera ke dokter. Berikut tanda-tanda alergi cetirizine.
Kejadian ini langka, hanya dijumpai pada 1 dari 10 ribu orang. Berikut keluhan yang mungkin muncul.
Jumlah orang yang mengalami efek samping ini tidak bisa diperkirakan. Meski begitu, tetap ada kemungkinan muncul. Berikut beberapa keluhannya.
Mengonsumsi setirizin melebihi jumlah yang ditetapkan bisa menyebabkan overdosis obat.
Beberapa keluhan akan terasa lebih intens bila Anda mengalami overdosis, berikut ini contohnya.
Untuk itu, selalu ikuti dosis dan cara pakai cetirizine agar mengurangi risiko overdosis dan efek sampingnya.
Bila dikonsumsi dalam waktu lama, ada beberapa efek samping cetirizin lainnya yang mungkin muncul, apa saja?
Mengutip studi terbitan Journal of Clinical Gastroenterology (2000), terdapat satu kasus efek samping cetirizine jangka panjang yang bisa menyebabkan kolestasis atau berkurangnya jumlah cairan empedu.
Pada kasus ini, seorang pria mengonsumsi setirizin selama 2 tahun. Para ahli hingga saat ini belum menemukan hubungan kolestasis dan obat antihistamin ini.
Kondisi ini muncul akibat hepatitis yang terjadi terus-menerus. Tanda yang bisa muncul adalah penyakit kuning.
Setirizin diproses di hati dan hasil pengolahannya bisa menjadi racun. Racun inilah yang menyebabkan hati meradang.
Akan tetapi, para ahli belum memahami mengapa obat alergi ini bisa memicu kerusakan liver akut. Perlu Anda ketahui, efek samping cetirizine yang satu ini sangat jarang terjadi.
Efek samping cetirizine jangka panjang bisa menyebabkan gigi berlubang. Beberapa obat cetirizine sirup mengandung gula sukrosa tinggi.
Gula dan bakteri di mulut akan menghasilkan asam yang bisa melarutkan lapisan terluar gigi. Akhirnya, gigi pun berlubang.
Mulut kering akibat setirizin pun bisa memicu gigi berlubang. Pasalnya, air liur berguna untuk mengurangi bakteri dan menetralkan asam di mulut.
Saat kering terus-menerus, mulut semakin asam dan jumlah bakteri meningkat sehingga gigi pun berlubang.
Cetirizine adalah obat yang umum dipakai untuk mengurangi reaksi alergi. Meski begitu, efek samping yang timbul bisa mengganggu kegiatan sehari-hari.
Untuk itu, selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi setirizin.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar